H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Wiraswasta

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pembeli Menjadi Penjual, Sebuah Paradoks Online Shop

13 Mei 2020   15:59 Diperbarui: 13 Mei 2020   16:00 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembeli Menjadi Penjual, Sebuah Paradoks Online Shop
Ilustrasi Sumber: SHUTTERSTOCK | KOMPAS

Para pedagang merambah ke dunia maya atau online shop untuk menggaet para pelanggan yang memang sudah malas, atau tidak ada waktu lagi berbelanja di toko konvensional. Kalau toko konvensional dapat menjangkau satu wilayah, maka online shop dapat menjangkau semua tempat tanpa batas ruang dan waktu.

Benarlah kata John Naisbitt dalam bukunya Global Paradox mengatakan "bahwa semakin maju hidup manusia atau peradaban, maka manusia tersebut semakin malas, usaha jasa sangat dibutuhkan"

John Naisbitt disamping sebagai penulis juga pembicara publik di bidang studi berjangka. Menggunakan Cina sebagai studi kasus ekonomi, pusat perencanaan memberi cara untuk pergerakan berbagai pengusaha individual. (Baca: buku John Naisbitt Klik di Sini)

Belanja online dan belanja di offline memang punya sisi berbeda. Masa globalisasi atau milenial, belanja online selalu menjadi pilihan karena kemudahannya. Kemudahan dengan gadget yang canggih, hampir semua manusia memilikinya.

Gadget dengan beragam inovasi teknologi harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, termasuk untuk memenuhi kebutuhan kita akan suatu barang melalui online shop, Artinya dunia sudah berada digenggaman, tinggal bagaimana memaksimalkan penggunaannya.

Namun dengan kemudahan yang dimiliki oleh online shopping, maka harus hati-hati. Karena kejahatan akan linear dengan kemajuan teknologi. Pelaku kriminal itu tidak pernah berhenti berpikir untuk mencari strategi dalam menaklukkan calon-calon korbannya.

Pilih Online Shopping Kredibel

Berdasarkan pengalaman penulis ada beberapa pengelola online shopping seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Traveloka dan beberapa situs online dan bahkan merambah secara mandiri melalui media sosial.

Bagi penulis secara umum mengunggulkan belanja offline shopping pada toko atau warung yang ada disekitar untuk belanja kado lebaran. Artinya belanja di warung tetangga. Hal ini juga perlu diberdayakan, agar terjadi keseimbangan ekonomi.

Apalagi untuk kalangan tertentu dan untuk barang tertentu pula. Demi menghindari qualitas dan ketenangan membeli serta kepuasan sipenerima.

Seperti barang-barang yang hanya dijual di online shop, seperti tiket pesawat, kereta api atau hampir semua fasilitas yang disiapkan oleh Traveloka. Termasuk hotel dan lainnya, akan lebih mudah melalui online shop.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun