[Siraman Rohani] Bersabar Kala Menghadapi Musibah, Bersyukur Saat Mendapat Kesenangan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Dear Kompasianer yang berbahagia.
Mari kita tak putus memanjatkan doa dan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa ta'ala, atas berkah dan karuniaNya hingga sampai detik ini kita masih diberi kesempatan untuk saling berinteraksi melalui tulisan di rumah besar milik bersama ini.
Dear Kompasianer yang senantiasa dimuliakan oleh Allah.
Saat ini kita tengah diuji dengan keadaan yang amat sangat sulit. Di mana umat di seluruh dunia merasakan hal yang sama, yakni kecemasan, kekhawatiran, rasa was-was, akibat merebaknya virus Corona yang masih belum jelas kapan akan berakhir.
Terlepas dari badai musibah besar-besaran ini mari kita bersama-sama merenung sejenak. Menundukkan kepala. Membuka kembali surah Al-Baqarah ayat 155, di mana Allah Subhanallahu ta'ala berfirman;
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepada kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar."
Ath-Thabari dalam Jami Al-Bayan menjelaskan, ayat ini merupakan pemberitahuan dari Allah Swt kepada umat Nabi Muhammad, bahwa Dia akan menguji mereka dengan perkara-perkara yang berat untuk menunjukkan siapa yang taat (bersabar) dan siapa pula yang ingkar.
Perihal bersyukur dan bersabar, dari Shuhaib, Rasulullah Saw bersabda;
"Sungguh menakjubkan keadaan seorang Mukmin. Seluruh urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang yang beriman. Jika mendapatkan kesenangan, ia bersyukur. Itu baik baginya. Dan jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Dan Itu pun baik baginya." (HR. Bukhari Muslim)
Dear Kompasianer yang selalu diberkahi oleh Allah.
Cukuplah kiranya bagi kita untuk memahami sedalam-dalamnya firman Allah dan hadist Rasulullah tersebut di atas. Bahwa segala ujian intinya adalah untuk menguji kadar kesabaran kita.
Dan janji Allah kepada orang-orang yang sabar adalah keberuntungan. Karena dengan sabar Allah akan membukakan pintu surga dan menjauhkannya dari panasnya api neraka.
Allahu Akbar.
Dear Kompasianer yang tetap sabar dalam menghadapi segala ujian dari Allah.
Tentu masih melekat dalam ingatan kita. Bagaimana Allah pernah pula menguji kesabaran pada diri seorang Nabi Ayyub As. Dari kehidupan beliau yang kaya raya, bahagia memiliki anak istri yang sangat dicintai, hingga berubah drastis menjadi sosok hamba yang papa tidak memiliki apa pun.
Belum lengkap kiranya, Allah masih menambahkan ujian kesabaran kepada Nabi Ayyub berupa penyakit kulit yang parah dan tak kunjung sembuh.
Keadaan terpuruk ini tidak saja membuat Nabi Ayyub ditinggalkan oleh para pengikutnya, tapi ditinggalkan pula oleh keluarga dan anak-anak yang sangat dicintainya.
Akan tetapi Nabi Ayyub tidak berkecil hati. Ia tetap bersabar diri. Tetap berbaik sangka kepada Allah. Ia menjalani musibah yang menimpanya dengan penuh ketakwaan.
Musibah baginya bukanlah penghalang untuk tetap mendekatkan diri kepada Allah---sang pemilik segala kehidupan.
Atas buah kesabaran itu, Allah pun berkenan mengembalikan seluruh kekayaan dan kemuliaan Nabi Ayyub menjadi berlipat ganda. Dan menurunkan rezeki kebahagiaan melimpah ruah melebihi dari sebelumnya.
Alhamdulillah.
Dear Kompasianer yang dirahmati oleh Allah.
Tahukah kita bahwa musibah atau ujian berat merupakan salah satu pertanda bahwa Allah sangat mencintai kita?
Rasulullah Saw pernah bersabda,
"Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridha, maka ia yang akan meraih ridha Allah. Barangsiapa yang tidak suka, maka Allah pun akan memurkainyw." (HR. Ibnu Majah)
Apabila Allah mencintai seseorang, maka bisa saja Allah menujukkan rasa kasih sayangNya itu melalui musibah atau ujian. Allah menjadikan musibah atau ujian itu sebagai pengganti siksa di akhirat nanti yang jauh lebih pedih.
Subhanallah.
Dear Kompasianer yang selalu diberkahi oleh Allah.
Demikianlah, dalam menghadapi segala musibah, khususnya musibah virus Corona ini, hendaknya kita senantiasa menggembala rasa sabar, meningkatkan iman dan ketakwaan. Agar Allah semakin ridha dan sesegera mungkin mengangkat musibah pandemi ini dari muka bumi dan menggantikannya dengan kemuliaan yang paling tinggi.
Amin Allahuma amin.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wa barakaatuh.
***
Malang, 17 Mei 2020
Lilik Fatimah Azzahra