Halima Maysaroh
Halima Maysaroh Guru

Halima Maysaroh, S. Pd., Gr. IG/Threads: @hamays_official. Pseudonym: Ha Mays. The writer of Ekamatra Sajak, Asmaraloka Biru, Sang Kala, Priangga, Prima, Suaka Margacinta, Bhinneka Asa, Suryakanta Pulau Buru

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bebuka dengan yang Manis: Mengapa Manisnya Kurma Terbaik?

14 April 2023   13:08 Diperbarui: 14 April 2023   13:13 693
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bebuka dengan yang Manis: Mengapa Manisnya Kurma Terbaik?
kurma, dokumentasi pribadi


Sudah familiar anjuran berbuka puasa dengan yang manis. Anjuran tersebut karena gula pada makanan manis dapat memulihkan energi yang menurun selama menjalankan ibadah puasa. Selama menjalankan ibadah puasa dan tetap beraktivitas seperti biasa, tentu tubuh akan menguras energi dari asupan sahur. Sekitar 14 jam berpuasa, kadar gula yang dapat menjadi energi akan menurun. Itu sebabnya berbuka dengan yang manis dianjurkan.

Begitu banyak makanan manis berbahan dasar gula yang memberikan rasa manis dan lezat. Aneka kue, minuman bersoda, aneka es dan olahan lain yang mengandung bahan gula sebagai pemanis. Dari sekian banyak makanan dan minuman manis, mengapa kurma yang paling dianjurkan? Ada apa dengan manisnya si hitam manis kurma ini?

Kurma mengandung pemanis alami

Jika mengkonsumsi aneka makanan dan minuman manis saat berbuka, akan memberikan efek segar dan nikmat. Apalagi es campur, minuman bersoda, aneka kue basah dan lain-lain. Dahaga dan lapar akan segera terhempas, terganti dengan pulihnya tenaga setelah seharian lemas berpuasa.

Akan tetapi, mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung pemanis buatan, jelas justru tidak baik untuk tubuh kita. Berbagai penyakit berbahaya justru mengancam. Seperti obesitas dan diabetes akan menghantui. Bukan tidak boleh mengkonsumsi jenis makanan dan minuman tersebut, tetapi jika sebulan penuh mengkonsumsi pemanis buatan setiap hari, tentu dikhawatirkan akan mengancam tubuh kita. Alih-alih mengembalikan energi, justru akan semakin lemah karena sakit.

Kurma, buah yang berasal dari tanah Arab itu sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi saat berbuka puasa untuk mengembalikan energi yang menurun selama berpuasa seharian penuh. 

Dalam buah kurma yang manis itu mengandung 100% pemanis alami yang aman bila dikonsumsi. Itupun tidak dianjurnya dalam porsi yang banyak. Beberapa butir saja cukup dikonsumsi setelah meminum air mineral tentunya.

Mengkonsumsi kurma yang manis alami dan legit juga dianjurkan dan selalu diamalkan oleh nabi. Selain sehat, juga mengikuti kebiasaan nabi. Sunggah luar biasa si manis yang satu ini.

Terus, bagaimana jika tidak ada kurma? Jangan khawatir, pemanis alami bukan hanya ada di dalam kurma. Buah-buahan segar juga mengandung gula yang dapat menggantikan energi yang hilang selama berpuasa. Sesuaikan saja dengan keadaan alam, jika tidak ada kurma, masih ada buah lainnya.

Kurma baik untuk penderita anemia

Bagi penderita anemia, berpuasa cukup menguras energi dan rawan kambuh. Gejalanya adalah lemas, mual dan mudah lelah. Pekerjaan jadi terbengkalai karena saat berpuasa menjadi mudah lelah.

Zat besi pada kurma dapat membantu penderita anemia untuk menstabilkan kondisi tubuh. Kurma yang manis dapat membantu penderita anemia untuk mendapatkan energi yang cukup. Maka dampak mudah lelah dari anemia akan dapat diminimalisir.

Kurma menjaga kesehatan sistem pencernaan

Selama berpuasa pola makan merubah. Tidak tiga kali sehari, sarapan, makan siang dan makan malam. Jadwal makan berubah menjadi sahur dan berbuka. Mungkin ditambah ngemil saat malam hari. 

Berubahnya pola makan, biasanya akan menimbulkan masalah pada pencernaan. Apalagi jika makan tidak dikontrol. Biasanya karena lapar maka makan sekenyang-kenyangnya saat berbuka. Berbeda dengan waktu sahur, karena ngantuk biasanya malah malas makan. Pola makan seperti ini juga akan berpengaruh buruk bagi pencernaan.

Serat cukup tinggi yang terkandung pada kurma dapat membantu masalah sistem pencernaan tersebut. Kandungan serat tersebut dapat mengatasi sembelit sehingga pencernaan dapat terjaga kesehatannya. Tentunya kesehatan pencernaan juga menentukan lancar dan nyamannya beribadah puasa.

Setelah mengetahui manfaat kurma yang luar biasa. Apakah sudah mengkonsumsi kurma saat berbuka puasa bulan ini? Jangan sampai pamor kurma teralihkan dengan berbagai jenis makanan yang mengandung banyak pemanis bautan yang justru membahayakan tubuh.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun