Halo, saya Jihan. Lifestyle blogger yang sedang belajar banyak hal. Yuk saling bertukar pengalaman lewat tulisan. Baca tulisan saya lainnya di www.jeyjingga.com
Lestarikan Puspa Indonesia di Taman Minim Sampah Plastik, Bangga Berwisata di Indonesia
Siapa di antara teman-teman yang tidak suka bunga? Atau mungkin sedang pura-pura ngga suka, tapi sebenarnya menyimpan rasa?
Saat SMA, saya pernah diberi kado seikat bunga dan saya mengatakan pada sang pemberi bahwa itu norak. Hari gini siapa sih yang suka bunga? Padahal dalam hati, saya suka. Hanya karena tidak ingin dikatakan sebagai cewek feminim alay saya mengingkari diri sendiri. Entah mengapa saat itu mudah sekali saya melabeli diri sendiri dengan cewek tomboy yang seharusnya ngga suka bunga.
Lalu setelah berumah tangga, barulah saya berani untuk mengatakan bahwa ya memang ngga ada salahnya kalau perempuan itu suka bunga. Mungkin memang itulah fitrahnya.
Sehingga ketika suami mengajak berjalan-jalan ke salah satu kebun bunga terkenal di Malang sejak Ibu saya masih muda, tak ada alasan untuk menolaknya. Berwisata melihat hijaunya daun-daun, rimbunnya pepohonan, dan warna-warni bunga membawa kebahagiaan tersendiri bagi saya, ternyata. Meskipun agak terlambat menyadarinya, tak mengapa.
Ikut Lestarikan Puspa Indonesia, Yuk Main ke Selecta
Lahir, tumbuh besar, dan membesarkan anak di Malang tidak serta merta saya sering berwisata ke arah kota Batu yaa.. Bahkan bisa dihitung jari saya bepergian ke Batu. Termasuk ketika berwisata ke Selecta, salah satu taman bunga terbesar di Jawa Timur. Mungkin hanya sekitar tiga atau empat kali saya kesana.
Terakhir kesana ketika anak saya masih berumur 1 tahun. Selecta menjadi salah satu rujukan ketika kami ingin mengenalkan anak pada macam-macam jenis puspa di Indonesia. Mulai dari bunga yang sering ia jumpai di jalan-jalan, hingga bunga yang tidak pernah kami lihat ketika di kota Malang.
Konon, Selecta yang dibangun tahun 1928 ini menjadi salah satu kebun bunga yang dibanggakan oleh masyarakat Jawa Timur. Jadi tidak heran ketika teman-teman berwisata ke kebun bunga Selecta akan banyak menjumpai bus-bus besar plat luar kota. Tidak hanya menyuguhkan kebun bunga yang menawan, namun ada wahana lain seperti kolam renang, restoran dengan layanan minim sampah, hingga wahana permainan seperti family coaster, sepeda air, hingga yang terbaru sky bike.
Menikmati Warna-Warni Bunga Kana Hingga Hortensia Hidrangea
Tidak perlu menjadi seorang ahli atau peneliti bunga ketika berkunjung ke taman bunga di Selecta. Karena teman-teman tidak akan dibingungkan dengan nama-nama bunga, asalnya, hingga nama latin yang mereka miliki.
Mulai dari bunga kana, hortensia, krisan, anggrek, lily, dandelion, hingga honje kecombrang, dan masih banyak lagi jenis-jenis bunga lain yang bisa teman-teman identifikasi dengan membaca semua informasi bunga yang ada di taman bunga Selecta. Nikmati saja suasananya, udara yang sejuk, udara yang cukup dingin karena terletak di dataran tinggi, sekitar 1100 mdpl, tentu taman bunga Selecta ini menjadi salah satu wahana yang wajib untuk dikunjungi.
Berwisata ke Selecta Sambil Menjaga Kelestarian Puspa Indonesia
Tiket masuk ke Selecta memang tidak mahal, hanya dipatok sekitar 25ribu rupiah per orang akan memberikan banyak informasi pada teman-teman. Ditambah, keuntungan dari penjualan tiket memang dialokasikan oleh Selecta untuk tetap merawat dan melestarikan bunga-bunga koleksi mereka.
Jangan hanya berkunjung ke tempat-tempat instagramable namun tak memperhatikan lingkungan. Sesekali kita perlu lho ikut mengembangkan jenis wisata yang menjaga keberlanjutan alam seperti ini. Apalagi memberikan banyak sumbangsih untuk menjaga udara kita tetap bersih, sejuk, dan nyaman untuk ditinggali karena ada begitu banyak pohon, tanaman dan budidaya bunga langka.
Biar Dikata Jadul, Tapi Jadi Tempat Wisata Minim Sampah Plastik Lho!
Selecta juga menjadi salah satu tempat wisata yang sampai saat ini masih memperbolehkan pengunjungnya untuk membawa "bekal" dari luar. Banyak pengunjung bahkan menggelar tikar di sekitar hamparan kebun bunga dan piknik di sana. Meskipun ada restoran di dalamnya, saya salut sih dengan aturan tersebut.
Di saat begitu banyak tempat wisata berlomba-lomba untuk melarang pengunjung membawa makanan atau bekal dari luar, justru Selecta tidak memberlakukan itu. Ketika saya rasakan memang lebih hemat, lebih bersih, dan tentu saja minim sampah plastik.
Pengunjung membawa makanan dari luar dengan wadah yang mereka miliki masing-masing. Lalu dimakan bersama-sama dengan rombongan dengan berpiknik di hamparan taman bunga. Biasanya mereka juga membawa sendiri minuman mereka di botol-botol tumblr masing-masing.
Bayangkan saja sebaliknya, jika pengunjung kebanyakan makan makanan dari restoran yang notabene saat ini banyak yang menggunakan sterefoam dibanding harus cuci piring. Seberapa banyak sampah bungkus makanan atau minuman entah itu sterefoam maupun plastik di satu wahana saja?
Sementara jika pengunjung diperbolehkan membawa makanan dan minuman dari luar, sampah plastik dari makanan maupun minuman tersebut jauh berkurang. Ditambah tempat sampah yang mereka sediakan juga sudah dibedakan menjadi tiga tempat yang dapat mempermudah proses daur ulang sampah.
Bawa Minummu Sendiri, Jangan Nyampah
Konsep Selecta yang sedikit sekali counter minuman kemasan yang mereka sediakan, bahkan restorannya pun hanya satu untuk ukuran wisata tentu mereka tidak aji mumpung. Akhirnya hal ini membuat pengunjung mau tidak mau membawa tumblr kemana-mana. Selaras dengan konsep saya ketika traveling agar tidak nyampah. Semendesak apapun, sebaiknya memang jangan sampai menghasilkan sampah makanan yang dapat merusak lingkungan.
Inilah salah satu cara saya ketika traveling, setidaknya bawa botol minuman sendiri kemana-mana, dan sebisa mungkin menghabiskan makanan yang kita bawa atau kita pesan. Sehingga sampah makanan pun dapat kita minimalisir.
Keren kan? Bagaimana dengan teman-teman? Adakah tempat wisata yang aturannya dapat mendukung sustainability seperti Selecta ini? Bagikan pengalamanmu di kolom komentar yuk!