Lebaran Pakai Baju Lama Kenapa Nggak!
Assalamualaikum sahabat Kompasiana, selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankan ya, semoga puasanya diberi kelancaran sampai lebaran.
Puasa adalah rukun islam nomor tiga yang wajib dilaksanakan oleh umat islam diseluruh dunia selama bulan Ramadhan (bulan Hijriyah). Puasa adalah menahn diri dari makan dan minum, menahan marah, menahan syahwat dan menahan diri dari hal hal yang tidak benmanfaat. Banyak sekali hikmah yang bisa diperoleh dari berpuasa antara lain menggapai ketaqwaan, sarana mensyukuri nikmat, memfokuskan hati untuk berzikir, melatih kesabaran dan lain-lain banyak sekali.
Bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sangat banyak, pada bulan Ramadhan syetan di kekang oleh Alloh, ada satu malam yang istimewa di Bulan ini yaitu malam lailatul kodar yang mana pahala kebakan yang dilakukan pada malam itu akan mendapatkan pahala sebagaimana melaksanakanya selama 1000 bulan.
Puasa Ramadhan adalah ibadah untuk Alloh dimana pahalanya sangat melimpah dan hanya Alloh yang mengetahuinya. Oleh karena itu pada bulan ramadhan semua umat muslim berlomba-lomba untuk meningkatkan amalanya. Ada 5 kesuksesan yang bisa kita peroleh di bulan ramadhan yaitu:
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu sekalian bertakwa” (QS. Al Baqarah: 183)
Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mencari pahala dari Allah, maka diampuni apa-apa yang telah lewat dari dosanya.” [HR. Bukhari]
Ada 5 hal besar yang bisa kita peroleh dalam bulan ramadan yaitu :
1. Sukses berpusa
2. Sukses terawih
3. Sukses baca Alquran
4. Sukses Lailatulqodar
5. Sukses zakat fitrah
Kelima hal tersebutlah yang seharusnya kita upayakan agar kita mendapat ridho dari Alloh SWT. Adapun hari raya Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat islam setelah berpusa selama bulan ramadan. Amalan sunah yang dikerjakan adalah sholat hari raya atau sholat ied. Sholat ied dilakukan sebanyak 2 rekaat dengan mengikuti aturan tertentu, seteh itu ada khotbah hari raya, dimana pada hari raya umat islam diusahakan dapat memperbanyak infak dan sedekah hari raya.
Pada momen hari raya disunahkan memekai baju terbaik yang kita miliki, bukan harus baru ya...tetapi pakaian terbaik. di Indonesia hari raya identik dengan pakaian baru. Toko-toko pakaian kebanjiran order dan pelanggan. Kebanyakan masyarakat tetap membeli baju baru meskipun baju lama masih sangat layak, hal ini lah yang membuat keprihatinan, bahan pakaian saat ini lebih banyak terbuat dari serat sintetis yang baru bisa terurai di tanah selama 20-200 tahun. Padahal setiap individu pasti akan membuang pakaianya setiap tahun bisa lebih dari satu pakaian. Limbah pakaian jika tidak dikelola dengan baik akan berdampak buruk terhadap lingkungan.
Dalam laman Waste4change menyebutkan bahwa Industri tekstil merupakan salah satu industri yang besar di Indonesia. Di dalam proses produksinya, industri tekstil menyumbangkan polusi air dan gas emisi terbanyak kedua setelah industri perminyakan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2019 industri ini mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 15,29%.
Di Indonesia, produksi sampah kain tekstil untuk pakaian memiliki angka yang cukup tinggi. Dari sekitar 33 juta ton pakaian yang diproduksi setiap tahunnya, dapat dihasilkan hampir satu juta ton limbah tekstil yang terbuang di lingkungan. Catatan dari Nexus3Foundation menunjukkan bahwa terdapat sekitar 1.000 pabrik garmen yang membuang sisa bahan kimia hasil produksi pakaian ke sungai Citarum. Hal ini memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan.
Oleh karena itu memanfaatkan pakaian seoptimal mungkin akan sangat berdampak baik bagi lingkungan bila dipahami dan dilakukan oleh masyarakat secara luas. Jika pakaian kita masih baik dan layak dipakai , ayo manfaatkan dengan sebaik baiknya atau bisa berbagi dengan sesama yang membutuhkan. Semangat Memelihara Bumi