kaekaha
kaekaha Wiraswasta

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Semua Menang, Semua Senang di "War Takjil" Pasar Wadai, Banjarmasin

6 Maret 2025   14:34 Diperbarui: 6 Maret 2025   15:15 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semua Menang, Semua Senang di "War Takjil" Pasar Wadai, Banjarmasin
Wadai Puteri Selat dan Hamparan Tatak di Pasar Wadai, Favorit War Takjil di Pasar Wadai | @kaekaha 

Bulan suci Ramadan, bulan ke-9 dalam kalender Hijriah yang begitu agung karena beragam keistimewaannya dalam keyakinan Islam ini, telah sejak lama menjadi sumber inspirasi sekaligus katalis bagi lahir dan terbentuknya berbagai entitas budaya dengan beragam tradisi unik dan khas yang tersebar di seluruh penjuru dunia. 

Salah satunya yang cukup otentik dan sekarang menjadi perhatian masyarakat di dunia adalah tradisi seputar kuliner berikut pernak-perniknya nan unik yang menyertai datangnya bulan suci ramadan. 

Uniknya, syariat bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah puasa selama sebulan penuh selama Ramadan, ternyata justeru mendorong kreatifitas umat untuk melahirkan karya-karya kuliner yang unik, khas dan tidak jarang mempunyai manfaat spesifik tertentu sebagai menu bersantap saat buka puasa.

Wadai Bingka Barandam, Wadai Favorit untuk Berbuka Puasa yang Paling Dicari saat War Takjil di Pasar Wadai |@kaekaha 
Wadai Bingka Barandam, Wadai Favorit untuk Berbuka Puasa yang Paling Dicari saat War Takjil di Pasar Wadai |@kaekaha 

Itu juga yang terjadi di lingkungan Urang Banjar, sebutan untuk masyarakat suku Banjar di Kalimantan Selatan yang sejak bahari (lama;bahasa Banjar) memang dikenal dengan wadai-wadai (kue;bahasa Banjar) basah Ramadannya yang termasyhur dengan citarasanya yang rerata manis dan legit.

Baca Juga Yuk! Berusaha Melazimkan Setiap Detik Waktu Kita Bernilai Ibadah

Siapa Urang Banjar yang tak kenal ragam wadai basumap (wadai basah kukus;bahasa Banjar) yang identik untuk buka puasa seperti wadai puteri selat, sari muka, sari india, hula-hula, lam, maksubah sampai beragam bingka bakar dan juga bingka barandam, si-wadai unik dan enak berkuah kinca segar.

Karena aneka wadai khasBanjar bercitarasa manis legit diatas menjadi menu pencuci mulut yang wajib ada di meja makan saat berbuka puasa, tidak heran jika akhirnya juga melahirkan tradisi pasar wadai alias pasar kue di sepanjang bulan Ramadan yang kelak semakin mendunia seiring dengan lahirnya budaya pop kekinian, berburu wadai untuk buka puasa yang sekarang lebih dikenal sebagai war takjil.

Keramaian Pasar Wadai di Banjarmasin, Arena War Takjil yang Tidak Pernah Sepi di Sepanjang Bulan Ramadan |@kaekaha 
Keramaian Pasar Wadai di Banjarmasin, Arena War Takjil yang Tidak Pernah Sepi di Sepanjang Bulan Ramadan |@kaekaha 

Sebenarnya tradisi beburu wadai, kemungkinan termasuk war takjil juga, khususnya ala Urang Banjar ini sudah sejak dulu ada dan beriringan dengan munculnya tradisi pasar wadai itu sendiri yang sejarahnya bisa dibaca pada artikel berjudul Perjalanan Panjang Pasar Wadai Mewarnai Ramadan di Kota Banjarmasin

Tapi harus diakui memang, lahirnya istilah war takjil setelah pandemi covid-19 yang sempat "menghilangkan" semua tradisi Ramadan di dunia, termasuk pasar wadai yang terpaksa tidak diselenggarakan beberapa kali periode Ramadan, turut berperan mengembalikan denyut nadi bursa pasar kue Ramadan terbesar se Kalimantan ini, hingga kembali hidup dan menghidupi.

Baca Juga Yuk! Lho Mbah, Arah Kiblat Sholatnya Kok ke Arah Barat?

Pasar wadai Ramadan atau pasar kue yang diselenggarakan pemerintah Kota Banjarmasin dan Pemerintah Propinsi Kalimantan Selatan sebulan penuh selama bulan Ramadhan ini merupakan even kuliner legendaris yang menjadi kalender tetap pemerintah dalam rangka menyemarakkan syiar bulan suci Ramadan setiap tahunnya.

Pasar  yang hadir selayaknya bazar kuliner on the road, karena biasanya memang di selenggarakan di tepi ruas jalan dan sungai Martapura di beberapa titik jantung Kota Banjarmasin sepanjang lebih dari 500-an meter ini senyatanya tidak hanya menyediakan beragam kuliner tradisional Banjar lengkap saja, tapi juga kuliner nasional yang di bawa oleh para pendatang dan juga kuliner internasional, khususnya dari jazirah Arab. Jadi sangat cocok menjadi arena war takjil yang sesungguhnya!

Pintu Gerbang Pasar Wadai Saip Menyambut Semua Serdadu-serdadu Pemburu Takjil untuk
Pintu Gerbang Pasar Wadai Saip Menyambut Semua Serdadu-serdadu Pemburu Takjil untuk "War Takjil" | @kaekaha  Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto))

Khusus untuk baramian (main-main/hiburan;bahasa Banjar) war takjil yang sekarang sedang ngetren dikalangan anak muda di seluruh Indonesia. Pasar wadai di Kota Banjarmasin merupakan arena bertempur yang paling cocok! 

Apalagi dua entitas pasar wadai yang biasanya masing-masing diselenggarakan terpisah oleh pemko Banjarmasin dan Pemprop Kalimantan Selatan, untuk tahun 2025 ini keduanya bersatu dan diselenggarakan di satu tempat yang sama yaitu di sepanjang Jalan Jendral Sudirman atau siring 0 kilometer, Banjarmasin. 

Di sepanjang ruas Jalan Jendral Sudirman yang juga dikenal sebagai kawasan kantor gubernur lama ini, ada lebih dari 200 stan kuliner yang siap melayani "serdadu-serdadu" militan pemburu takjil yang siap melakukan war takjil. Arena yang lebih panjang dan lengkap sudah pasti akan memberikan pengalaman war takjil yang takkan terlupakan.

 

Selain beragam wadai-wadai basah pencuci mulut yang citarasanya aduhai, untuk war takjil tersedia beragam wadai karing alias kue kering khas Banjar seperti wadai ilat sapi, juga beragam jenis bubur manis khas Banjar, seperti bubur hintalu karuang, bubur gunting, bubur baayak, bubur randang dan kawan-kawannya.

Baca Juga Yuk! Memaknai Produktifitas Berkelas Ala Cak Udin "Rombeng"

Satu lagi! Ini yang banyak ditunggu-tunggu oleh serdadu-serdadu pemburu kuliner militan, yaitu hadirnya beragam kuliner berat khas Banjar yang relatif lebih mudah ditemukan di bulan Ramadhan! Anda pernah menikmati karih kambing, karih ayam atau bubur karih khas Banjar yang begitu kaya dengan bumbu rempah menggoda? 

Atau mungkin mau merasakan Katupat Kandangan, Soto dan sop Banjar, Salada Banjar, Lontong Banjar, Katupat Batumis, Lamang, atau mungkin Ipau? Itu lho pizza tradisional khas Urang Banjar yang citarasa gurih plus rempah-rempahnya selalu bikin Karindangan alias rindu berat?

Semua ada dan tersedia cukup setiap harinya! Itulah sebabnya kalau war takjil di Pasar Wadai Banjarmasin semuanya menang dan semuanya senang! (BDJ6325).

Semoga Bermanfaat
Salam matan Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Content Competition Selengkapnya

15 Mar 2025
SEDANG BERLANGSUNG

MYSTERY TOPIC

Mystery Topic 2
blog competition  ramadan bercerita 2025  ramadan bercerita 2025 hari 13 
16 Mar 2025
Agar Bukber Lebih Bermakna
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 14
17 Mar 2025
Berbagi Berkah Ramadan
blog competition ramadan bercerita 2025 ramadan bercerita 2025 hari 15
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

Nunggu Bedug Makin Seru di Bukber Kompasianer

Selain buka puasa bersama, Kompasiana dan teman Tenteram ingin mengajak Kompasianer untuk saling berbagi perasaan dan sama-sama merefleksikan kembali makna hari raya.

Info selengkapnya: KetemudiRamadan2025

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun