Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331
Sukacita Sambut Ramadan dalam Suasana Covid-19
"Dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. Al-Baqarah [2]: 5).
Marhaban Yaa Ramadan, pemerintah melalui Menteri Agama telah mengumumkan awal syiam atau puasa Ramadan di mulai pada hari Jumat tanggal 24 April 2020 Hijriah atau 1 Ramadan 1441 Masehi.
Setelah Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat. Mengingat Covid-19, sidang digelar melalui video telekonferensi dan disaksikan masyarakat secara streaming melalui situs web dan medsos Kemenag (23/4)
Sidang digelar secara tertutup, hanya dihadiri secara fisik oleh perwakilan MUI, Ketua Komisi VIII DPR-RI, Menteri Agama Fachrul Razi, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, dan Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam.
Pertama kalinya dalam sejarah, Sidang Isbat tidak dihadiri awak media, hanya secara online karena Corona Virus.
Umat muslim tidak perlu risau berpuasa selama masa Covid-19, In Syaa Allah, justru berpuasa akan semakin menguatkan jiwa dan raga menghadapi tamu agung si Corona.
Baca Juga: Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadhan Digelar Kamis Sore Ini, Berikut Rangkaiannya
Ramadan bulan istimewa, dengan ikhlas dan hati gembira menyambutmu. Sejak awal yakin bahwa Covid-19 masih tinggal sampai bulan Ramadan.
Pada bulan puasa inilah merupakan puncak "restorasi" introspeksi sebagai khalifah di muka bumi. Sekaligus kembali untuk menata hidup kehidupan dan hubungan kepada Sang Pencipta Tuhan Ymk.
Logika manusia, puasa akan menurunkan daya tahan tubuh terhadap serangan wabah penyakit ? Ternyata tidak menurut Allah Swt, bahkan itu sebaliknya akan menyehatkan.
"Semoga Ramadan ini menjadi seterang biasanya. Jangan murung, jangan bosan, semangat yuk jalani bulan puasa di tengah mewabahnya virus corona. Semoga setelah pandemi berakhir, kita bisa bersilahturahmi kembali. Selamat menunaikan ibadah puasa ramadan"Asrul Hoesein, Founder Green Indonesia Foundation, Jakarta.
Memang situasi Ramadan tahun 2020 berbeda dibandingkan tahun sebelumnya atau sepanjang perjalanan Ramadan yang telah dilalui umat Muslim.
Semua diakibatkan oleh situasi kedaruratan, sudah lebih dari sebulan wabah virus corona telah melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia sejak 2 Maret 2020.
Baca Juga: Studi, Puasa Untuk Kesehatan 3 Hari Memperbarui Sistem Kekebalan Tubuh
Wilayah Indonesia pada umumnya akan memasuki musim kemarau di Ramadan 2020, tidak ada lagi disinfektan alam (O3, Na) yang dihasilkan petir. Bahkan peralihan musim (pancaroba) seringkali justru lebih kondusif bagi merebaknya wabah flu.
Walau ada daerah yang belum terjangkit Covid-19, justru harus lebih waspada. Lebih baik mencegah daripada pada mengobati.
Bagi kaum muslimin, puasa ditengah Covid-19 menjadi ujian yang sangat berat. Menahan makan minum ditengah anjuran medis menaikan imunitas tubuh tentu dengan asupan multivitamin.
Para ilmuwan di University of Southern California (USC), telah menemukan bahwa puasa selama tiga hari saja setiap bulannya dapat meregenerasi seluruh sistem kekebalan tubuh, bahkan pada orang tua sekalipun,
Penelitian terbaru menunjukkan, puasa dapat merangsang sel untuk menghasilkan sel darah putih baru, yang dapat membantu dalam memerangi infeksi apapun.
Baca Juga: "Rumah Singgah" Berdampak Psikologis Cegah Mudik
"Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadan, dan antarkanlah Ramadan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadan." (Lathaif Al-Ma'arif, hlm. 264)
Strategi pencegahan penyebaran Covid-19 dan sekaligus larangan mudik atau pulang kampung, sebaiknya semua daerah kabupaten dan kota di Indonesia untuk mendirikan Rumah Singgah untuk karantina isolasi mandiri.
Rumah Singgah tersebut sangat kuat memberi terapi kejut (shock therapy), kesadaran untuk tidak mudik atau pulang kampung selama Covid-19 berada di bumi Indonesia.
Perubahan yang diberikan oleh Allah Swt kepada umat muslim pada Ramadan ini, sangat bermakna bila dihayati dalam rasa dan akal.
Baca Juga: Berikut Imbauan Kemenag soal Pelaksanaan Ibadah Ramadhan di Tengah Pandemi Corona
Perubahaan adalah sebuah keniscayaan dalam hidup kehidupan. Tidak ada kemajuan tanpa adanya perubahan.
Mari kita sambut bulan suci Ramadan 2020 dengan suka cita. Lebih dekatkan diri dengan keluarga kecil kita di rumah. Sekaligus untuk memutus penyebaran virus corona.
Menjalankan aktivitas ibadah bersama keluarga. Sahur, puasa, tadarrus Al-Quran, buka puasa, tarawih semua kembali pulang ke rumah.
Menjahit kembali hubungan keluarga anak dan istri atau suami yang selama ini mungkin banyak terlupakan oleh sentuhan rasa.
Karena aktifitas di rumah saja, maka waktu untuk mengkhatam Al-Qur'an lebih banyak bersama keluarga. Sekaligus mempelajari dan memahami maknanya lalu mengamalkannya.
Baca Juga: Suka Cita Sambut Ramadhan dalam Suasana Darurat Covid-19
Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, kulla 'amin wa antum bikhoir
Mari Mengikuti Anjuran Pemerintah
Selain taat pada Allah Swt juga pada anjuran pemerintah melalui Kementerian Kesehatan untuk mematuhi protokol pencegahan virus corona. Mari banyak berdiam diri di rumah, termasuk beribadah.
Sebagai umat muslim sejatinya meyakini bahwa puasa, In Syaa Allah akan menaikkan imun atau kekebalan tubuh, terlebih kalau puasa dilandasi kekuatan iman dan taqwa kepada Allah Swt.
Bersama Covid-19 di bulan penuh rahmat, kita jalankan semua rangkaian ibadah dengan khusyu penuh hikmat dan sabar, semata pada Allah Swt. Bahwa tiada yang kuasa selain kuasa-Nya. Subahanallah.
Dengan harapan wabah Covid-19 bisa kita antar kembali untuk pulang ke habitatnya Tuhan Ymk, bersama berahirnya Ramadan. In Syaa Allah. Aamin Yra.
Surabaya, 23 April 2020