Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Gaya Hidup Konsumtif Selama Lebaran, Jangan Lanjutkan

16 April 2024   06:21 Diperbarui: 16 April 2024   06:23 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup Konsumtif Selama Lebaran, Jangan Lanjutkan
Ilustrasi dok. newfemme.co

Tapi,  bagaimanapun kondisi keuangan Anda, kalau selama ini bergaya hidup konsumtif, termasuk selama Ramadan dan lebaran yang lalu, sebaiknya jangan lagi diteruskan.

Masalahnya, gaya hidup konsumtif terkadang dilakukan tanpa disadari. Misalnya, mereka yang dulu di rumah terbiasa memasak makanan sendiri, kemudian beralih menjadi ketagihan memesan makanan secara online. 

Demikian pula mereka yang sebetulnya belum berniat membeli pakaian, karena ada iklan di media sosial, tiba-tiba membeli pakaian pakaian secara online.

Gaya hidup suka nongkrong di kafe ngopi-ngopi cantik bersama teman-temannya, ini juga contoh gaya hidup konsumtif. Semua itu membutuhkan dana yang lebih besar ketimbang mereka yang bergaya hidup sederhana.

Pola hidup konsumtif semakin tidak terkendali, bila seseorang terpancing dengan tawaran berbelanja dengan cara paylater.

Misalnya, tiba-tiba di gawai seseorang muncul notifikasi yang menuliskan; "Selamat anda beruntung, limit Anda berbelanja Rp 10 juta tanpa perlu membayar sekarang."

Nah, kalau si penerima pesan segera menghabiskan limit tersebut, ia telah terjebak. Bila nanti tak kuat membayar saat ditagih, ada yang terjerumus dengan meminjam lagi ke pinjol. 

Kesimpulannya, hentikan gaya hidup konsumtif. Apalagi, bagi mereka yang penghasilannya sangat terbatas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun