Hadi Santoso
Hadi Santoso Penulis

Pernah sewindu bekerja di 'pabrik koran'. The Headliners Kompasiana 2019, 2020, dan 2021. Nominee 'Best in Specific Interest' Kompasianival 2018. Saya bisa dihubungi di email : omahdarjo@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Empat Target yang Bikin Kita Semangat Menjalani Ramadan Kali Ini

16 Mei 2018   14:45 Diperbarui: 16 Mei 2018   14:58 1292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Empat Target yang Bikin Kita Semangat Menjalani Ramadan Kali Ini
Ilustrasi: kfk.kompas.com

Nah target ini yang biasanya rada susah. Padahal, puasa seharusnya menjadi media tepat untuk mengikis budaya konsumtif. Namun, yang terjadi justru tidak seperti itu. Seringkali, yang terjadi kebalikannya. Tingkat konsumsi masyarakat malah cenderung tinggi selama Ramadan.

Tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi itu bisa dilihat pada tradisi setiap sore jelang berbuka puasa yang seakan berlomba memburu berbagai makanan dan aneka minuman siap saji, ataupun antre berbuka di rumah makan dan restoran sampai pedagang musiman yang berjualan di sepanjang emperan trotoar jalanan. Memang, situasi ini bisa dipahami. 

Setelah seharian penuh menahan lapar dan dahaga, masyarakat tentu menginginkan bisa menikmati berbagai jenis makanan dan aneka minuman enak. Hanya saja, keinginan itu malah seperti "balas dendam".

Lalu, bagaimana cara untuk mewujudkan target mengendalikan pengeluaran selama Ramadan? Bagi sampean yang sudah berkeluarga, berbuka puasa di rumah selama memang memungkinkan, menjadi cara terbaik yang bisa dilakukan. Percayalah, dengan berbuka puasa di rumah, selain masakan istri terjamin sehat, juga pasti lebih murah. Kalaupun sesekali mengajak keluarga menikmati berbuka puasa di luar rumah, tidak masalah (asalkan jangan tiap hari).

Bagaimana untuk yang masih belum punya pasangan? Cara idak lazim ini bisa sampean lakukan. Yakni, membuat jadwal "road show" berburu takjil di masjid-masjid yang menyediakan takjil selama Ramadan. Asalkan niat awalnya memang ingin sholat maghrib berjamaah, dan takjil gratis adalah bonusnya. 

Pesan penting dalam merealisasi target ini adalah, kita tidak lantas menjadi "pelit pada diri sendiri" dengan memilih mengonsumsi makanan seadanya dan mengabaikan nilai gizi. Targetnya adalah mengendalikan pengeluaran untuk tidak over konsumtif. Selamat membuat target di Ramadan kali ini dan semangat merealisasikannya.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun