Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta
Dress Turki, Kremasi, dan Cinta dari yang Maha Cinta
Kekhusyukan ibadah Corry terusik pelan oleh sesuatu. Seperti ada yang membisikkan namanya. Ragu-ragu ia menyudahi zikirnya. Pelan melepas abaya birunya, Corry berjalan ke kaki ranjang.
Debaran hatinya bertambah cepat. Calvin Wan, suaminya yang kuat dan tegar itu, mulai membuka mata. Bibirnya bergerak menyebut namanya. Demi Allah yang Maha Cinta, apakah doanya terjawab?
"Calvin, aku di sini..." desis Corry. Membungkuk, lalu menciumi wajah pucat suaminya. Kening dan kedua tangan Calvin terasa sangat dingin.
"Corry," Calvin berbisik. Lirih, sangat lirih.
"Aku ingin shalat."
Helaan nafas Corry tertahan di dadanya. Tidakkah ia salah dengar? Apakah yang telah terjadi?
"Apa...apa maksudmu?" Corry tergeragap, berusaha memastikan.
"Aku ingin shalat, Corry."
Air mata Corry tumpah. Tak diduganya akan seperti ini. Apakah cinta Allah, Tuhan Semesta Allah telah menyentuh hati Calvin? Adakah kejadian di alam bawah sadarnya yang merangsang keinginannya untuk shalat?
"Tidak, tidak tayamum. Aku ingin berwudhu dengan cara biasa." tolak Calvin ketika Corry menawarinya tayamum.
"Tapi..."