Mang Pram
Mang Pram Freelancer

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rujak Bonteng, Buah Segar untuk Berbuka Puasa

11 Mei 2020   00:54 Diperbarui: 11 Mei 2020   01:10 775
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rujak Bonteng, Buah Segar untuk Berbuka Puasa
Buah Bonteng (Foto Dokpri)

Tekstur daging lembut, rasa manis, dan segar di mulut menjadi pilihan favorit saat berbuka puasa. Keberadaanya menjadi petanda datangnya Ramadan selain iklan sirup. Apakah itu?

Namanya Bonteng, sebutan dari warga Kota Cilegon, Banten. Secara umum, orang lebih mengenalnya dengan sebutan timun suri. 

Meski begitu, secara tampilan ada perbedaan pada warna Bonteng lebih mirip dengan semangka Inul (lonjong) dengan warna hijau dan giris tak beraturan berwarna abu-abu, tekstur kulit sedikit tebal. Sedangkan timun suri berwarna kuning mimiliki tekstur kulit cendrung halus dan tipis.

Menanam Bonteng di Sawah

Menjelang datangnya bulan Ramadan, warga Cilegon biasa menanamnya di sawah. Bonteng akan tumbuh subur jika tekstur tanah lempung kering.  Pencahayaan matahari pun harus cukup. Penyiraman air teratur. 

Tanaman Bonteng yang saya tanam bersama Kakak (Foto Dokpri)
Tanaman Bonteng yang saya tanam bersama Kakak (Foto Dokpri)

Cara menanam bonteng sangatlah muda. Tanah yang sudah dilubangi dengan cangkul kemudian dimasukan tiga biji bonteng, masukan pupuk hitam seujung jari, dan ditutup dengan tanah kompos. 

Setelah tumbuh dan memiliki daun yang sudah melebar, saatnya menimbun pokok batang pohon dengan tanah disekitarnya. Setelah itu bisa disiram jika cuaca panas. Beruntung tahun ini curah hujan cukup baik, jadi jarang saya siram. Penyemprotan pestisida bisa dilakukan jika daun diserang hama kutu daun.

Calon buah biasa akan muncuk di antara cabang dan batang daun. Setelah bunga berwarna kuning bermekaran akan mengering dan lepas. Buah akan tumbuh membesar sesuai dengan kesuburan tanah. Hanya butuh waktu 25 hari saja bonteng sudah siap panen.

Nah, untuk mengetahui kematangan bonteng, bisa dicek pada pagi dan sore hari. Biasanya yang sudah matang akan terlepas dari batang dan ada sisa getah berwarna coklat. Jika terlambat dipanen, biasanya buah akan pecah. Tapi tetep masih enak dimakan.

Inilah kelebihan Bonteng yang ditanam sendiri, buah matang sempurna. Dagingnya juga akan lebih lembut dan aroma khas lebih wangi. Sementara Timun Suri yang banyak dijual dipasaran dipanen belum waktunya dan harus diperam supaya matang. Rasanya jadi hambar dan tekstur dagingnya kurang bagus.

Olahan Rujak Bonteng

Banyak pilihan mengolah daging Bonteng. Bisa dijadikan tambahan es campur atau cukup dengan sirup. Disajikan dengan es pasti lebih nikmat.

Rujak Bonteng (Foto Dokpri)
Rujak Bonteng (Foto Dokpri)

Kalau saya biasa mengolahnya menjadi Rujak Bonteng. Simpel banget cara membuatnya. Tidak menggunakan banyak bumbu dapur seperti rujak pada umumnya. Cukup dengan gula putih atau gula aren saja.

Begini cara membuatnya. Mula-mula kupas kulit Bonteng dan pisahkan biji di dalamnya. Setelah itu potong-potong dadu semua daging. Letakan di wadah sesuai dengan banyaknya daging. Setelah itu taburi gula. Aduk sebentar. Terakhir masukan ke dalam kulkas. 

Rujak Bonteng minimal butuh dua jam di dalam kulkas. Gula akan mencair bersama sebagian daging. Jangan heran jika kemudian menemukan ada cairan bening dan kental, rasanya manis dan enak banget.

Rujak bonteng bisa dinikmati saat buka puasa. Rasanya yang lembut, segar, dan manis terasa lebih nikmat. Bonteng juga terasa adem di perut.

Kaya Khasiat untuk Kesehatan

Daging Bonteng memang nikmat dijadikan menu berbuka. Di dalam daging Bonteng dipercaya banyak kandungan nutrisi seperti asam linoleat, vitamin A, vitami C, kalium, potasium, dan magnesium tinggi yang baik untuk kesehatan.

Kandungan air dan serat yang tinggi ternyata bermanfaat untuk menambah asupan cairan setelah seharian menahan haus. Serat yang tinggi dapat menyehatkan lambung dari sakit magh dan menyehatkan pencernaan. Efeknya pun bisa sebagi detok dengan membuang racun melalui kotoran.

Kandungan potassium (kalium), magnesium, dan serat juga bisa membantu tubuh dalam menjaga tekana darah supaya berada dalam kondisi stabil atau normal.

Kandungan antioksidan seperti vitamin C, beta karoten, flavonoid, triterpen hingga lignan juga ada dalam daging Bonteng. Ampuh untuk membasmi radikal bebas di dalam tubuh.

Kandungan sponin dalam dalam daging bonteng juga berfungsi menurunkan kolesterol jahat, hingga menekan perkembangan kanker dan tumor.

Pokoknya Bonteng ini selain nikmat jadi santapan berbuka puasa, kandungan gizinya pun sangat baik untuk tubuh.

Bagaimana, tertarik untuk menjadikan bonteng sebagai pilihan ta'jil berbuka?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun