Eko Adri Wahyudiono
Eko Adri Wahyudiono Guru

Mengajar dan mendidik semua anak bangsa. Hobi : Traveling, tenis, renang, gitar, bersepeda, nonton film, baca semua genre buku, menulis artikel dan novel.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kondisi Keuangan Fit Selama Ramadan? Jujur Sajalah!

16 April 2023   12:30 Diperbarui: 16 April 2023   12:31 2231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Keuangan Fit Selama Ramadan? Jujur Sajalah!
Illustrasi Uang. Sumber gambar: Shutterstock.com

Bila membahas keuangan selama di bulan Ramadan dan terutama juga untuk kebutuhan sepekan sebelum hari lebaran datang, bisa ditebak, pastilah aliran uang yang keluar akan lebih besar daripada yang masuk.

Jika boleh jujur, secara teori dan lisan, rasanya memang mudah dalam mengatur keuangan rumah tangga selama bulan Ramadan ini, namun dalam praktiknya, justru membuat kita jatuh bangun hanya agar bisa survive hidup setelah lebaran untuk menjaga kondisi keuangan tetap stabil.

Cara atau strateginya bagaimana?

Belajar dari kesalahan dan pengalaman  bertahun-tahun setelah berumah tangga, agar keuangan saya tetap sehat di bulan Ramadan, ada beberapa hal berikut ini yang dilakukan.

1. Biasakan untuk disiplin menabung setiap bulannya dan janganlah pernah untuk mengambilnya sebelum bulan Ramadan tiba.

2. Hindari pengeluran konsumtif berat pada satu bulan sebelum Ramadan. Misalnya renovasi rumah, ganti mobil, servis dan penggantian suku cadang mobil atau pengecatan ulang.

3. Rencanakan dan catat pengeluaran di bulan Ramadan sedetail mungkin. Berapa jumlah bingkisan lebaran untuk sanak sodara dan sahabat, berapa besaran nomina jumlah angpao (uang saku) untuk anak-anak. Sebaiknya dibuat kriteria urgensinya.

4. Belanjalah kebutuhan pokok seperti bahan makanan, baju lebaran dan lainnya serta simpanlah pada satu atau dua bulan sebelum bulan Ramadan.

5. Bila mudik dengan kendaraan pribadi atau trasportasi umum, pastikan kebutuhan dana untuk ongkos secara keseluruhan pergi pulang serta e-tol sudah disisihkan tersendiri tanpa mengganggu tabungan utama khusus lebaran.

***

Dari kelima hal di atas, sebetulnya setiap individu atau keluarga pasti punya strategi sendiri. 

Apapun itu, selama pemasukan lebih tinggi daripada pengeluaran dalam finansial diri di bulan Ramadan, itu artinya, kondisi keuangan kita sehat-sehat saja.

Juga, perenungan selama bulan Ramadan ini, dari manapun sumber pemasukan keuangan kita khususnya selama bulan Ramadan ini, pastikanlah bahwa itu merupakan dari hasil yang halal.

Dengan begitu, semua bingkisan, tunjangan hari raya, uang saku untuk lebaran, makanan dan minuman, baju baru yang kita berikan kepada orang yang kita sayangi dan hormati akan bisa memberikan kebarokahan, kesehatan, keselamatan dan kemuliaan aqlak baik bagi si pemberi maupun si penerimanya.

Itulah semua yang selalu saya lakukan untuk menjaga kondisi keuangan senantiasa sehat pada bulan sebelum, saat dan setelah Ramadan.

Hanya saja tahun ini agak berbeda dan saya merasa kondisi keuangan semakin sehat saja tanpa pengeluaran yang banyak dan berarti.

Kenapa bisa begitu?

Hal itu karena sampai detik ini, yang lebaran hanya kurang 5 hari lagi, tunjangan profesi selama 3 bulan sebelumnya dan Tehaer plus 50% untuk saya, belum dicarikan. 

Jadi mau beli atau belanja juga tidak ada dananya. Anjungan Tunai Mandiri (ATM) serasa mengejek saat saya ingin memeriksa saldo di akun rekening.

Saat tahu saldo kosong, ada kalimat muncul di layar ATM 'Apakah Anda ingin keluar' untuk menghentikan transaksi, rasanya kok seperti terbaca 'Apakah Anda ingin keluar untuk menangis dulu!?'

Yaah, tetaplah bersabar karena itu adalah salah satu tanda dari orang yang bertaqwa. Aamiin Yaa Robb!

Salam Ramadan!

Samber thr

Samber 2023 hari 16

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun