Lulusan Pendidikan Ekonomi. Pernah menjadi reporter, dosen, dan guru untuk tingkat PAUD, SD, dan SMA. Saat ini menekuni dunia kepenulisan.
Makna Ramadan bagi Wanita yang Baru Menjadi Ibu Rumah Tangga
Karena itulah, peran keluarga terutama suami memang sangat diperlukan. Sesabar-sabarnya seorang ibu, dengan kondisi yang banyak berada di rumah, tentunya memerlukan pengertian dari pasangannnya agar kondisi psikis bisa tetap stabil dan sadar untuk selalu sabar.
2. Belajar sikap menyayangi
Jika memaknai hikmah Ramadan daam hal menyayangi, versi saya, ini termasuk bagaimana kita bisa bersikap menyayangi keluarga. Saat bisa menahan amarah, bisa tetap bahagia dan memiliki rasa sayang terhadap keluarga, itulah makna hikmah Ramadan yang bisa diambil dan dipelajari oleh seorang wanita yang baru menjadi ibu rumah tangga.
3. Memaknai versi lain dari spiritualitas
Bisa salat lima waktu dengan tenang saja, itu sudah hal yang wah bagi saya saat baru menjadi ibu rumah tangga yang memiliki batita. Sempat waktu itu saya protes ke suami. dulu rasanya bisa salat dengan tenang, bisa baca Alquran, melaksanakan salat-salat sunah, dan ketika menjadi ibu rumah tangga dengan batita, semuanya hilang begitu saja.
Saat itu menenangkan saya. Katanya, seorang ibu dengan segala kerepotan mengurus anak, jika diniatkan ibadah, maka itulah ibadah yang bisa mendulang pahala.
Jadi hikmah ibadah di bulan Ramadan nyatanya tak melulu hanya salat, puasa, atau baca Alquran. Namun segala perbuatan baik atau bahkan mengurus keluarga pun bisa diniatkan sebagai ibadah.
4. Perlunya ekstra kedisiplinan
Dengan banyak hal di rumah yang harus diurus, tentunya dibutuhkan ekstra kedisiplinan seorang ibu dalam mengatur waktu. Apalagi jika itu termasuk agar kita bisa meningkatkan ibadah sunah lainnya di sela-sela kepadatan aktivitas mengurus rumah tangga.
5. Ibu harus selalu sehat