Mengenang dengan Kehangatan: Tradisi Ziarah Kubur di Hari Kemenangan
Hari lebaran adalah momen yang penuh dengan keberkahan, kebahagiaan, dan kedamaian bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari yang dinantikan dengan penuh antusias setelah sebulan penuh berpuasa di bulan Ramadan. Di samping itu, Idulfitri juga memiliki berbagai tradisi yang melekat pada masyarakat Indonesia seperti halal bihalal, sungkeman, dan ziarah kubur.
Salah satu tradisi yang mengakar pada budaya Islam di Indonesia adalah tradisi ziarah kubur. Sebuah tradisi yang tetap mengikat pada hati dengan kehangatan kenangan. Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih mendalam mengenai tradisi ziarah kubur.
Ziarah Kubur
Ziarah kubur merupakan salah satu tradisi Lebaran. Ziarah kubur adalah tradisi yang dilakukan dengan mengunjungi makam kerabat, para leluhur, atau orang yang telah meninggal dunia.
Ziarah kubur menjadi sebuah tradisi yang sudah ada sejak dahulu kala dan sudah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Pada saat Idulfitri, umat Islam menyempatkan diri untuk tidak hanya bersilaturahmi dengan kerabat yang masih hidup, tetapi juga dengan yang telah meninggal dunia.
Ziarah kubur selain mendoakan kerabat yang telah meninggal dunia, namun juga dapat menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi dengan kerabat dan sebagai pengingat diri tentang adanya kematian.
Di sisi lain, berziarah kubur bukan hanya mendorong kita untuk mengingat akan adanya kematian, tapi juga membantu kita untuk mengenal asal usul atau silsilah dari keluarga kita sendiri dan dapat membangun relasi sosial dengan anggota keluarga besar yang disatukan oleh garis keturunan yang sama.
Tradisi ziarah kubur tidak memiliki waktu khusus, setiap orang dapat melakukan ziarah kapan saja baik pada saat Idulfitri, Iduladha ataupun di hari biasapun diperbolehkan.
Pada umumnya peziarah datang ke pemakanan setelah melaksanakan salat Idulfitri ataupun Iduladha, tetapi berbeda dengan Bu Titi yang mengaku rutin berziarah ke makam keluarganya. Bukan hanya momen Idulfitri atau Iduladha saja, beliau juga berziarah pada hari biasa khususnya hari Jumat yang kerap menyempatkan untuk berziarah ke makam keluarganya.
"Setiap hari Jumat itu rasanya kepingin banget ke makam Eyang Kakung, Eyang Putri terus pakde Bondan, itu di hati banget kalau sudah ke makam Eyang sama Pakde rasanya hati langsung adem" Ujar Bu Tuti.