Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta
Calvin,Aku Mencintaimu Karena Allah
Walau kau masih memikirkannya
Aku masih berharap kau milikku (Isyana Sarasvati-Masih Berharap).
**
Smartphone berlogo apel tergigit itu ia letakkan di meja. Silvi menatap Calvin lekat, lalu berkata dingin. "Tadi orang dari yayasan itu mencarimu. Mereka bertanya tentang dana kasih, biaya pencetakan buku parita, dan donasi perbaikan vihara. Memangnya kau berjanji apa?"
"Aku membantu mereka, Silvi."
Mendengar itu, bibir Silvi melengkung dalam senyuman sinis. Calvin memandangnya lembut.
"Memangnya tidak boleh ya, membantu umat agama lain? Kalau aku salah, aku minta maaf."
Lihatlah, kurang baik apa Calvin? Tidak salah pun mau minta maaf. Tangan Silvi terkepal di punggung kursinya.
"Sampai kapan kamu mau membantu agama lain, sementara agamamu..."
"Sudah kudonasikan dana pembangunan masjid dan pesantren, Silvi. Jumlahnya tiga kali lipat dari sumbangan untuk vihara."
Silvi terperangah. Ternyata Calvin tetap peduli. Bahkan lebih peduli. Menghela nafas sesaat, Calvin berujar.