Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Lainnya

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pantun Jenaka Ramadan

24 Maret 2024   22:04 Diperbarui: 24 Maret 2024   22:14 2200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantun Jenaka Ramadan
Dokpri 

Pagi-pagi berjalan keliling desa.

Samar-samar terdengar ayam berkokok.

Aneka masakan terhidang siap berbuka.

Ternyata lupa magic com belum dicolok.

Membangun peradaban siap sedia,

Kerasnya alam tak membuat gentar.

Terbangun mendengar azan siap berbuka.

Apa daya masih azan ashar.

Ngabuburit memakai peci.

Berasa ustaz meski tidak sama persis.

Beli buah tidak boleh dicicipi.

Cabe berkilo-kilo tidak ada yang manis.

Ngabuburit beli takjil heci,

Jangan lupa beli kolak panas.

Bulan ramadan mulut pedas dikunci,

Harga cabe ikut terjun bebas.

Ayuk borong cabe mumpung harganya terjun bebas. Enaknya buat apa ya..(dokpri)
Ayuk borong cabe mumpung harganya terjun bebas. Enaknya buat apa ya..(dokpri)

Bulan ramadan tanpa terompet

Beribadah khusyuk dengan bahagia.

Saat puasa berniat diet,

Saat berbuka lupa segalanya.

Kupu-kupu terbang ceria,

Ditemani banyak belalang.

Puasa menjadikan kita peramal cuaca,

Badai kelaparan akan segera datang.

Suara beduk bagai genderang,

Menghibur hati melepas penat.

Menjelang berbuka mata berkunang-kunang,

Melihat ikat rambut dikira donat.

Menunggu berbuka, menanti suara meriam,

Meriam berdentum, senyum merekah.

Boleh saja bersedekah diam-diam,

Asal jangan diam-diam tidak bersedekah.

Bulan ramadan tinggalkan kebohongan,

Fokus selalu menjaga puasa.

Kenapa meringis, perut keroncongan?

Selamat berpuasa untuk yang baca.

Suara harimau terdengar mengaum,

Hati bergetar mendengar nya.

Yang baca sedang senyum-senyum,

Hati gembira sudah waktunya berbuka.

Pak Wo sedang senyum bahagia, sebentar lagi berbuka (dokpri)
Pak Wo sedang senyum bahagia, sebentar lagi berbuka (dokpri)

Azan magrib saatnya berbuka,

Menikmati takjil semangkok bubur.

Serius berpuasa mengumpulkan pahala,

Pantun jenaka untuk menghibur.

Jalan-jalan ke pasar baru.

Mampir ke mushola cari pahala.

Meski kalang kabut mengatur waktu,

Semoga puasa kita lancar sampai paripurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun