Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kesederhanaan Masjid Anwarul Mualafin, Ada Roh Syiar Islam

30 April 2020   21:00 Diperbarui: 30 April 2020   21:04 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesederhanaan Masjid Anwarul Mualafin, Ada Roh Syiar Islam
Masjid Anwarul Mualafin.dokpri


Masjid Anwarul Mualafin, terletak di Desa Tlogo III Desa Tlogo Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Masjid ini memang tidak bergaya bak masjid Nabawi di Madinah, tidak ada ornamen-ornamen berciri khas Arab Saudi juga tidak ada yang mencerminkan dari bani siapa pun. Namun kesederhanaan bangunan masjid ini ternyata menyimpan roh syiar Islam di sepanjang berdirinya.

Masjid yang di bangun pada tahun 1978 di atas tanah kurang lebih 50 meter persegi ini merupakan tanah waqaf ibu Satariyah almarhumah. Awalnya masjid ini berupa waqaf mushala, karena di Desa Tlogo ini belum ada masjid, sementara warganya tiap mau shalat Jumat harus berjalan kaki sekitar 2 km di desa sebelah, maka atas musyawarah para tokoh agama, mushala tersebut di jadikan masjid.

Menurut ketua takmir masjid Nur Fadlianto, nama Anwarul Mualafin, yang artinya mualaf yang bercahaya, bersinar terang. Di pilihnya nama tersebut, karena memang di Desa Tlogo waktu itu banyak para mualaf, diharapkan keberadaan masjid ini akan memberi manfaat ilmu agama Islam kepada para mualaf dan warga muslim semuanya.

Ternyata memang benar, meski bangunan masjid ini sederhana, namun kegiatan-kegiatan takmir dan remaja masjid ini mampu memberikan kekuatan syiar Islam kepada masyarakat sekitarnya.

Pendidikan Diniyah atau Taman Pendidikan Al Quran

Mengingat masyarakat Desa Tlogo masih sangat minim pendidikan agama Islam, akhirnya para tokoh agama yang berdomisili di sekitar masjid, juga masih keluarga besar yang memberi tanah waqaf, mengirim putra putrinya ke pondok pesantren. Setelah tamat dari pesantren mereka menjadi guru-guru  di pendidikan diniyah tersebut.

Santri Taman Pendidikan Al Quran (TPQ) ini dimulai dari anak usia  paud, TK, SD, SMP sampai remaja usia SMA. Pembelajaran dimulai pukul 16.00-17.30 untuk usia  paud sampai dengan SD dan untuk usia SMP/SMA dimulai setelah shalat magrib sampai dengan shalat isyak berjamaah.

Tidak ada biaya untuk pendidikan ini, hanya sukarela dari wali murid yang berkenan. Karena memang murni untuk syiar Islam

Shalawatan remaja masjid

Untuk mengurangi kenakalan remaja, forum remaja masjid membuka kegiatan shalawatan tiap sabtu malam atau malam minggu. Kegiatan ini bertujuan selain mewadahi remaja yang berbakat dibidang seni shalawat, juga untuk mengurangi remaja tidak 'kluyuran' yang bisa berdampak pergaulan bebas.

Dzikir bersama

Tidak hanya mewadahi kreativitas para remaja, untuk orang tua pun diberi ruang untuk memperkuat amalan ibadanya, yaitu dzikir thoriqoh. Kegiatan ini dilaksankan secara rutin tiap senin malam.

Ngopi bareng mbah Yai

Tetap dalam syiar Islam, biar tetap terkesan santai dan digemari anak muda, maka pengajian tiap ahad pagi ini diberi nama ngopi bareng mbah Yai. Karena memang isinya kajian kitab sambil ngopi. Kegiatanya setelah sholat subuh sampai pukul 06.00. Sedangkan pesertanya adalah warga sekitar masjid.

Selain kopi selalu saja ada temanya kopi, sumbangan suka rela dari warga. Seperti roti, snack atau bahkan nasi bungkus.

Arisan qurban

Sebagai bentuk solidaritas bersama warga dan memenuhi kewajiban umat Islam, bahwa berkewajiban bagi yang mampu untuk berkorban,  maka dibentuklah arisan qurban. Pembayaran dilakukan tiap bulan, namun mutusnya tiap hari raya qurban.

Pada saat pembagian daging kurban ini, tidak hanya warga muslim saja yang mendapatkanya, warga non muslim juga mendapat, karena begitulah sunnahnya ajaran Rosulullah SAW.

Majlis Ta'lim ibu-ibu Ahad kliwon

Tidak mau ketinggalan rupanya, ibu-ibu jamaah juga mengadakan rutinan tiap Ahad Kliwon. Meski yang mengadakan ibu-ibu, namun pesertanya boleh semua warga.

Berbeda dengan ngopi bareng mbah Yai yang ustadnya  tetap, pada pengajian ini kyai yang memberi tausiyah berbeda-beda, sesuai dengan tema dan kebutuhan masyarakat.  Pada kegiatan ini, takmir juga tidak pernah mengintruksikan tentang konsumsi, warga dengan sukarela datang ke masjid dengan membawa jajan atau nasi lauk seihlasnya.

Khataman Al Quran

Selanjutnya untuk kegiatan khusus bapak-bapak ada kegiatan khataman Al Quran, yang dilakukan dengan anjang sana atau secara bergilir di rumah warga. Kegiatan ini diikuti oleh pengurus takmir dan pengurus mushala se-Desa Tlogo.

Santunan anak yatim

Kegiatan santunan ini dilakukan bersamaan dengan peringatan hari besar Islam. Anak-anak yatim yang disantuni masih warga Desa Tlogo. Sedangkan donaturnya, bisa dari warga desa atau dari luar desa.

Demikian syiar Islam masjid Anwarul Mualafin, semoga bisa menginspirasi. Amin.

Blitar, 30 April 2020
Enik Rusmuati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun