Jelajah Kuliner di Palembang yang Sulit Dibawa Pulang
Makanan ini ada dijual di kaki lima, biasanya dekat dengan sekola-sekolah sebagai makanan sarapan. Beberapa hotel di Palembang seperti Santika juga menyediakannya sebagai menu sarapan atau coffee break.
Paling terkenal mie celor 26 ilir, tetapi banyak yang rekomendasikan Mie Celor Cempako di Jalan Ahmad Dahlan, atau Mie Celor Poligon di Komplek Bukit Sejahtera, yang sudah ada cabangnya juga di kawasan Kenten, dekat rumah saya.
Soal harga memang cukup tinggi, tetapi tenang di Swiss (Seputar Wilayah Sekip dan Sekitarnya), dekat Yayasan IBA atau depan Xaverius Bangau ada yang jual mie celor dengan harga murah. Jual pinggir jalan dan gerobakan. Oh ada satu lagi yang cukup recommended di Pulo Mas, Jalan Kolonel Atmo.
5. Jajan Pasar
Palembang punya beberapa jajan pasar yang unik. Boleh jadi ada di beberapa daerah Melayu lain seperti ketan srikaya. Tetapi boleh jadi ada banyak makanan kecil yang unik, yang cukup premium seperti kue lapis dijual per potong sehingga lebih terjangkau. Penamaan yang unik yang buat kita penasaran untuk mencobanya.
Ada beberapa tempat jajan pasar sekaligus tempat sarapan yang dapat kita coba, seperti Sera-sera di pasar 10 ulu, Palembang Harum di dekat kantor Walikota.
Warkop H. Madina juga sering menjadi lokasi cari jajan pasar semacam ini.
Tetapi, jika ingin lebih seru dapat masuk ke beberapa pasar di kota Palembang dan berburu jajanan pasar juga terasa lebih seru. Ya mirip-mirip sensasi beburu takjil di bulan ramadan.
6. Pempek Tunu dan Lenggang Panggang
Ah... Palembang memang sulit lepas dari pempek. Tetapi ini berbeda, karena pempek ini bukan digoreng melainkan dibakar (tunu). Tidak semua warung pempek menyediakan.
Pempek ini memang banyak dijual gerokabakan dekat sekolah, sempat viral Pempek Panggang Dadang, Diding dan Dudung di 18 Ilir dan 23 Ilir, atau cari-cari saja dekat sekolah seperti di SMP Negeri 4 Palembang atau Yayasan IBA.