Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Petani

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Medsos, Kurangi Akses dan Perbanyak Aktivitas Lainnya

30 Maret 2024   06:58 Diperbarui: 30 Maret 2024   07:07 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Medsos, Kurangi Akses dan Perbanyak Aktivitas Lainnya
Puasa medsos? Bisa memulainya dengan mengurangi aktivitas penggunaannya (dok foto: bali.tribunnews.com)

Apa bisa puasa media sosial alias medsos di tengah banyaknya kebutuhan akan informasi dan komunikasi? 

Banyak sekali  aktivitas komunikasi dan mencari informasi dilakukan via media sosial.  Menyampaikan dan menerima pesan singkat, telpon, menonton film kesukaan, up load atau download sesuatu.

Belum lagi mengikuti banyak grup medsos yang  anggotanya pada aktif mengirimkan pesan, forward sesuatu yang dianggap layak untuk diteruskan, de el el

Terus, jika tadinya termasuk super aktif atau lumayan aktif di grup lalu tetiba jadi diam saja, apa tak akan diberondong sama sohib-sohib  se-grup medsos? 

Ah, itu mah urusan mereka. Toh, tak sampai keluar dari grup namun menurunkan status saja. Dari yang tadi tergolong aktif menjadi tak aktif saja. 

Nah, agar tak  aktivitas penggunaan medos berkurang maka perbanyak lagi  aktivitas lain, menjalankan hobi. 

Di rumah, bermain sama anak-anak, belajar memasak, dan bertanam bunga. Menata halaman biar tampak lebih indah, hijau, dan asri tanpa harus menyewa tukang profesional.

Lalu jalan jalan sore alias JJS bersama keluarga sambil berburu takjil, atau olahraga kecil-kecilan di lapangan umum. 

Jadinya penggunaan medos menurun, quality time dengan keluarga bertambah. Asyik!

Kalau di tempat kerja, ya kerja. Manfaatkan media sosial yang standar saja, WA sama atasan dan grup kerja.  Yang lain tak usah diiintip dulu.  Sesuai dengan regulasi di tempat kerja.

Memang sih, memerlukan perjuangan besar untuk  melakukannya. Saya pribadi, puasa seratus persen sih belum mampu. Paling banter, ya mengurangi aktivitas penggunaannya.

Tempat tidur untuk istirahat, bukan bermedsos ria (dok foto: blogeiveradventure.com)
Tempat tidur untuk istirahat, bukan bermedsos ria (dok foto: blogeiveradventure.com)

Yuk, Kita Coba!

Kalau tidak mencoba, bagaimana tahu berhasil atau tidak?  Dan kalau berhasil, tentunya perlu dipertahankan. Kalau belum, perlu juga dievaluasi kegagalannya dimana. 

Banyak orang yang ternyata bisa melakukan puasa media sosial meskipun kebutuhan akan informasi dan komunikasi tetap penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun