4 Cara agar Puasa Pantang Lemas
Puasa lemes? Ya nggak la yau... (he he ketauan ini yang celoteh anak millenial generasi awal).
Bulan ramadan memang berkewajiban untuk puasa, sebagai bulan penuh rahmat dan ampunan tentunya menjadikan motivasi bagi yang menjalankan puasa untuk lebih memperbanyak amal ibadah, terutama di malam hari.
Kondisi demikian memang memicu lemasnya tubuh di siang hari saat beraktifitas.
Bisa dimaklumi, perubahan waktu pemberian asupan energi memang membutuhkan penyesuaian tubuh agar tetap produktif seperti biasa. Bahkan terkadang bulan puasa memicu lebih kreatif dari biasanya. Hayo yang merasa seperti itu acungkan jari.
Untuk menjaga kebugaran tubuh paling penting adalah menjaga asupan makan.
Pada dasarnya puasa itu, terutama di Indonesia hanya sedikit menggeser waktu makan. Seyogyanya jumlah asupan makanan memang tak berkurang drastis.
Godaan terbesar puasa adalah varian makanan yang sangat banyak dan mudah didapat di berbagai bazaar ramadan. Jadi sebaiknya makanlah seperlunya, sesuai kebutuhan saja bukan cuma melampiaskan keinginan sesaat yang dapat menyebabkan mubazir.
Beberapa tips yang semoga saya istiqomah menjalaninya.
1. 2 liter air putih
Karena sebagian besar tubuh kita adalah air, maka penting sekali menjaga kesegaran tubuh dengan memastikan kita minum air putih 6-8 gelas sehari.
Berbuka akan terasa segar jika meminum segelas air hangat dan sepotong buah manis atau kurma.
Dilanjutkan dengan shalat magrib, lalu makan kudapan atau makan besar. Ini tergantung kebiasaan, kalo aku lebih suka makan besar.
Sebelum shalat Isya kita dapat minum dulu segelas air, jika perlu bawa bekal air minum ketika ke masjid.
Sehingga setelah shalat tarawih kita langsung dapat menyegarkan diri minum segelas air, atau jika dilanjutkan dengan tadarusan bekal air putih penting untuk menjaga mata tetap segar.
Di rumah, dapat lanjut makan kudapan dan minum air lagi, pun sebelum tidur jika ada vitamin dan obat rutin yang perlu diminum barengi dengan air putih.
Bangun dini hari untuk shalat tahajud menyiapkan sahur sangat berguna minum air putih,pun saat imsyak sebaiknya ditutup dengan minum air putih.
2. Hindari makanan penyebab alergi atau pemicu asam lambung tinggi atau pemicu tensi darah
Sebagai penderita asam lambung tinggi, kadar gula rendah, alergi dan tensi rendah, asupan makanan sangat penting untuk diperhatikan, baik protein ataupun buah dan sayur. Saya sangat mengurangi konsumsi santan, karena sebagai orang palembang saya tidak kuasa mengurangi konsumsi cuko saat makan pempek. "Dak becuko, pempek apo lemaknyo".
Jadi untuk meminimalisir risiko asam lambung naik, saya memastikan dulu jam makan dan eliminasi pemicu asam lambung tinggi yang lain termasuk semangka.
3. Tetap makan buah dan sayur dan serat
Saya memang bukan tipe pemakan buah dan sayur, tetapi demi kebugaran tubuh setidaknya saya makan buah untuk berbuka ataupun dijadikan kudapan seperti salad dan gado-gado.
Sop, capcay, taoge tumis, pokcay bawang putih, sawi tumis,buncis sechuan yang praktis jika tidak menjadi pendamping makan besar tetap menjadi asupan makanan setelah salat tarawih.
Selain buah potong, es buah dan jus juga menjadi pilihan yang menyegarkan sebagai takjil dibandingkan kolak.
Tambahan puding agar-agar buah pun dapat menjadi pilihan untuk tambahan serat dengan cara yang lezat
4. Usahakan Istirahat Cukup
Ini memang yang paling sulit,10 hari pertama masih terasa mudah tatapi menjelang belasan memang energi makin terasa terkuras bukan karena terjaga asupan makan tetapi karena kurang tidur dengan berbagai aktifitas harian.
Idealnya istirahat memang 8 jam, dengan berbagai aktifitas tentu kondisi ideal susah didapat. Tetapi usahakan jangan sampai tidur kurang dari 5 jam,dan upayakan berkualitas. Manfaatkan jam tidur untuk benar-benar beristirahat.
Paling penting kuatkan niat dan istiqomah dalam menjalankan puasa dengan disiplin makan,minum, istirahat dan ibadah.
Doakan saya mampu ya.
Salam cuko pempek.