KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.
Puasa Itu Menyehatkan Kulit
Ketika rutinitas yang tepat dan baik ini berjalan dengan lancar, maka tentu saja banyak manfaat untuk jangka panjang yang kita dapatkan. Begitu pula berpuasa itu ternyata bermanfaat bagi kesehatan kulit.
Walaupun sesungguhnya masih tersembunyi rahasia untuk menemukan penyebab spesifik masalah kulit dengan aktivitas berpuasa selama bulan Ramadan ini.
Namun sains mengungkapkan seperti rilis Healthshots.com (22/10/22) bahwa genetika, hormon, stres, dan gaya hidup, semuanya memainkan peran penting dalam kesehatan kulit kita ini.
Hubungannya memang tidak sepenuhnya jelas terjalin antara pola makan dan kesehatan kulit. Tetapi tampaknya semakin mungkin berpuasa dapat berkontribusi pada kulit yang lebih sehat.
Hal tersebut karena adanya fakta bahwa puasa adalah cara yang mempermudah tubuh mengganti sel-sel kulit mati dan rusak dengan sel baru yang lebih sehat.
Sehingga aktivitas puasa yang rutin bisa membuat kulit menjadi lebih terawat. Misalnya kita mampu menghindarkan dari jerawat, keriput, komedo dan permasalahan kulit lainnya.
Menurut Healthshots.com (22/10/22) juga menerangkan bahwa saat kulit kita berjerawat, mungkin kita perlu menghindari susu dan gula. Dua makanan yang menjadi sebab tumbuhnya jerawat.
Salah satu penemuan logis paling valid sehubungan dengan hubungan antara puasa dan kesehatan kulit dan berkontribusi pada jerawat.
Demikian pula ketika kadar insulin tinggi, hormon menerima sinyal untuk menghasilkan zat yang berminyak dan menyumbat pori-pori kulit sehingga menyebabkan jerawat.
Temuan ini menunjukkan bahwa puasa bisa meningkatkan sensitivitas insulin, yang memungkinkan berperan dalam mengurangi jerawat dan komedo.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa selama berpuasa, aktivitas kelenjar minyak menurun sampai 40 persen sehingga dapat mempengaruhi tumbuhnya jerawat.
Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya
Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?
