Kebiasaan Orang Tua Produktif di Bulan Ramadan
Menjaga awal Ramadan akan sangat menentukan bagaimana kita mengakhiri Ramadan. Bagaimana cara orang tua mengusahakan ibadah "versi" terbaiknya selama Ramadan. Bagaimana cara orang tua bisa menjadi teladan untuk anak-anaknya yang sedang belajar berpuasa.
Melalui kebiasaan-kebiasaan positif dan produktif dapat menunjang perilaku orang tua dalam mengisi hari-hari dengan amal ibadah atau kebaikan di bulan Ramadan.
Sikap produktif dalam tulisan ini mengacu pada sebuah cara seseorang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dengan sedikit waktu dan sedikit usaha. Ketika orang tua mencoba ingin produktif, itu artinya mereka mencoba untuk mencapai tujuan dan bisa meluangkan waktu untuk hal-hal penting.
Bagaimana cara orang tua menjadi pribadi produktif tanpa rasa malas dan menjadi teladan bagi anak-anaknya. Jangan sampai masih enggan melakukan perubahan-perubahan kecil mulai dari diri sendiri. Menjaga semangat ibadah di tengah kesibukan mendidik anak dan pekerjaan.
Oleh sebab itu, sudah waktunya para orang tua untuk menata kembali niat untuk fokus beribadah di bulan yang penuh berkah ini.
Adapun berikut ini penulis sampaikan beberapa kebiasaan orang tua produktif yang bisa diterapkan selama bulan Ramadan, antara lain :
1. Membuat goal harian.
Goal berkaitan dengan target, tujuan atau capaian yang diinginkan orang tua setiap hari selama bulan Ramadan. Ada banyak sekali contohnya seperti membiasakan tidak tidur setelah sholat subuh, meluangkan waktu untuk berolah raga ringan, rutin tadarus Al-Qur'an, menyajikan menu makanan sehat, dan sebagainya.
Misalnya orang tua memiliki target khatam Al-Qur'an 30 juz minimal satu kali selama Ramadan. Target tersebut dapat ditempuh melalui berbagai cara contohnya menargetkan satu hari bisa tadarus Al-Qur'an sebanyak 1 juz atau dua lembar setelah sholat wajib maupun sunnah dengan pembagian waktu sesuai situasi dan kondisi masing-masing.
Adapun target lain misalnya mengurangi makan gorengan selama Ramadan mengingat dunia pertakjilan teramat lekat dengan makanan yang satu ini. Dengan demikian sebagai alternatif demi menjaga kesehatan bisa menggantinya dengan camilan buah-buahan dan umbi-umbian misalnya semangka, pisang, ubi rebus, kolak singkong, dan masih banyak lagi.