Lely Suryani official
Lely Suryani official Guru

Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Cara Mencuci Kemaluan dengan Benar Secara Syar'i, Agar Rangkaian Ibadah di Bulan Suci Selalu Penuh Pahala yang Menghampiri

27 Maret 2023   05:40 Diperbarui: 27 Maret 2023   06:38 1430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cara Mencuci Kemaluan dengan Benar Secara  Syar'i, Agar Rangkaian Ibadah di Bulan Suci Selalu Penuh Pahala yang Menghampiri
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Cara Mencuci Kemaluan Dengan Benar Secara Syar'i, Agar Rangkaian Ibadah Di Bulan Suci Dipenuhi Pahala Yang Selalu Menghampiri

Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh. 

Hai Para Sahabat Yang dirahmati Allah.

Pada hari ke 5 puasa Ramadhan ini, semoga semua tetap dalam lindungan Allah SWT, biqoulina Alhamdulillahirobbil alamin.

Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Akhiruzzaman, Nabi Penerang kehidupan,Nabi Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan umatnya.

Aamiin.

Di era digital saat ini,  hampir semua bidang  kehidupan, dapat diakses melalui media digital. Termasuk bidang keagamaan ( Islam ) dengan berbagai kajian. Melalui WhatsApp Group, Ustadz Lalu Burhan, yang juga seorang blogger dan  Pengurus DMI dan BPD AKU NTB, membagikan Tausiyahnya yang sangat bagus, dengan materi" Cara mencuci Kemaluan Dengan Benar Secara Syar'i"

Eits, jangan dulu berpikiran kotor dan jorok,jika baru membaca judulnya, dan belum membaca isinya. Tidak ada kata malu dalam urusan menyampaikan kebenaran agama. Dan jangan beranggapan jika  ilmu fiqih itu jorok, karena fiqih itu menjelaskan sedetail - detailnya. Sehingga semua bisa menerapkan, mengimplementasikan atau melaksanakannya dengan  benar sesuai syar'i.

Para sahabatku,

Perlu diingat pula  bahwa "kebersihan adalah sebagian dari iman". Pengertian kebersihan disini adalah bersifat menyeluruh. Mulai sandang papan, dan badan,  baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Kebersihan ini mutlak harus dipenuhi, terlebih jika akan menjalankan sholat. Padahal di bulan Ramadhan ini sunah dengan sholat Tarawih dengan banyak rakaat. 

Apa jadinya jika kita hanya mementingkan kebersihan sesuatu yang terlihat saja, dan yang tersembunyi jadi terlupakan. Contoh  sesuatu yang tersembunyi adalah "kemaluan".Seringkali kita merasa telah mencuci kemaluan kita dengan bersih dan benar. Bersih belum berarti benar. Hal ini penting agar amal ibadah kita diterima.

Banyak orang merasa ibadah mereka bagus, tetapi sebenarnya masih tidak terlepas dari ancaman azab api neraka hanya karena tidak benar dalam mencuci kemaluannya.

Ada kisah dari As Sayyidina Abu Bakar R.A. pernah hendak menyolatkan mayat seorang lelaki, tetapi tiba2 tersentak dengan suatu benda bergerak-gerak dari dalam kain kafan lelaki itu. Lalu disuruhnya seseorang untuk membukanya. Alangkah terkejutnya ada seekor ular sedang melilit kepala kemaluan mayat lelaki itu.

Khalifah Abu Bakar mencabut pedang lalu menghampiri ular tadi untuk membunuhnya. Tetapi ular itu tiba2 berkata:

"Apakah salahku? Karena aku diutus oleh Allah untuk menjalankan tugas yang diperintahkan"

Setelah diselidiki, amalan lelaki itu semasa hayatnya, ternyata dia merupakan orang yang menyepelekan dalam hal menyucikan kemaluannya setelah selesai membuang air kecil.

Lalu, bagaimana cara membersihkan kemaluan kita dengan benar dan syar'i?

Simak baik - baik, karena antara lelaki dan wanita berbeda caranya. Bukan dibasuh sekadarnya dengan air dan asalkan bersih.

LELAKI:

Selepas membuang air kecil, disunnahkan berdehem tiga kali supaya air kencing betul-betul sudah habis keluar. Setelah itu urutlah kemaluan dari pangkal ke ujung beberapa kali dengan menggunakan tangan kiri, sehingga tiada lagi air kencing yang tertinggal dalam saluran. Kemudian basuhlah dgn air sampai bersih.

WANITA:

Apabila membasuh kemaluannya, hendaklah ia berdehem dan pastikan dicuci bagian dalamnya dengan memasukkan sedikit jari tengah tangan kiri dan diputar-putarkan sewaktu disiram air bersih. Bukan dengan hanya menyiram air semata-mata, karena hanya dengan menyiram air saja tidak dapat membersihkan bagian dalam kemaluan wanita secara sempurna.

PENTING untuk diperhatikan pula sewaktu akan membasuh setelah buang air besar (berak), jari-jari tangan kiri yang akan dipakai untuk membersihkan, sebaiknya diolesi dengan sabun, terutama bagian kukunya. Kemudian sangat penting juga untuk memasukkan satu jari ke dalam dubur. Putarkan beberapa kali supaya najis keluar dari dinding dubur, sambil siram dgn air hingga terasa najis benar2 telah hilang dan bersih.

Bagaimana sahabatku? Apakah sudah benar atau tidakkah cara membersihkan kemaluan kita selama ini? Kalau belum benar, mari bersama - sama kita betulkan supaya diri kita bersih dengan cara yang benar. Karena telah dijanjikan neraka bagi mereka yg tidak istibro' (menyucikan diri dengan sempurna baik hadas kecil/ hadas besar).

Sebagai dasar yang menguatkan tentang  keharusan menyampaikan materi ini  demi kebenaran yang disyariatkan agama adalah  Sabda Rasulullah SAW yaitu :

"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yg mengamalkan, maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala", aamiin , ya robbal alamin.

Semoga bermanfaat, tetap semangat dan terimakasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun