Isur Suryati
Isur Suryati Guru

Mengajar di SMPN 1 Sumedang, tertarik dengan dunia kepenulisan. Ibu dari tiga anak. Menerbitkan kumpulan cerita pendek berbahasa Sunda berjudul 'Mushap Beureum Ati' (Mushap Merah Hati) pada tahun 2021. Selalu bahagia, bugar dan berkelimpahan rejeki. Itulah motto rasa syukur saya setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Zero Waste Challenge: Dunia Bebas Sampah Mulai dari Rumah

14 Maret 2024   09:01 Diperbarui: 14 Maret 2024   09:06 698
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zero Waste Challenge: Dunia Bebas Sampah Mulai dari Rumah
Dok. Pribadi/FB Isur Suryati 

2. Apa yang Anda bayangkan tentang gaya hidup minimalis? 

3. Apakah Anda siap untuk menerima tantangan Zero Waste Challenge?

Mengapa Zero Waste Challenge Penting?

Sampah, seperti monster tak kasat mata, diam-diam mencekik bumi. Tumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) terus menggunung, mencemari tanah dan air, serta memicu emisi gas rumah kaca yang memperparah perubahan iklim. 

Dampaknya tidak hanya pada lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia. Pencemaran udara dan air akibat sampah dapat memicu berbagai penyakit pernapasan dan pencernaan.

Di sinilah Zero Waste Challenge hadir sebagai solusi. Tantangan ini mengajak kita untuk meminimalkan produksi sampah dan mengubah kebiasaan konsumtif menjadi lebih bertanggung jawab. Manfaatnya pun berlimpah:

1. Hemat Biaya:
   - Mengurangi pembelian barang sekali pakai.
   - Memanfaatkan kembali barang yang masih bisa dipakai.
   - Menghemat biaya pengolahan sampah.

   Contoh:
   - Membawa tas belanja sendiri saat berbelanja untuk mengurangi penggunaan kantong plastik.
   - Membeli produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
   - Memperbaiki barang elektronik yang rusak daripada membeli baru.

2. Ramah Lingkungan:
   - Mengurangi pencemaran tanah, air, dan udara.
   - Melestarikan sumber daya alam.
   - Membantu memerangi perubahan iklim.

   Contoh:
   - Mengkompos sampah organik untuk dijadikan pupuk.
   - Mendaur ulang sampah plastik, kertas, dan kaca.
   - Menghindari penggunaan produk yang mengandung bahan kimia berbahaya.

3. Meningkatkan Kesehatan:
   - Mengurangi paparan zat berbahaya dari sampah.
   - Meningkatkan kualitas udara dan air.
   - Menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat.

   Contoh:
   - Memilih produk pembersih alami yang bebas bahan kimia.
   - Menanam sayuran dan buah sendiri di rumah.
   - Mengurangi penggunaan pestisida dan pupuk kimia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun