Membaca, menulis hasil merenung sambil ngopi itu makjleb, apalagi sambil menikmati sunrise dan sunset
Beberapa Salah Kaprah Soal Menjaga Hati Selama Bulan Puasa
Tidak menjaga hati tidak membatalkan puasa. Sebab hal yang membatalkan puasa kata guru saya dulu ada sepuluh hal, yakni (1) sesuatu yang sampai pada rongga bagian dalam tubuh (jauf) atau kepala, (2) mengobati dengan memasukkan sesuatu pada salah satu dari dua jalan (qubul dan dubur), (3) muntah secara sengaja, (4) melakukan hubungan seksual secara sengaja pada alat kelamin, (5) keluarnya mani sebab bersentuhan kulit, (6) haid, (7) nifas, (8) gila, (9) pingsan di seluruh hari dan (10) murtad,” (Syekh Abi Syuja’, Matnu Abi Syuja’, hal. 127).
Tetapi tidak menjaga hati dapat mengurangi pahala puasa. Bahkan menumpuk dosa jika dilakukan melampau batas, sengaja sebar hoax, memfitnah, mengadudomba dan lain sebagainya.
Kembali ke Bulan Ramadan sebagai Bulan mulia, apa cukup dengan menjaga hati...? Rasanya tidak. Bukan hati saja yang perlu dijaga. Katanya kita perlu menjaga Mata, jaga mulut, jaga telinga. Dan hal yang paling penting adalah meningkatkan amal sholeh. Perbanyak sedekah. Perbanyak sholat sunah dan dzikir. Perbanyak amal.
Demikian salah kaprah terkait menjaga hati selama puasa yang banyak terjadi di sekitar saya. Jika sempurna itu masih jauh, mari kita belajar menjadi lebih baik.
Salam Kompal. Salam Kompasiana. Salam kompak selalu. Salam jaga hati. Selamat berbuka puasa hari ke 12 bagi yang menjalankan.