Harris Aryadin
Harris Aryadin Penulis

Penulis Freelance

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

8 Tips dan Strategi Melatih Anak untuk Berpuasa

10 Maret 2024   15:00 Diperbarui: 10 Maret 2024   20:00 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
8 Tips dan Strategi Melatih Anak untuk Berpuasa
Ilustrasi anak sedang membaca Alquran (pixabay.com/SharpThemes)

Berpuasa adalah kewajiban bagi setiap muslim selama bulan Ramadan. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara melatih anak untuk berpuasa sejak dini. Harapannya agar mereka terbiasa menjalankan kewajiban mereka sebagai muslim di kemudian hari.

Pada dasarnya, anak-anak umumnya tidak diwajibkan untuk berpuasa, karena mereka masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan fisik yang penting bagi kesehatan mereka. Apalagi, anak membutuhkan lebih banyak cairan dan sumber energi untuk menjaga kesehatan tubuhnya, terutama untuk perkembangan otak anak. 

Mereka baru diwajibkan setelah mencapai masa baligh atau masa pubertas. Namun, kita sebagai orang tua, dapat menggantinya dengan memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai puasa dan diperkenalkan berpuasa secara bertahap sesuai dengan kondisi kesehatan anak. 

Berikut ini adalah beberapa tips dan strategi untuk membantu orang tua dalam memperkenalkan berpuasa pada anak dengan cara yang positif dan menyenangkan:

1. Berikan Pemahaman yang Sesuai dengan Usia

Sesuaikan penjelasan tentang puasa dengan usia dan tingkat pengertian anak. Anak-anak mungkin memerlukan penjelasan yang sederhana dan mudah dipahami tentang makna dan tujuan puasa dalam agama. 

Orang tua dapat menggunakan bahasa yang sederhana dan cerita-cerita pendek yang mengilustrasikan nilai-nilai puasa seperti kesabaran, kedisiplinan, dan belas kasih. Orang tua, juga dapat menjelaskan bahwa puasa adalah bagian dari ibadah wajib.

2. Contohkan dengan Perilaku yang Baik

Orang tua dapat menjadi contoh yang baik bagi anak-anak dengan berpuasa dengan penuh kesabaran dan ketabahan. Tunjukkan kepada anak bahwa puasa bukan hanya tentang menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga tentang meningkatkan kesadaran diri dan kebaikan hati.

3. Mulailah secara bertahap 

Bagi anak-anak yang baru pertama kali mengenal puasa, mulailah dengan memberikan pengalaman yang ringan dan bertahap. Misalnya, mintalah mereka untuk menahan diri dari makanan atau minuman selama beberapa jam di siang hari, kemudian tingkatkan secara bertahap hingga mereka bisa berpuasa sehari penuh.

4. Ajak Anak untuk Berpartisipasi

Libatkan anak-anak dalam persiapan dan pelaksanaan puasa. Ajak mereka untuk membantu memasak sahur atau berbuka bersama keluarga. Hal ini dapat meningkatkan rasa memiliki dan pengertian mereka terhadap makna puasa.

5. Berikan Pujian dan Dorongan

Berikan pujian kepada anak-anak ketika mereka berhasil menyelesaikan puasa dengan baik. Dorong mereka untuk terus berusaha dan memberikan dukungan positif saat mereka mengalami kesulitan.

6. Berikan Kesempatan untuk Bertanya

Buka ruang bagi anak-anak untuk bertanya tentang puasa dan memberikan penjelasan yang jelas dan jujur tentang pertanyaan mereka. Dengan cara ini, anak-anak dapat memahami dengan lebih baik arti dan tujuan dari praktik puasa.

7. Jadikan Pengalaman Berpuasa Menyenangkan

Selain menjalankan puasa sebagai kewajiban usahakan agar pengalaman berpuasa bagi anak-anak juga menyenangkan. Buatlah tradisi keluarga yang unik seperti berbuka bersama teman-teman atau mengadakan aktivitas menyenangkan setelah berbuka.

8. Berikan Penjelasan tentang Kesehatan dan Keamanan

Pastikan anak-anak memahami pentingnya menjaga kesehatan dan keamanan saat berpuasa. Ajarkan mereka tentang pentingnya minum air yang cukup saat berbuka dan menjaga pola makan yang sehat.

Melatih anak-anak untuk berpuasa bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan kesabaran, pengertian, dan dukungan yang tepat, proses ini dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi mereka dalam memahami dan menghargai nilai-nilai agama. Yang terpenting, jadikan proses ini sebagai kesempatan untuk memperkuat ikatan emosional antara anggota keluarga dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 March 2024

MYSTERY CHALANGE

Mystery Challenge | Video Youtube to KGNow Semarak Pasar Takjil
ramadan bercerita 2024  ramadan bercerita 2024 hari 5 
16 March 2024
Lokasi Ngabuburit Favorit
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 6
17 March 2024
Menu Sahur Tinggi Serat
ramadan bercerita 2024 ramadan bercerita 2024 hari 7

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun