Iradah haris
Iradah haris Asisten Pribadi

Wanita yang selalu hidup di tengah keriuh-riangan rumah dan sekitar lingkungan. "Happy live is about happy wife" 😍

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Mengatasi Kebosanan Silaturrahmi di Masa Pandemi

14 Mei 2021   23:49 Diperbarui: 17 Mei 2021   12:36 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TUBAN. Hal penting memang "Stay idul fitri 1442 at home". Mengingat pandemi masih belum usai. Lebih penting lagi jangan membiarkan kita hidup dalan kebosanan. Pilihannya adalah melakukan kegiatan hari raya di rumah saja dengan acara yang sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Kegiatan yang tidak membosankan. 

Untuk tidak terjebak dalam kebosanan berkepanjangan menghadapi siklus dan jadwal acara yang begitu-begitu saja, memang harus pandai-pandai mengatur waktu dan variasi acaranya. 

Salah satu cara alternatif yang juga dilakukan di lingkungan saya tinggal adalah dengan membuat acara bakti sosial atau acara amal online. Bertepatan dengan lebaran.

Acara yang disepakati adalah lelang alquran untuk anak-anak yatim dan duafa. Rupanya acara online ini disambut hangat oleh warga di sekitar tempat tinggal.

Prosedur lelang alquran, bisa diikuti siapa pun. Melalui jaringan online. Donatur yang ingin lebih banyak beramal, tinggal menentukan nilai lelang tertinggi. Walhasil dari kegiatan ini terkumpul berpuluh-puluh dus alquran dan sarung untuk yang membutuhkan.

Sasaran penerima lelang alqutan dan sarung sudah ditentukan sebelumnya. Yakni beberapa pesantren untuk anak yatim dan duafa di daerah. Lebih diutamakan ke pesantren-pesantren penghafal alquran. Assasement ke daerah yang dituju sudah dilakukan jauh hari. Sehingga seperti yang diharapkan, kegiatan ini bisa tepat sasaran.

Karena ini hanya cara alternatif, jadi tidak wajib sama persis untuk dilakukan. Yang jelas acara ini lebih fun dan mengasyikkan, pun ada nilai ibadahnya. Asal dilakukan dengan ikhlas. Langkah-langkahnya pun harus dilakukan bertahap dan terorganisir. Sejak beberapa hari sebelum hari raya, tim sudah harus dibentuk. Persiapan harus kompak dan matang hingga waktu pelaksanaan.

Dengan demikian, acara ini ampuh mengatasi kebosanan. Sebab melakukan kegiatan amal daring tidak sendirian. Tapi melibatkan banyak pihak di sekitar tempat tinggal. Bekerjasama tapi di rumah saja. Sendiri-sendiri tapi kerja bakti. Nah, gimana enaknya yang mengartikan saja wujud aksi virtual ini

Kebosanan yang berkepanjangan tidak bisa dianggap sepele. Bila tak terhindar, mengendap dengan masalah-masalah lain, bisa berujung stress. Apalagi menghadapi situasi pandemi yang sampai kapan selesainya pun masih tidak pasti. Orang banyak yang was-was dan khawatir. Tingkat stress makin tinggi.

Dikekang keadaan juga tidak nyaman. Seperti halnya aturan-aturan atau protokol yang harus ditaati untuk tetap di rumah saja, bisa Jadi kekangan bagi kita, manusia bebas. Supaya tidak stress dengan keadaan, kita harus pandai menyiasati.

Stress adalah pemicu datangnya beragam penyakit. Bila tidak diatasi ujung-ujungnya gangguan kesehatan fisik dan kejiwaan yang akan datang menghampiri kita. 

dr Nurul Furqoniyah yang bertugas di salah satu Puskesmas di wilayah Kabupaten Tuban menyampaikan, selama pandemi ini tidak sedikit orang mengalami gangguan pencernaan, hingga asam lambung. 

Bahkan banyak juga pasien yang mengidap gejala yang lebih parah ketimbang penyakit maag. Was-was dan kekhawatiran berlebih bisa memicu gerd anciety. Di daerah, angkanya mengalami peningkatan. Penyebabnya tidak diketahui persis oleh pasien. Bisa jadi karena situasi pandemi ini.

Jadwal Lebaran 

Ilutrasi dari http://indonesiabaik.id/infografis/-ala-physical-distancing
Ilutrasi dari http://indonesiabaik.id/infografis/-ala-physical-distancing

Kita masih bersiaga. Berjaga atas penyebaran virus corona. Sementara lebaran ini adalah moment umat islam saling kunjung, menjaga silaturahmi. 

Umumnya yang telah dilakukan orang saat lebaran di masa pandemi tahun lalu adalah tetap menjaga hubungan silaturrahmi. Kendati tetap harus menaati aturan sosial dan physical distancing. 

Realisasi pembatasan dan implementasi dari larangan-larangan yang dibuat pemerintah di lebaran ini tidak sedisiplin dan seketat tahun lalu. Walau pun, idul fitri ini masih harus dilalui dengan anjuran di rumah saja. 

Bisa dibayangkan secara garis besar seperti apa jadwal umum hari raya di rumah saja? Masih seperti lebaran 2020 lalu. Untuk menjaga silaturrahmi dengan keluarga, beberapa kegiatan virtual masih dipopulerkan. 

Pertama, bisa dengan menjamu selera hari raya dengan makan bersama keluarga secara virtual. Di rumah masing-masing.

Kedua, dari makan bersama virtual berlanjut ke acara halal bihalal (maaf memaafkan) dengan keluarga. Sungkeman dengan orang tua. Pun dilakukan virtual pula. Melalui layar gadget masing-masing. 

Ketiga, yang tidak kalah populernya saat ini adalah saling mengirim bingkisan kepada sanak saudara dan orang tua. Juga mengirim ucapan selamat hari raya melalui sosial media. Hal itu juga sudah dianggap lumrah. Bingkisan maupun ucapan merupakan wujud kasih sayang untuk orang yang dikirim. 

Baik acara virtual, mengirim bingkisan dan ucapan, semuanya adalah untuk mewakili kehadiran satu sama lain saat masih pandemi. 

Baiklah saya akan coba buat sketsa jadwal sehari, "Menyambut hari raya di rumah saja, Idul Fitri 1442 H" sebagai berikut:


06.30  WIB mandi sunnat idul fitri
07.00  WIB mengenakan pakaian baru atau pakaian yang masih bagus untuk acara hari raya
07.15  WIB mengambil gambar untuk share ke grup. Sekedar pemberitahuan baju seragam keluarga kita warna apa.
07.30  WIB berkumpul di ruang keluarga untuk shalat sunnat Idul Fitri bersama keluarga serumah.
08.30 WIB selesai sholat sunnat. Bergerak ke meja makan unt menjamu selera. Ini bisa dilakukan pula dengan makan bersama virtual. 

08.45 WIB bermaafan dengan seluruh ahli keluarga. 

09.00 WIB melakukan video call dengan keluarga untuk mengucap selamat hari raya dan mohon maaf lahit batin. Bila tinggal terpisah dengan orang tua, bisa melakukan  "Sungkem virtual".
09.15 WIB setelah kenyang, dari ruang makan pindah ke ruang keluarga. Menonton tv atau jika bosan bisa main gadget. Acara bebas.
11.00 WIB kalau mata sudah kuyu karena melihat tv dan gadget, bisa masuk kamar masing-masing. Istirahat, tidur.
12.30 WIB setelah terbangun, bisa berkumpul kembali ke meja makan untu menikmati biskuit atau kue haru raya yang dibeli secara daring.
13.00 WIB bila sudah kenyang bisa bergeser lagi ke ruang keluarga. Nonton tv atau main hp.


Ulangi lagi aktivitas di dalam rumah ini hingga terbenam matahari 1 syawal tahun ini.

Jangan dianggap serius jadwal tersebut. Itu hanya gambaran bila kita melakukan kegiatan hari raya di rumah saja. Betapa membosankannya acara yang berulang demikian.

Bila tidak ingin bosan dengan jadwal seperti di atas yang dilakukan berulang dalam sehari, cari alternatif kegiatan lain untuk memanfaatkan waktu berlebaran kita. Kalau di lingkungan saya, ya seperti disebut dalam paragrap pertama. Membuat acara bakti sosial atau kegiatan amal secara on line. Silakan tentukan sendiri kegiatan alternatif masing-masing!

Salam Stay idul fitri 1442 H at home

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun