Bendungan Dempok Malang, Alternatif Wisata Kuliner Nusantara untuk Libur Lebaran Bersama Keluarga
Berbicara mengenai destinasi wisata di Kota Malang, seolah tak ada habis-habisnya. Selalu ada destinasi baru yang menarik. Destinasi baru itu sebenarnya tidak sepenuhnya baru. Bisa jadi sudah ada dari dulu, tapi kemudian berkembang dan baru viral setelah banyak kunjungan.
Salah satu destinasi wisata lama tapi baru yang wajib dikunjungi adalah Bendungan Dempok yang terletak di Kecamatan Pagak, Kabupaten Malang, tepatnya masuk wilayah Dusun Dempok, Desa Gampingan.
Mengapa saya bilang lama tapi baru, karena menurut sebuah sumber, wisata ini sudah ada sejak 25 tahun yang lalu berarti sekitar tahun 1998. Wisata ini baru mulai berkembang tahun 2014 dengan pengelolaan yang dilakukan oleh Bumdes (Badan Usaha Milik Desa).
Pada sekitar tahun 2014 atau 2015, saya dan keluarga pernah mengunjungi Dempok. Kondisinya masih ala kadarnya. Genangan air bendungan terlihat kotor dan suram. Tempat penjual ikan juga belum tertata rapi. Demikian juga warung-warungnya masih belum terlalu banyak dan tempat makan lesehannya juga ala kadarnya.
Saya datang kembali kemarin, tahun 2023 bersama kedua orang tua dan satu kakak saya, perubahannya sudah sedemikian drastis dan cantik. Ternyata pengelolaan Bendungan Dempok sekarang sudah melibatkan banyak pihak antara lain Pemkab Malang, Desa, dan Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata).
Perubahan drastis itu antara lain gerbang masuk wisata sudah gagah dan mentereng, area parkir luas dan teratur, tempat penjualan ikan segar sudah tertata rapi berupa lapak-lapak yang terbuat dari tembok. Tempat lesehan terbagi dua ada yang bersebelahan dengan warung dan ada yang agak ke tengah, dekat parkiran.
Objek wisata yang disuguhkan sekarang tidak hanya wisata kuliner. Lahan permainan anak-anak tersedia di area Bendungan Dempok, juga wisata menaiki perahu, pemancingan dan berkuda. Tersedianya variasi objek wisata ini membuat Bendungan Dempok cocok menjadi tujuan wisata keluarga juga cocok sebagai tempat kopdar komunitas.
Kemarin saya dan keluarga hanya khusus datang untuk berwisata kuliner, jadi akan saya ceritakan saja khusus wisata kulinernya.
Begitu kendaraan memasuki area parkir Bendungan Dempok, pandangan kita langsung tertuju pada gazebo-gazebo tempat makan lesehan yang luas dan bersih. Satu gazebo bisa dipakai untuk dua keluarga kalau memang tidak banyak orang. Saya hanya berempat dan berbagi tempat dengan satu keluarga kecil lain yang datang bertiga. Ini kami sama sekali tidak saling mengganggu karena masih ada space luang di antara kami.
Tiba di tempat, papa saya yang kecapaian setelah menyetir, memilih untuk duduk leyeh-leyeh di salah satu gazebo milik Warung Kuning, sehingga urusan beli ikan diserahkan pada kami bertiga. Sayapun menawar ikan. Kami hanya membeli dua keranjang ikan mujahir segar dan satu keranjang udang lobster air tawar. Mujahirnya harga Rp55.000 dan udangnya harga Rp105.000. Total keluar uang Rp160.000 sudah dibersihkan ikan dan udangnya.
Ikan dan udang tersebut langsung saya bawa ke Warung Kuning dan saya memesan masakan pada ibu pemilik warung.
"Tolong mujahirnya digoreng saja, Bu."
"Lalu udangnya diapakan, Mbak?"
Saya bingung, lalu si ibu menawarkan alternatif.
"Bagaimana kalau lima ekor udang digoreng dan yang sepuluh dimasak asam manis?"
"Baik, Bu. Setuju!" ucap saya.
Memenuhi instruksi papa, saya juga memesan degan alias kelapa muda utuh yang minta dibubuhi sirup gula agar manis. Mama minta sayur tapi rupanya kosong, sehingga sayurnya hanya berupa lalapan dan terung goreng yang dipenyet sambel. Oke, deal.
Kamipun duduk di gazebo menunggu pesanan siap sambil berbincang. Tak lama hidangan datang diawali dengan degan, nasi pulen hangat, udang goreng, udang asam manis, dan mujahir goreng bersama sambal dan lalapan.
Tak menunggu lama, kami segera menyerbu hidangan setelah sebelumnya cuci tangan. Hmm, rasa udangnya begitu manis dan segar. Daging mujahirnya pun terasa gurih dan ada manis-manisnya. Khas hidangan ikan dan udang yang masih segar baru diambil dari genangan air bendungan.
Mujahir dan udang gorengnya hanya dibumbui bawang putih dan garam, bumbu dasar khas Indonesia banget ya, tapi sudah cukup enak karena merasuk. Apalagi daging ikan dan udang segarnya kan memang sudah enak banget nggak perlu dibumbui macam-macam.
Udang bumbu asam manisnya juara, karena asam manisnya selain dari tomat juga dari potongan nanas. Wah, saya selalu suka kalau asam manis ditambah dengan potongan nanas manis kecut segar rasanya.
Berikutnya sambal cobek dengan penyetan terung goreng, wah ini enak juga. Sambalnya nggak terlalu pedas cocok di lidah saya, merupakan sambal terasi dengan rasa khas nusantara. Terungnya manis sungguh lezat dimakan di antara sesuap nasi pulen, sedikit sambal dan sesuwir daging mujahir. Maknyuss sampai ke tulang. Kuliner di wisata Dempok ini nggak boleh dilewatkan jika bermaksud untuk jelajah kuliner nusantara.
Tak sadar saya menambah ambil nasi, lagi, lagi, dan lagi. Wuih, makan di ruangan terbuka sambil lesehan, dikelilingi orang-orang tercinta, nikmat mana lagi yang kamu dustakan wahai manusia. Thanks to Allah yang memberikan kesempatan santap siang yang sangat lezat luar biasa bersama kedua orang tua dan kakak.
Kira-kira berapa habisnya makanan yang kami makan? Untuk degan seluruhnya Rp48.000, jadi satu degan itu dibandrol Rp12.000. Sedangkan biaya jasa memasak udang dan ikan serta nasi, sambal, dan lain-lain semuanya Rp100.000. Bagaimana, murah apa mahal? Total jenderal ditambahkan dengan harga ikan dan udang mentah tadi jadi Rp308.000.
Bagi saya sih harga segitu relatif, ya. Apalagi suasana nyaman kan sebenarnya tidak terbeli dengan uang. Ada yang lebih penting dari sekadar uang yang dikeluarkan, yaitu kebersamaan bersama keluarga yang tidak selalu akan bisa kita rasakan. **
Content Competition Selengkapnya
MYSTERY TOPIC
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!