kaekaha
kaekaha Wiraswasta

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Lebaran 3 In 1, Sempat Membingungkan tapi Memang Mendewasakan!

24 Mei 2020   22:00 Diperbarui: 24 Mei 2020   21:52 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran 3 In 1, Sempat Membingungkan tapi Memang Mendewasakan!
Lebaran 3 In 1 | @kaekaha

Lebaran 3 in 1 tahun 2006

Lebaran tahun ini begitu spesial karena hampir bersamaan dengan kelahiran anak kedua saya, Rabbani. Lebaran pertama saya temukan di keluarga saya sendiri di daerah timur laut kaki Gunung Lawu yang dasar pelaksanaanya seperti tahun-tahun sebelumnya yang mengacu pada wujudul hilal

Sedangkan lebaran kedua yang saat itu sepertinya menjadi hari lebaran mayoritas masyarakat Indonesia, karena juga ditetapkan oleh menteri agama saat itu sebagai hari lebaran atau tepat tanggal 1 Syawal, saya temukan di masjid-masjid di sepanjang jalan yang saya lalui untuk menuju ke Bandara Juanda, mulai dari Kota Madiun sampai Kota Sidoarjo.

Saat itu, saya masih berkarya dan menetap di Sidoarjo dan kebetulan seminggu sebelum lebaran menyempatkan diri berlebaran bersama orang tua  di daerah timur laut kaki Gunung Lawu dan H+1 lebaran saya rencanakan terbang ke Banjarmasin, kampung halaman isteri saya. Selain bersilaturahmi dengan keluarga besar, kebetulan isteri saya juga sedang menunggu hari kelahiran buah hati kami yang kedua. 

Lebaran ketiga, bahkan sepertinya ada juga lebaran keempat, saya dapatkan dari berita di televisi dan koran saat saya sudah berada di Banjarmasin. Kabarnya ada beberapa tarekat di beberapa daerah seperti di Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi yang baru berlebaran hari itu juga besoknya atau setelah sehari dan dua hari lebaran yang ditetapkan oleh pemerintah.

Untuk lebaran 3 in 1 atau bisa juga disebut sebagai 4 in 1 kedua paling berkesan ini, sedikit banyak saya sudah relatif memahami duduk persoalannya, meskipun detail masalahnya tetap saja menjadi tanda tanya bagi orang awam seperti saya? Kenapa musti berbeda?

Hanya saja, karena sejak kecil saya dan keluarga sudah terbiasa berbeda, khususnya untuk memilih tanggal awal puasa dan hari lebaran, otomatis sejak kecil saya juga dididik untuk terbiasa berbeda sekaligus menghargai perbedaan. Karena perbedaan itu rahmat!

Semoga bermanfaat

Salam dari Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

kompasianer-banua-kalimantan-selatan-kombatan-5eca73d1d541df6b010b1167.png
kompasianer-banua-kalimantan-selatan-kombatan-5eca73d1d541df6b010b1167.png
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun