EVRIDUS MANGUNG
EVRIDUS MANGUNG Lainnya

Berjalan terus karena masih diijinkan untuk hidup. Sambil mengambil makna dari setiap cerita. Bisikkan padaku bila ada kata yang salah dalam perjalanan ini. Tetapi adakah kata yang salah? Ataukah pikiran kita yang membuat kata jadi serba salah?

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dampak Arus Balik 2024 terhadap Keterhubungan Keluarga dan Kesejahteraan Psikologis

12 April 2024   22:21 Diperbarui: 13 April 2024   08:52 1066
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak Arus Balik 2024 terhadap Keterhubungan Keluarga dan Kesejahteraan Psikologis
Ilustrasi Keluarga Bahagia Bersama (Pexels.com/Craig Adderley)

Apakah kepulangan dari kampung menjadi pengalaman yang menyenangkan bagi semua? 

Di balik gemerlapnya momen lebaran, terdapat cerita yang sering terlupakan: kekosongan yang dirasakan oleh mereka yang ditinggalkan di kampung. Saat arus balik 2024 memenuhi jalan-jalan, perhatian seringkali tertuju pada kesenangan bersama, namun, yang lebih penting adalah apakah kita menyadari kepedulian terhadap mereka yang merasakan kesepian karena perpisahan itu? Mari kita telaah lebih dalam dampak emosional yang terkadang terabaikan, melampaui keriuhan kepulangan keluarga dari kampung.

Dengan arus balik 2024, kisah kehilangan keterhubungan antara keluarga di kampung dan anggota keluarga yang kembali bekerja di kota menjadi semakin menonjol. Ribuan orang merasakan getirnya perpisahan ini setiap tahun, terlebih khusus lagi tahun 2024, membiarkan kehidupan sehari-hari mereka di kampung untuk kembali ke rutinitas di kota. Namun, dalam keriuhan perayaan kepulangan keluarga dari kampung, seringkali luput dari perhatian bagaimana kehilangan keterhubungan ini mampu menyisakan rasa kosong dan kesepian di hati mereka yang ditinggalkan.

Kehilangan keterhubungan keluarga akibat arus balik menimbulkan dampak emosional yang signifikan bagi keluarga yang ditinggalkan di kampung. Dalam keramaian perayaan dan kegembiraan kepulangan keluarga dari kampung, terdapat kekosongan yang jarang disadari, namun sangat berpengaruh, yaitu perasaan terpisahnya keluarga yang ditinggal di kampung dari keluarga yang kembali ke tempat kerja. Hal ini menggambarkan pentingnya memahami bahwa kehilangan keterhubungan keluarga bukanlah sekadar keadaan sementara, melainkan sebuah realitas yang mampu merasuk dalam jiwa dan menyisakan dampak yang mendalam.

Arus balik mudik membuat suasana hati menjadi sepi

Saat arus balik mudik memuncak, suasana hati di kampung seringkali berubah drastis. Kemeriahan dan kehangatan yang biasanya mengisi setiap sudut desa mulai redup seiring dengan kepergian anggota keluarga yang kembali ke kota untuk bekerja. Sentuhan keakraban yang selalu ada ketika semua anggota keluarga berkumpul bersama, berbagi cerita, dan menghabiskan waktu bersama, kini digantikan oleh kesunyian yang menyakitkan.

Dalam momen-momen seperti ini, anggota keluarga yang ditinggalkan di kampung seringkali merasa kesepian dan terpisah dari kehidupan yang sebelumnya penuh kebersamaan. Kehilangan kehangatan hubungan dengan orang-orang terdekat, seperti saudara, orang tua, atau teman-teman dekat, dapat memberikan dampak emosional yang signifikan. Perasaan sepi dan hampa mulai merajalela, menghadirkan suasana hati yang suram di tengah-tengah keheningan desa yang sebelumnya riuh dengan tawa dan cerita.

Dampak terhadap kesejahteraan psikologis anggota keluarga yang ditinggalkan di kampung

Kehilangan keterhubungan keluarga akibat balik mudik tidak hanya memengaruhi suasana hati secara keseluruhan di kampung, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan psikologis individu yang ditinggal. Saat anggota keluarga kembali ke kota, individu yang tetap tinggal di kampung seringkali mengalami perasaan kesepian, kehilangan, dan terpisah dari keterhubungan yang sebelumnya membuat mereka merasa aman dan terjaga.

Keterhubungan keluarga yang erat dan kehadiran anggota keluarga yang mendukung merupakan faktor penting dalam menjaga kesejahteraan psikologis seseorang. Kehilangan keterhubungan tersebut dapat menyebabkan terjadinya stres, kecemasan, dan bahkan depresi pada individu yang ditinggalkan. Rasa terpisah dari keluarga yang dicintai dan perasaan tidak dihargai atau diabaikan dapat memicu berbagai masalah kesehatan mental yang serius.

Selain itu, kehilangan keterhubungan keluarga juga dapat memengaruhi tingkat kepercayaan diri dan harga diri individu. Mereka mungkin merasa terpinggirkan atau tidak lagi menjadi bagian yang penting dari kehidupan keluarga. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan motivasi dan semangat hidup, serta membuat individu merasa kurang berarti dalam lingkungan mereka.

Balik mudik adalah bagian alami dari kehidupan modern dan tidak perlu dikhawatirkan

Sebagian orang berargumen bahwa arus balik mudik adalah bagian alami dari kehidupan modern di mana mobilitas individu menjadi semakin penting. Fenomena ini merupakan hasil dari perkembangan ekonomi dan sosial yang memungkinkan orang untuk bekerja atau mengejar kesempatan di luar daerah asal mereka. Dalam pandangan mereka, hal ini adalah bagian dari dinamika kehidupan yang tidak dapat dihindari, dan perpisahan sementara antara anggota keluarga di kampung dan mereka yang bekerja di kota adalah harga yang harus dibayar untuk kemajuan dan kemungkinan yang lebih baik.

Selain itu, mereka mungkin juga berpendapat bahwa teknologi modern, seperti telepon, video call, dan media sosial, telah memungkinkan keluarga untuk tetap terhubung meskipun berada di tempat yang berbeda. Melalui sarana komunikasi ini, mereka dapat saling berbagi cerita, foto, dan momen-momen penting dalam kehidupan mereka, sehingga menjaga keterhubungan keluarga tetap terjaga meskipun jarak memisahkan.

Selanjutnya, beberapa juga mungkin berpendapat bahwa kehilangan keterhubungan keluarga akibat balik mudik adalah harga yang wajar untuk kemajuan dan kesempatan yang lebih baik dalam kehidupan. Mereka menganggap bahwa manfaat ekonomi dan sosial yang diperoleh dari migrasi tersebut lebih besar daripada dampak emosional yang mungkin dirasakan oleh individu yang ditinggalkan di kampung.

Keterhubungan keluarga memiliki dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan mental dan emosional

Meskipun arus balik mudik dianggap sebagai bagian alami dari kehidupan modern, kita tidak boleh mengabaikan pentingnya keterhubungan keluarga dalam memelihara kesejahteraan mental dan emosional individu. Hubungan yang erat dengan keluarga di kampung dapat memberikan dukungan, keamanan, dan rasa keterikatan yang kuat, yang semuanya merupakan faktor penting dalam menjaga kesehatan mental.

Patricia A Thomas, PhD dan rekannya dalam artikel Family Relationships and Well-Being telah menunjukkan bahwa individu yang memiliki hubungan yang baik dengan keluarga mereka cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah, tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi, dan tingkat kesejahteraan yang lebih baik secara keseluruhan. Keterhubungan keluarga juga dapat menjadi sumber dukungan emosional yang penting dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup.

Selain itu, hubungan keluarga yang erat juga dapat membantu memperkuat ikatan sosial dan identitas individu, yang merupakan aspek penting dari kesejahteraan psikologis. Merasa terhubung dengan akar dan identitas budaya mereka melalui keluarga di kampung dapat memberikan rasa keterikatan yang dalam dan memberi mereka rasa makna dan tujuan dalam hidup.

Oleh karena itu, meskipun arus balik mudik mungkin dianggap sebagai bagian alami dari kehidupan modern, kita tidak boleh mengabaikan pentingnya keterhubungan keluarga dalam menjaga kesejahteraan mental dan emosional individu. Upaya untuk memelihara dan memperkuat hubungan keluarga, meskipun dalam kondisi yang sulit seperti arus balik mudik, adalah investasi yang sangat berharga dalam kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Kehilangan keterhubungan keluarga akibat balik mudik dapat menimbulkan kesepian dan rasa kehilangan yang dalam

Arus balik mudik 2024 tidak hanya merupakan peristiwa sementara dalam kehidupan modern, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap kesejahteraan emosional dan psikologis individu yang ditinggalkan di kampung. Kehilangan keterhubungan dengan keluarga di kampung dapat mengakibatkan perasaan kesepian, kehilangan, dan terpisah yang dalam, memengaruhi suasana hati secara keseluruhan di kampung. Selain itu, dampak psikologis dari kehilangan keterhubungan keluarga juga dapat meluas hingga memengaruhi kesejahteraan mental individu yang ditinggal, dengan meningkatnya tingkat stres, kecemasan, dan depresi sebagai kemungkinan konsekuensi.

Dengan menyadari dampak emosional dan psikologis yang ditimbulkan oleh kehilangan keterhubungan keluarga akibat balik mudik, kita menjadi lebih sadar akan pentingnya memperkuat hubungan keluarga dan memastikan bahwa individu yang ditinggalkan merasa didukung dan terhubung secara emosional meskipun jarak geografis memisahkan. Ini menegaskan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan individu tidak hanya ditentukan oleh kemajuan dan mobilitas, tetapi juga oleh kualitas hubungan yang kita miliki dengan keluarga dan orang-orang terdekat kita.

Dampak dari kehilangan keterhubungan keluarga akibat balik mudik tidak hanya terbatas pada tingkat individu, tetapi juga mencakup implikasi yang lebih luas terhadap kesejahteraan psikologis dan emosional masyarakat secara keseluruhan. Ketika individu mengalami kesepian dan kehilangan karena terpisah dari keluarga mereka, hal ini dapat berdampak pada interaksi sosial di lingkungan tempat tinggal mereka.

Implikasi dari kehilangan keterhubungan keluarga

Implikasi dari kehilangan keterhubungan keluarga ini termasuk meningkatnya tingkat isolasi sosial dan penurunan kualitas hubungan antarindividu dalam masyarakat. Kesepian yang dirasakan oleh individu dapat menyebabkan mereka menarik diri dari interaksi sosial dan membatasi hubungan dengan orang lain, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.

Selain itu, dampak negatif ini juga dapat meluas hingga ke tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Ketika individu merasa terisolasi dan tidak terhubung dengan keluarga mereka, hal ini dapat mengurangi rasa solidaritas dan kebersamaan dalam masyarakat, meningkatkan risiko terjadinya konflik sosial dan peningkatan ketidakstabilan mental dalam komunitas.

Dengan demikian, penting untuk menyadari bahwa kehilangan keterhubungan keluarga tidak hanya berdampak pada individu yang langsung terlibat, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas terhadap kesejahteraan psikologis dan emosional masyarakat secara keseluruhan. Upaya untuk memperkuat keterhubungan keluarga dan mendukung individu yang merasa terisolasi dan kesepian merupakan langkah yang penting dalam mempromosikan kesejahteraan mental dan emosional yang berkelanjutan bagi semua orang.

Pentingnya keterhubungan keluarga yang erat tidak dapat diragukan lagi, terutama dalam menghadapi tantangan hidup yang kompleks dan beragam. Hubungan yang kuat dengan keluarga memberikan dukungan emosional, moral, dan praktis yang sangat berarti bagi individu dalam mengatasi rintangan dan kesulitan yang mereka hadapi. Keluarga sering kali menjadi tempat pertama dan terpenting untuk mencari dukungan ketika seseorang mengalami kesulitan. Mereka tidak hanya menyediakan bahu untuk menangisi, tetapi juga memberikan saran, bimbingan, dan bantuan konkret dalam mengatasi masalah.

Kebersamaan dalam keluarga menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman di mana individu merasa didukung dan dihargai, sehingga memberikan kekuatan tambahan untuk menghadapi berbagai tantangan hidup. Selain itu, hubungan keluarga yang erat juga memainkan peran penting dalam membangun ketahanan mental dan emosional seseorang. Dengan memiliki jaringan dukungan yang kuat di dalam keluarga, individu dapat merasa lebih percaya diri dan mampu mengatasi stres dan tekanan dengan lebih baik. Mereka memiliki keyakinan bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi masalah, dan selalu ada orang yang siap membantu dan mendukung mereka.

Dengan demikian, penting untuk menyadari bahwa hubungan keluarga yang erat bukan hanya penting dalam konteks kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi, tetapi juga memiliki signifikansi yang besar dalam membentuk ketahanan individu dalam menghadapi tantangan hidup. Memperkuat keterhubungan keluarga dan menjaga hubungan yang baik dengan anggota keluarga adalah investasi yang berharga dalam kesejahteraan emosional dan mental yang berkelanjutan.

Penutup

Penting untuk diakui bahwa kehilangan keterhubungan keluarga akibat arus balik 2024 tidak hanya merupakan fenomena sementara, tetapi juga memiliki dampak yang mendalam terhadap kesejahteraan emosional dan psikologis individu yang ditinggalkan di kampung. Perasaan kesepian, kehilangan, dan terpisah yang mereka alami menunjukkan betapa pentingnya memperkuat keterhubungan keluarga dan memastikan bahwa individu yang ditinggalkan merasa didukung dan terhubung meskipun jarak memisahkan.

Dengan menyadari implikasi dan konsekuensi dari kehilangan keterhubungan keluarga, kita diingatkan akan pentingnya nilai-nilai keluarga dalam menjaga kesejahteraan mental dan emosional individu. Memperkuat keterhubungan keluarga bukan hanya tentang mempertahankan tradisi atau ikatan emosional, tetapi juga merupakan langkah yang penting dalam mempromosikan kesejahteraan sosial dan psikologis dalam masyarakat.

Oleh karena itu, sebagai individu dan masyarakat, kita diharapkan untuk memberikan perhatian yang serius terhadap isu ini dan berupaya untuk membangun lingkungan yang mendukung dan terhubung untuk semua anggota keluarga, di mana setiap individu merasa diakui, dihargai, dan didukung dalam setiap aspek kehidupan mereka. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih berdaya, solidaritas, dan berkelanjutan bagi generasi yang akan datang.

Dalam menghadapi tantangan arus balik mudik dan kehilangan keterhubungan keluarga yang mungkin timbul, penting untuk memahami bahwa hubungan keluarga merupakan fondasi yang penting dalam menjaga kesejahteraan emosional dan psikologis kita. Meskipun jarak geografis atau kesibukan hidup dapat memisahkan kita dari orang-orang terkasih, kita harus tetap berkomitmen untuk memperkuat keterhubungan keluarga, menjaga hubungan yang erat, dan mendukung satu sama lain dalam setiap kondisi.

Dengan memperkuat keterhubungan keluarga, kita dapat menciptakan lingkungan yang penuh dengan cinta, dukungan, dan pengertian, di mana setiap individu merasa dihargai dan didukung. Hal ini tidak hanya memberikan perlindungan terhadap dampak negatif dari kehilangan keterhubungan keluarga, tetapi juga memperkuat ketahanan mental dan emosional kita dalam menghadapi berbagai rintangan dalam kehidupan.

Oleh karena itu, mari kita tetap memprioritaskan nilai-nilai keluarga dan mengambil langkah-langkah konkret untuk memperkuat keterhubungan keluarga kita, bahkan dalam kondisi yang sulit seperti arus balik mudik. Dengan begitu, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih berdaya, berkelanjutan, dan penuh kasih, di mana setiap individu merasa didukung dan terhubung dalam kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun