Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Guru

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Sampah, Masalah Nyata yang Membutuhkan Aksi Tegas Pemerintah

13 Maret 2024   10:58 Diperbarui: 14 Maret 2024   06:30 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah, Masalah Nyata yang Membutuhkan Aksi Tegas Pemerintah
Sumber Gambar: Kompas.id

Ini menunjukkan bahwa sanksi denda saja tidak cukup. Masih banyak warga yang belum sadar akan masalah sampah, seperti yang terlihat dari keberadaan sampah yang masih tersebar.

Sebagai warga, terutama warga Metro, saya mendukung adanya sanksi dari pemerintah bagi pelanggar yang membuang sampah sembarangan. 

Hal ini harus dilakukan secara konsisten, tanpa pandang bulu, kapan pun dan di mana pun. Setiap pelanggaran harus diproses secara tegas.

Jika penegakan hukum ini hanya dilakukan secara sporadis, tanpa konsistensi, maka akan sia-sia. Semua elemen masyarakat harus turut serta untuk mendukung penegakan hukum terhadap pelanggaran ini.

Warga yang melihat pelanggaran harus peduli dan berani melaporkannya. Media juga harus menggulirkan berita ini, memperbincangkan di media sosial, agar sanksi yang diberikan terlihat oleh masyarakat luas sebagai pembelajaran bersama. 

Semua itu diperlukan untuk menciptakan kesadaran dan penegakan hukum yang efektif terhadap masalah sampah ini.

Dukungan Finansial dan Teknis 

Pemerintah perlu menyediakan infrastruktur yang memadai untuk mengelola sampah

Sampah menjadi masalah nyata ketika menyebabkan pencemaran lingkungan; berbau, berlendir, dan berserakan. Oleh karena itu, di rumah, saya menerapkan pemilahan sampah sesuai dengan golongannya. 

Jika sampah organik dan non-organik bercampur, akan menciptakan masalah serius. Contohnya, kulit semangka dan plastik bekas ikan, jika dicampur, akan menghasilkan bau tidak sedap, lendir, dan mencemari lingkungan. 

Oleh karena itu, saya memilah sampah di rumah. Sampah organik dimasukkan ke dalam wadah organik, sedangkan sampah non-organik dimasukkan ke dalam wadah non-organik.

Sampah organik relatif mudah diolah. Biasanya, saya biarkan sampah terkumpul beberapa hari di wadah sampah hingga organisme pengurai muncul. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun