H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Wiraswasta

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Dapatkan Berkah Sedekah Tanpa Ada Muatan Promosi

8 Mei 2020   04:44 Diperbarui: 8 Mei 2020   04:39 781
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dapatkan Berkah Sedekah Tanpa Ada Muatan Promosi
Ilustrasi: Inspirasi Sedekah Bersifat Connecting Happiness. Sumber: Dokpri | ASRUL HOESEIN

Sabda Rasulullah SAW "Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, ber-amar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah" (Riwayat dalam hadis Tirmizi dan Abu Dzar)

Sedekah sesungguhnya tidak selalu bermakna materi kebendaan, barang atau uang. Sedekah tidak sekadar mengeluarkan uang atau barang kepada orang atau komunitas yang dianggap kondisinya kurang daripada keadaan ekonomi berlebih pada si pemberi.

Nabi Muhammad Saw melalui sebuah Riwayat yang tertuang dalam hadis Tirmizi dan Abu Dzar "Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, ber-amar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah"

Senyum tak sekadar bernilai sedekah, tapi juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh. Orang yang mudah tersenyum memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih baik karena cenderung lebih santai dan jauh dari stres. Secara medis, senyum membuat otot wajah lebih sehat dibandingkan mereka yang sering cemberut.

Baca Juga: Sedekah-Sedekah Sederhana Rasulullah SAW dalam Keseharian

Hati-hati dalam Bersedekah

Memang harus hati-hati didalam aktifitas memberi sedekah dalam bentuk apa saja. Mulai dari senyuman, ilmu, kesempatan sampai pada pemberian dalam bentuk uang dan barang. Karena bisa berujung pada fitnah dan rasa keangkuhan.

"Perkataan yang baik dan pemberi maaf lebih baik daripada sedekah yang diiringi tindakan yang menyakiti. Allah Maha kaya, Maha penyantun" (Al-Quran:  Surat Al-Baqarah ayat 263)

Semakin tinggi nilai atau kadar iman dan besaran jumlah daripada materi yang disedekahkan atau disumbangkan, semakin harus hati-hati dan waspada. Apalagi saat sekarang dengan mudahnya membuat dokumentasi. Jangan sampai berlebihan, semua hanya akan mendapatkan mudarat bukan manfaat, bisa dikesankan hanya sebagai promosi.

Kalau caranya salah, maka niat baik belum tentu dinilai baik dimata orang lain dan terlebih kepada Tuhan Ymk. Ketika kita berniat ingin berbuat baik, misalnya dengan menolong orang atau bersedekah, pastinya juga tidak ingin yang kita lakukan malah menyulitkan diri sendiri dan terhadap orang lain. 

Kepedulian bersedekah yang salah kelola, bisa berakibat fatal dan mencelakakan. Akan menjadi pabrik fitnah saja. Maka waspada dalam melakukan sesuatu yang secara umum diketahui baik, tapi bisa menjadi mudarat karena tidak cerdas dalam mengelolanya.

"Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya (dirugikan)." (Al-Quran: Surat Al Baqarah ayat 272).

Baca Juga: Ketika Rasulullah Ditegur Allah Soal Sedekah kepada Non-Muslim

Keterangan Video: Jusuf Hamka, Pendiri Warung Podjok Halal (KompasTV), inspirasi sedekah.

Sedekah Berbasis Connecting Happiness

Memang sudah seharusnya memulai sebuah aktifitas "sedekah" bernilai ibadah yang tentu diharapkan berujung pada happy ending atau connection happiness bagi penerima dan pemberi tanpa ada kesan merendahkan dan merasa superior, artinya setara sebagai manusia ciptaan Allah Swt.

"Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak." (Al-Quran: Surah Al-Hadid ayat 18).

Seperti misalnya menjadi donor darah secara permanent, sekali dalam tiga bulan. Semua itu merupakan sedekah bagi yang orang sakit yang membutuhkannya. Tentu akan menghasilkan kebahagiaan "connection happiness" bagi yang butuh dan menyehatkan bagi si donor, sementara tidak mengetahui siapa penerima donor tersebut. 

Strategi "donor darah" bisa menjadi inspirasi dalam mengeluarkan barang atau uang, dengan cara melibatkan pihak ketiga sebagai pembagi sedekah. Salah satu cara menghindari promosi berlebihan, agar mendapat Berkah dari Tuhan Ymk. 

Memberi ide, menulis atau menerbitkan buku yang bermanfaat bagi kemasyalahatan, itu semua merupakan sedekah yang bersifat connection happiness. Manfaat bukan cuma output tapi outcome. Bila ide, tulisan atau buku dimanfaatkan oleh pembaca sebagai sumber inspirasi, tentu akan membawa kebahagiaan bagi orang lain tersebut. 

Baca Juga: Petunjuk Nabi Tentang Sedekah

Begitu juga bagi pengelola sedekah atau bantuan, tidak perlu terlalu mempublikasi secara berlebihan, seakan ingin menggugah yang lain untuk ikut peduli. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, banyak yang mengambil manfaat dibalik situasi pandemi.

Tanpa menggugah terlalu berlebihan, orang lain juga akan peduli dan bersedekah. Bersedekah membutuhkan empati tanpa ada motivasi tertentu. Karena bisa dianggap sebagai pancingan saja untuk kepentingan kelompok si pengelola bantuan atau sedekah.

Sebenarnya sudah ada beberapa contoh yang telah memberi sedekah dengan connection happiness atau membagikan kebahagiaan atau connection dengan hasil happy atau bahagia dengan indikator outcome bukan output. Sedekah yang memanusiakan, tentu akan membahagiakan pada semuanya. 

Artinya sedekah dengan prinsip yang benar- benar berbagi manfaat tanpa promosi. Tangan kanan memberi, tanpa tangan kiri mengetahui. Bukan sekedar pencitraan diri atau tidak mengedepankan informasi seakan promosi bahwa sudah peduli sesama.

Tidak mempertontonkan aksi seakan si pemberi merasa kuat dan penerima merasa lemah. Ujungnya akan memberi tontonan saja bukan sebagai tuntunan yang baik dan tidak menjadi teladan.

Connecting happines dalam sedekah, tepat sekali ditularkan kepada semua manusia, dengan cara membagikan kebahagiaan dan kesuksesannya tanpa harus nampak "promosi" karena semua itu berpotensi riak.

Tujuan sedekah bukan sekedar memuaskan pemberi dan penerima tapi mengedepankan kemanusiaan, bukan pada penampakan barang atau fulus untuk memberi kesan egoisme. Hargai dan sayangilah si penerima sedekah. 

Ini sebenarnya salah satu bentuk real, yang nyata sekali, terjadi kerjasama antara pihak dalam sebuah lingkaran bekerja secara utuh. Bila ingin memperoleh connecting happines.

Pemberi dan penerima sedekah dibatasi oleh si pembagi atau wakil dari pemberi atas materi yang dibagi tersebut, tanpa melahirkan sebuah cerita negatif atau antipati. Jangan merusak perasaan atau hati si penerima. 

Sedekah mengandung makna yang lebih tinggi dan lebih luas daripada sekadar pemberian kepada orang lain yang bersifat materi belaka. Tidak selamanya sedekah harus berupa benda atau uang. Sedekah memiliki makna yang luas: setiap orang, dalam kondisi apa pun, dapat melakukannya.

Kenapa Nabi Muhammad menyebut frasa "senyum" sebagai sedekah, agar pemberi sedekah benar-benar bersedekah karena Allah, bukan karena pamrih. Bukan dengan merendahkan si penerima, dengan melakukan pamer foto dokumentasi. 

Senyum dalam memberi, akan menjadi senyuman si penerima dan bukan menjadi sumber fitnah. Tapi memberi kebahagian, Itulah sedekah karena Allah. Sirami tanaman bunga dengan air yang bersih, agar berbunga mekar. Insya Allah mendapat berkah. Aamin. 

Surabaya, 15 Ramadan 1441 H | 8 Mei 2020 M

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun