Junjung Widagdo
Junjung Widagdo Guru

Untuk saat ini menulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Sampah, Masalah Nyata yang Membutuhkan Aksi Tegas Pemerintah

13 Maret 2024   10:58 Diperbarui: 14 Maret 2024   06:30 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampah, Masalah Nyata yang Membutuhkan Aksi Tegas Pemerintah
Sumber Gambar: Kompas.id

Kemudian, beberapa hari kemudian, saya membuang atau menuangkan sampah organik tersebut ke lahan tanah. Sampah akan terurai dengan sempurna oleh organisme pengurai.

Masalah muncul saat menangani sampah non-organik seperti plastik, styrofoam, kardus, dan sejenisnya. Penanganan sampah non-organik ini tidak bisa dilakukan secara mandiri. 

Beberapa jenis sampah, seperti botol plastik, masih memiliki nilai ekonomi dan dapat dijual. Bagaimana dengan sampah seperti styrofoam bekas makanan dan plastik lainnya?

Pemerintah harus campur tangan dalam penanganan sampah, terutama sampah non-organik yang sulit terurai. Pembakaran sampah tidaklah berkelanjutan, karena meningkatkan emisi gas rumah kaca dan berkontribusi pada pemanasan global. 

Pemerintah juga harus menyediakan kendaraan pengangkut sampah yang memadai, mungkin dengan mobil pengangkut sampah yang dilengkapi dengan dua kompartemen terpisah untuk sampah organik dan non-organik.

Selain itu, pemerintah juga harus memikirkan proses pengolahan sampah di tempat pembuangan akhir. Proses pengolahan sampah organik dan non-organik harus dipikirkan secara cermat. 

Penanganan sampah adalah tanggung jawab besar, baik bagi pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Membutuhkan kerjasama dari semua pihak, termasuk warga, untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.

Wasana Kata

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia. (Melalui hal itu) Allah membuat mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka agar mereka kembali (ke jalan yang benar), Al Qur'an Surat Ar Rum Ayat 41.

Salah satu dampak yang dapat kita rasakan saat ini adalah kenaikan harga beras. Berdasarkan berbagai sumber dalam opini sebelumnya, kenaikan harga beras ini salah satunya disebabkan oleh pemanasan global.

Pemanasan global dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah dari sampah. Sampah menghasilkan gas metana, yang memiliki peran penting dalam pemanasan global.

Seperti yang disampaikan dalam ayat yang saya kutip di atas, Allah memberikan peringatan kepada kita mengenai konsekuensi dari tindakan perusakan lingkungan yang dilakukan oleh manusia, baik di darat maupun di laut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun