Indar Cahyanto
Indar Cahyanto Guru

Belajarlah untuk bergerak dan berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Madrasah Ramadhan yang Menggerakkan

7 April 2022   16:30 Diperbarui: 7 April 2022   16:33 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Madrasah Ramadhan yang Menggerakkan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan merupakan bulan tarbiyah atau bulan pendidikan bagi umat muslim. Bulan dijadikan sebagai madrasah kehidupan yang dituntun secara langsung oleh Allah SWT melalui ketentuan di dalam Al Quran dan Hadist. Manusia dilatih secara khusus dan dibina serta dituntun secara langsung oleh Allah SWT. Puasa Ramadhan merupakan rangkaian rukun Islam yang wajib kita lakukan.

"Dari 'Abdullah r.a. (diriwayatkan  bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda:  Islam dibangun di atas lima dasar, yakni  bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan  Allah; mendirikan shalat; menunaikan zakat;  mengerjakan haji; dan berpuasa pada bulan  Ramadhan." [HR al-Bukhari, Muslim, atTurmudzi, an-Nasa'i, dan Ahmad, dan lafal ini adalah lafal Muslim].

Ramadhan disebut juga dengan bulan tarbiyah (syahru tarbiyah), ia  bagaikan madrasah dimana kaum muslimin di dalamnya dididik kesungguhan dalam hal ibadah, berjuang melawan  hawa nafsu, membiasakan berlaku sabar dan menahan hawa nafsu serta membiasakan untuk tidak melakukan ghibah, gosip atau membicarakan hal-hal yang tidak berguna yang dapat mengurangi pahala puasanya . 

Puasa juga mendidik untuk selalu bersyukur, setelah berpuasa seharian,  menahan lapar dan haus, merasakan apa yang biasa dirasakan oleh  orang yang tidak mempunyai makanan, setelah waktu berbuka tiba alhamdulillah rasa syukur terucap setelah merasakan segarnya air yang  masuk membasahi kerongkongan,

Rasullullah SAW bersabda, "Puasa itu bukanlah sekedar menahan  diri dari makan dan minum. Akan tetapi sesungguhnya puasa itu  adalah mencegah diri dari segala perbuatan yang sia-sia serta menjauhi  perbuatan-perbuatan yang kotor dan keji." (Hadist Riwayat Bukhari).

Ibadah Ramadhan merupakan ibadah yang menggerakkan potensi kebaikan yang ada dalam diri manusia secara masif dalam kehidupan sehari-hari. Jika digerakkan secara masif dalam pribadi muslim maka akan terjadi kematangan jiwa dalam membersamai gerak kehidupannya. Maka gerak madrasah Ramadhan dalam membangun manusia yang taqwa dapat berjalan secara maksimal dalam kehidupan di dunia.

Di dalam Madrasah Ramadhan dalam momentum pembinaan diri ada beberapa hal yang perlu digerakkan untuk menjadikan kehidupan yang bermakna. Pertama Menumbuhkan sikap spiritual parenting dalam keluarga yang dibangun dan dibina secara akhlak islami. 

Dimana orangtua  mengajarkan  kepada anaknya, bahwa Allah selalu memperhatikan gerak-gerik kita, ajarkan anak-anak kita berbicara dengan menggunakan  kata-kata yang baik, bagus, indah dan dorong mereka mengungkapkan  cita-cita akan masa depan dengan menggunakan imajinasi mereka, , jadilah orang tua pendengar yang baik bagi anak-anaknya.  Perhatikan setiap anak kita berbicara sehingga kita dapat melatih mereka  berpikir dan mengatur emosi dengan tertib dan jernih. 

Kedua. Madrasah Ramadhan membangun dan melatih serta mengendalikan Jiwa yang sehat secara Rohani dan Jasmani. Artinya Ramadhan mengendalikan untuk makan makanan yang tidak sehat serta mengatur pola hidup konsumtif, membangun untuk bersikap jujur dan amanah dalam bersikap.

Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah  menjelaskan: "Seorang yang berpuasa adalah orang yang anggota  badanya berpuasa dari perbuatan-perbuatan dosa, lisannya berpuasa  dari kata dusta, kata keji, dan ucapan palsu, perutnya berpuasa dari  makanan dan minuman, kemaluannya berpuasa dari bersetubuh. Bila dia  berbicara, tidak berbicara dengan sesuatu yang merusak puasanya, bila  berbuat, tidak berbuat dengan suatu perbuatan yang merusak puasanya,  sehingga seluruh ucapannya keluar dalam keadaan baik dan manfaat (M. Nurdin Zuhdi:62)

Ketiga. Madrasah Ramadhan merupakan menahan diri dari segala perbuatan dosa. Secara bahasa kata puasa berasal dari kata Shaum, yang bermakna imsak (menahan). ash shiyaam artinya: beribadah  kepada Allah Ta'ala dengan menahan diri dari makan,  minum dan pembatal puasa lainnya, dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Rasulullah saw bersabda: "Berapa banyak orang yang puasa, bagian (yang dipetik) dari puasanya hanyalah lapar dan  haus (semata)" [HR. Ibnu Majah).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun