JAMALUDDIN
JAMALUDDIN Dosen

Let's do today and our future

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadhan sebagai Manajemen Pengembangan Diri

7 April 2023   15:11 Diperbarui: 7 April 2023   15:14 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadhan sebagai Manajemen Pengembangan Diri
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Hari ini, Jum'at 7 April 2023 bertepatan dengan 16 Ramadhan 1444 H yang kita ketahui bersama sudah separuh bulan kita lalui ibadah dibulan nan suci ini. Ramadhan yang sangat mengesankan bagi ummat Muslim di Indonesia, bahkan saentro penjuru dunia bergembira dan berbahagia dalam menyambut, mengisi serta menyempurnakan bulan ini. 

Namun rasa gembira dan bahagia tidak dapat  dirasakan oleh semua ummat Muslim yang belum bisa menjalankan ibadah dibulan Ramadhan, hal ini tentunya karena asbab, dan uzur sehingga belum bisa menyempurnakan ibadah ramadhannya. Kita masih jumpai saudara-saudara kita yang sedang sakit, orang tua terkait usia renta, dan asbab lainnya yang membuat ummat Muslim untuk tidak menjalankan Ibadah Ramadhan.

Niat dan usaha kita semua pada Ramadhan Senantiasa untuk mampu menjalankan Ibadah ini dengan sebaik-baiknya agar mampu membentuk pribadi yang baik setelah Ramadhan Usai.

Ramadhan yang kita yakini dapat menjadi Barometer Pengembangan Diri kita, hal ini perlu adanya Manajemen Ramadhan yang baik. Bagaimana Mewujudkan Ramadhan Sebagai Manajemen Pengembangan Diri kita.? berikut hal yang bisa kita jadikan ramadhan sebagai ukuran pengembangan Diri kita.

1. Ramadhan Sebagai Pendidikan dan Pelatihan.

Penentuan Awal 1 Ramadhan pada setiap tahunnya menjadi hal yang ditunggu-tunggu oleh ummat muslim, penetapan 1 Ramadhan melalui proses perhitungan (hisab) dengan menggunakan metodologi dan riset oleh lembaga dan Organisasi Islam diseluruh Indonesia.

Secara tidak langsung dari penentuannya saja sudah mencerminkan nilai-nilai pendidikan, Ramadhan bisa kita lihat pada pelaksanaannya semisal Ibadah Sholat bagaimana menjalankan sholat dengan penuh khusu' pastinya harus mengetahui ilmunya, ilmu sholat bisa kita pelajari melalui pendidikan dan madrasah. 

Setelah mengetahui ilmunya, bahwa ibadah tidak cukup dengan pemahaman  teori saja melainkan dilaksanakan  atau dipratikkan dalam kehidupan sehari-hari, ilmu dalam sholat setelah kita pelajari tentunya kita amalkan, kita laksanakan sholat pada setiap awal waktunya agar terbiasa dengan membiasakan sholat diawal waktu. 

Semula belum terbiasa sholat berjamaah maka dengan adanya ramadhan ini kita mulai membiasakan sholat berjamaah. nah secara tidak lansung Ramadhan sebagai bulan pendidikan dan Pelatihan bagi kita kita semua.

2. Ramadhan Membentuk Karakter Taqwa 

Dalam Bulan Ramadhan yang didalamnya terdapat perintah menjalankan Ibadah Shaum dengan Harapan mendapatkan predikat Takwa sesuai dengan Firman Allah SWT Q.S Al-Baqarah Ayat 183:

Artinya: Kepada orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan (juga) kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa"

Perintah berpuasa dibulan Ramadhan menjadi perintah mutlak tidak bisa ditunda atau bahkan dengan sengaja ditinggalkan tanpa sebab tertentu. perintah shaum ini menjadi salah 1 Rukun Islam wajib menjalankan ibadah puasa dibulan Ramadhan. 

Puasa dibulan Ramadhan menjadi perintah yang harus dijalankan oleh ummat Muslim bahkan sudah dilakukan oleh orang-orang sebelum kita, sesuai perintah Allah untuk berpuasa dengan maksud dan tujuan agar menjadikan diri kita semua bertaqwa kepada Allah SWT. pembentukan karakter Takwa setelah dengan perjuangan dan usaha 1 bulan menjalankan ibadah puasa isnyallah predikat taqwa akan kita peroleh. 

Selain ibadah Shaum puasa ramadhan, ibadah ibadah yang menjadi penyertaan dibulan Ramadhan. seperti Sholat tarawih berjamaah, qiyamulail, Shodaqoh, Sedekah. amalan amalan ini menjadi penyempurna ibadah Shaum ramadhan. sehingga kita dapatkan bahwa ramadhan bisa menghantarkan kita menjadi pribadi yang taqwa yakni menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya.

3. Ramadhan Peningkatan kepedulian Sosial

Amalan Ramadhan tentunya tidak hanya menjadi akses hubungan kepada sang Pencipta saja (vertikal) melainkan menjadi hubungan antara sesama horizontal) "Hablum minnanas"

Hal ini menjadi ukuran dari pengamalan perintah Allah SWT QS. Al Baqarah: 43 :

Artinya: "Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk."

Ayat diatas memberikan Makna perintah bahwa setelah melaksanakan sholat sebagai bentuk Penghambaan diri kepada Allah SWT, maka tunaikanlah zakat dalam arti kita wajib membayar zakat. dengan syarat dan  ketentuan nisab yang ada.

dan kita jumpai Makna zakat sebagai bentuk Pemberian hak kepada sesama sesuai dengan Firman Allah SWT. QS. Adz Dzariyat: 19

Artinya: "Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak meminta."

berdasarkan ayat ini mendorong dan memotivasi kita untuk Senantiasa berzakat, berinfaq atas Harta benda yang dimiliki karena ada hak orang miskin didalamnya. bukan kah Sebaik-baiknya manusia adalah manusia bermanfaat bagi sesama sesuai dengan Hadist Bukhari Muslim:

 Artinya: "Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur'an dan mengajarkannya."

Dengan semangat membantu sesama manusia merupakan wujud kepedulian sosial yang tinggi, ini memberikan Makna bahwa Ramadhan dapat mendorong rasa kepedulian sosial.

4. Ramadhan Pembentuk Nilai Kebersamaan dan Kekuatan Persaudaraan

Kita jumpai semangat kebersamaan dibulan Ramadhan terwujud dalam sholat berjamaah baik dalam sholat Fardu maupun shalat Tarawihnya. dengan sholat berjamaah secara tidak langsung memupuk rasa kebersamaan yang dibangun dengan sholat berjamaah, dengan semangat kebersamaan satu dengan yang lainnya tidak ada perbedaan atas ras, status sosial, kaya dan miskin, pemimpin dan rakyat jelata dan lain sebagainya sama kedudukan didalam Status Dihadapan Allah SWT, dan merupakan salah satu upaya menegakkan agama-Nya.

 Sesuai dengan Firman Allah SWT yang artinya :

"Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya." 

(Q.S. Ali'Imran/3:103)

Nilai-nilai kebersamaan, Persaudaraan, keutuhan atas rasa sesama ciptaan-Nya, tanpa membedakan sekaligus tegaknya Syiar Agama Islam, kita yakini bahwa Ramadhan dapat membentuk nilai kebersamaan, Persaudaraan dan tegaknya Syiar Agama Islam.

5. Ramadhan Peningkatan  Penghambaan Kepada Pencipta-Nya.

Ramadhan sebagai Amalan atau bulan pahala, yang pahalanya berlipat ganda seperti pahala dalam membaca Al-Qur'an sesuai Hadist Abdullah Bin Mas'ud :

: :

"
"

Dari Abdulloh bin Mas'ud, dia berkata: Rosululloh sholallohu 'alaihi was sallam bersabda:

"Barangsiapa membaca satu huruf dari kitab Alloh, maka dia mendapatkan satu kebaikan dengannya. Dan satu kebaikan itu (dibalas) sepuluh lipatnya.
Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf."

(HR. Tirmidzi no: 2910)

Begitu besarnya pahala kebaikan yang diperoleh ketika mengerjakan 1 amalan saja belum lagi bentuk amalan lainnya,

ini memberikan Makna bahwa dengan amalan amalan yang kita lakukan kita, begitu besar pahala kita dapatkan ermata hanya mengharapkan Ridho Allah SWT. 

Esensi atas semua rangkaian ibadah kita tidak hanya mengharapkan pahala dan ridho-Nya melainkan suatu bentuk ikrar dan persembahan penghambaan diri kita kepada Allah SWT. Sesuai dengan Firman Allah SWT 

 

Latin: Inna Sholati Wanusuki Wamahyaya Wamamati Lillahirabbil Alamin

Artinya: Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Inilah eseensi  ibadah yang sesungguhnya bahwa semua bentuk amalan dan ibadah kita sebagai bentuk Penyerahan diri kita kepada Allah SWT. terutama di bulan Ramadhan ini semoga serangkaian ibadah kita sebagai bentuk Penghambaan seorang hamba kepada Pencipta- Nya yakni Allah SWT.

6. Ramadhan Pembentuk Karakter Bertanggung Jawab

Setelah finalnya Ramadhan yang kita lakukan dengan amalan-amalan paripurna, Makna Shaum Ramadhan secara tidak langsung memberikan bentuk Rasa Tanggung Jawab kita pada diri kita sendiri  dengan nilai-nilai kepribadian baik, jujur, ikhlas.

Seperti yang kita ketahui bahwa Shaum Ramadhan bermakna menahan diri dari segala bentuk yang di larangan oleh Allah SWT dari  terbitnya Fajar sampai terbenamnya matahari, ini memberikan Makna bahwa Shaum sebagai  Kekuatan dan Motivasi agar kita tidak melakukan hal yang membatalkan Shaum. Dengan pahala dan predikat ketawqwaan yang kita peroleh apakah bisa kita pertanggung jawabkan pada 11 Bulan kedepannya, tentunya tercermin dari nilai setelah Ramadhan Usai.

Bila Ramadhan kita jalankan dengan maksimal   penuh dedikasi tinggi bentuk Penghambaan Kepada Ilahi Robbi, maka pencapaian atas usaha  dengan penuh keyakinan bahwa Bulan  Ramadhan sebagai Manajemen Pengembangan Diri Akan terbentuk pada diri kita semua. semoga kita menjadi insan paripurna dengan Menjalankan Ibadah Ramadhan secara Totalitas.

(Jamaluddin)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun