Write to learn | Lahir di Bekasi, mengajar di Jakarta | Menulis edukasi, humaniora, esai dan fiksi | Kontak: jw.marendra@gmail.com |
Sajian Makanan Khusus Ramadan yang Menyehatkanku
Saya juga menahan diri untuk tidak makan gorengan dalam bentuk apa pun. Baik itu berupa tahu goreng, tempe goreng maupun yang hewani, ayam goreng dan lain sebagainya.
Awalnya saya hendak menghindari lemak dari minyak namun rupanya itu juga baik untuk kesehatan saya. Saya merasa tidak mudah lelah.
Selain itu, menurut pengamatan saya, saya tidak mengalami flu, pilek, atau pun batuk tiap kali ramadan. Padahal, beberapa kerabat saya mengalami batuk-batuk. Itu terjadi juga di bulan ramadan tahun lalu.
Walau saya hanya berbuka dengan es buah, kurma dan jajanan tradisional, namun itu cukup membuat saya tidak lapar hingga sahur.
Saya pun jadi berkenalan dengan masakan yang diolah tanpa minyak goreng atau dimasak dengan cara direbus dan dipanggang. Misalnya serabi, jagung rebus, pisang rebus, ketimus, telur rebus dan lain sebagainya.
3. Tidak memakan daging
Di luar ramadan, saya selalu mengonsumsi dua jenis daging yakni ayam dan kambing. Dari yang berbentuk sate, panggangan hingga yang digoreng dan disayur.
Memasuki ramadan saya tidak makan itu semua sejak 2 kali ramadan belakangan.
Pertimbangan saya mulanya memang untuk diet. Namun sejak menjalaninya di ramadan 2 tahun lalu, dan makin ke sini saya lebih merasa "gesit" karena badan terasa enteng.Saya merasa lebih mudah atau pun lancar untuk buang air besar.
Saya kurang tau, apakah itu berpengaruh terhadap pencernaan atau tidak. Sebab yang saya makan kalau pun ada daging itu hanya siomay. Itu pun terkadang saja. Sisanya sayuran, buah, kueh dan ketika sayurterkadang saya minum susu sapi.
Kalau pun harus cek darah, saya rasa tensi darah saya bagus. Sebab, saya tak pernah merasa pusing dan lemas.