Kang Win
Kang Win Wiraswasta

Ingin berkontribusi dalam merawat kebersamaan dan keragaman IG : @ujang.ciparay

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Jangan Khawatir Kurus atau Gemuk, Nikmati Aja Puasa Kita

25 April 2021   07:35 Diperbarui: 25 April 2021   12:47 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jangan Khawatir Kurus atau Gemuk, Nikmati Aja Puasa Kita
Ayobekasi.net

Haruskah kita khawatir akan kurus atau bahkan kegemukan pasca sebulan berpuasa ? Juga haruskah kita khawatir kadar gula darah, tekanan darah dan asam urat meningkat tajam ?

Puasa memang berkaitan erat dengan makan dan minum. Jadwal dan frekuensi makan yang berubah saat kita berpuasa menjadi salah satu alasan yang masuk akal untuk mengatakan kekhawatiran-kekhawatiran itu sah-sah saja adanya. Namun haruskah kita mensikapinya dengan berlebihan ? 

Bagi kita yang agak susah beradaptasi dengan perubahan jadwal dan frekuensi makan, mungkin sebulan berpuasa akan menyebabkan berat badan turun. Tak perlu khawatir puasa hanya sebulan koq, setelah itu berat badan kita akan segera naik kembali ke berat normal kita. Bagi kita yang berniat diet menurunkan berat badan, tentu ini menjadi kabar baik. Tinggal melanjutkan dietnya di luar bulan Ramadhan.

Bagi kita yang punya riwayat diabetes, tekanan darah tinggi serta kolesterol dan asam urat tinggi, puasa bisa menjadi solusinya. Puasa Ramadhan yang hanya sebulan itu, akan menimbulkan masalah ketika nafsu makan kita biarkan tidak terkendali. Misalnya saja makan berlebihan saat berbuka dan menyantap banyak makanan dan minuman setelahnya. Mungkin tidak mudah menghindarinya, tapi kita harus mulai mencobanya. Kendalikan nafsu makan kita. 

Mulailah berbuka dengan yang manis-manis sebagaimana dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW. Makan 3 butir kurma dan segelas air putih sudah cukup untuk takjil. Boleh juga dengan segelas teh manis dan satu atau dua biji gorengan. Tak perlu khawatir gula darah dan kolesterol serta asam urat naik. Tak perlu pula takut akan menjadi gemuk. 

Organ pencernaan kita sudah cukup beristirahat selama 14 jam puasa, sehingga akan cukup mampu mengolahnya dengan baik selama yang kita makan dan minum tidak berlebihan. Bagi kita yang masih cukup khawatir gunakan gula rendah kalori untuk minum kita dan gunakan minyak goreng kualitas terbaik untuk memasak makanan, minyak jagung misalnya.

Bagi yang senpat (mampu) tidak ada ada salahnya menyiapkan dan mengkonsumsi madu, vitamin, dan suplemen kesehatan. Tapi bagi kita yang tidak sempat menyiapkannya, kita bisa melakukan hal lain yang juga sangat bermanfaat untuk tubuh kita.

Memperbanyak mengerjakan sholat sunat, dzikir dan membaca Al Qur'an adalah vitamin dan suplemen kesehatan yang bisa diperoleh dengan gratis dengan manfaat yang jauh kebih besar bagi tubuh kita.

Jika memungkinkan, setelah takjil sekadarnya (bukan secukupnya) berhentilah jangan makan dulu. Lakukan sholat maghrib, dzikir dan doa singkat lalu sholat ba'diyah maghrib. Ini tak lebih dari 10 menit, tapi cukup mengistirahatkan sejenak organ pencernaan kita. Baru kita makan secukupnya (bukan sepuasnya), berhentilah sebelum kenyang. Bersiaplah untuk sholat Isya dan Taraweh. 

Dengan perut yang tidak kekenyangan memungkinkan kita melaksanakannya dengan lebih khusu. Jika kita terbiasa mengerjakannya di masjid, itu lebih baik. Kita bisa menggerakan kaki kita saat berjalan pergi dan pulang. 

Saat sholat isya ada baiknya kita kerjakan sholat sunat qobliyah dan ba'diyah Isya, lalu dzikir dan berdoa. Baru kemudian sholat taraweh. 8 rakaat isya (4 rakaat fardlu, dan masing 2 rakaat sunat) ditambah 8 rakaat taraweh dan 3 rakaat witir, cukup membuat seluruh organ tubuh kita bergerak dengan gerakan yang teratur dan harmonis. 

Apalagi jika kita melakukan taraweh dengan 20 rakaat seperti yang dilakukan saudara-saudara kita kaum Nahdliyin. Sebisa mungkin kita melakukannya dengan khusuk dan tumaninah (rileks). Tidak berat kok, waktu yang dibutuhkan untuk itu hanya 30 sampai 45 menit saja. Jauh lebih pendek dari sinetron ikatan cinta yang durasinya bisa 90 menit sekali tayang.

Selesai itu kita masih bisa menyantap kudapan lain yang tersedia. Tak perlu sampai harus memusuhi puding, sop buah atau kolak pisang. Nikmati saja. Namun jangan lupa, tetap tidak berlebihan. 

Mungkin kita tak pernah menyadari bahwa ketika kita menyantap sop buah, kolak pisang atau apapun yang kita beli dari penjual makanan dan minuman takjil, para penjual itu berucap doa untuk kita. Mereka umumnya para pedagang dadakan yang hanya berjualan di bulan Ramadhan. 

Mereka mengais rejeki dari berkah bulan Ramadhan untuk bekal menyiapkan makanan berbuka untuk keluarga sederhana mereka. Mereka berjuang hari itu untuk makan hari itu. 

Meski tidak terucap, kegembiraan mereka saat melayani pembelian kita adalah doa untuk kita, bahkan bisa jadi merupakan doa terbaik untuk kita. Jadi tetaplah beli jualan mereka selama kita meyakini yang mereka jual memenuhi kaidah hygiene dan halalan toyiban (sehat, halal, dan bermanfaat).

Tuntas menikmati kudapan, kita bisa mulai membaca Al Qur'an barang satu ain, satu ruku atau satu juz. Selesai ini kita bisa bersiap untuk istirahat. Istirahat lebih awal akan baik untuk kita. Kita bisa bangun dengan segar menjelang waktu makan saur. Bagi penghobi kopi, jangan takut. Nikmati saja (jangan lupa dahului dengan segelas air putih). 

Secangkir kopi hangat akan membuat badan kita terasa fresh. Yang tidak biasa minum kopi tidak perlu ikut-ikutan, bisa yang lain. Susu, coklat panas atau wedang jahe boleh juga. Kita sebaiknya mengakhirkan makan sahur (beberapa menit menjelang awal waktu puasa). Banyak manfaat dari tuntunan (anjuran) mengakhirkan makan sahur.

Waktu makan sahur adalah bagian dari waktu sepertiga malam, salah satu waktu ijabah bagi doa-doa kita. Sebelum makan sahur kita bisa mengerjakan sholat tahajud dan witir, juga sholat-sholat sunat lainnya yang lebih utama dikerjakan di malam hari. Tidak lebih dari 15 menit waktu yang kita butuhkan untuk mengerjakan sholat tahajud dan witir dengan tumaninah.

Manfaat kedua dari mengakhirkan makan sahur adalah terhindar dari membuat durasi waktu puasa menjadi lebih panjang. Manfaat lain adalah terhindar dari telat mengerjakan sholat subuh. Jika kita makan sahur lebih awal (masih cukup lama sampai waktu sholat subuh tiba), kecenderungan kita adalah mengalami rasa kantuk bahkan tertidur.

Sebaliknya jika makan sahur di akhir waktu, kita bisa langsung mengerjakan sholat shubuh. Jangan lupa dahului dengan sholat sunat qobla subuh dan berdoa memohon kemudahan rejeki. Waktu antara sholat sunat qobla dengan iqomah adalah salah satu waktu ijabah untuk doa, dan di subuh doa yang paling dianjurkan adalah kemudahan rejeki.

Setelah sholat subuh yang diakhiri dengan dzikir dan doa, sebisa mungkin kita membaca Al Qur'an. Ini tidak harus menyita banyak waktu. Bagi saya yang masih membaca Al Qur'an dengan terbata-bata (belum lancar), membaca Surah Ar Rahman dan Al Waqi'an serta satu ruku ayat-ayat lain,  selesai tidak lebih dari 15 menit. Anda yang sudah lancar tentu lebih cepat lagi.

Akan lebih baik lagi jika kita sholat subuh di masjid. Kita bisa menggerakan kaki sekalian joging sambil menghirup oksigen di kesegaran udara pagi. Setelah ini kita bisa langsung bersiap melaksanakan aktifitas rutin harian kita. Sebisa mungkin kita hindari tidur setelah subuh atau pagi hari.

Kalau memungkinkan, kita bisa sempatkan mengerjakan sholat dluha dan sholat-sholat sunat lannya. Setidaknya ada 20 rakaat sholat sunat yang bisa kita kerjakan antara waktu suruq dan dluhur. 

Itulah sebagian dari vitamin dan suplemen puasa kita yang mudah dikerjakan dan gratis pula. Mari kita bebaskan diri kita dari kekhawatiran dan ketakutan yang tidak perlu. Kita nikmati puasa kita, karena puasa layak untuk dinikmati bukan untuk ditakuti. Kita nikmati puasa dan kita raih berkah Ramadhan. semoga ............. >|

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun