Maria Tanjung Sari
Maria Tanjung Sari Human Resources

Seorang blogger Surabaya yang terbiasa menulis di www.santaisore.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Kuliner Nusantara Favorit yang Tak Pernah Bosan untuk Dimakan

26 April 2023   21:47 Diperbarui: 26 April 2023   21:50 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner Nusantara Favorit yang Tak Pernah Bosan untuk Dimakan
Credit Photo: Pexels

Berbicara mengenai kuliner, merupakan suatu topik bahasan yang saya sukai. Mungkin karena saya punya hobi makan kali ya, wkwkwk. Jadinya kalau sudah membahas segala jenis makanan maka saya sudah pasti nimbrung. Makanan khas Nusantara maupun makanan kekinian yang sedang booming rasanya semua saya suka.

Kalau kuliner Nusantara sudah pasti menjadi kebanggaan bagi kita rakyat Indonesia, karena negara kita selain kaya akan objek wisata juga pastinya kaya akan berbagai kuliner dari Sabang sampai Merauke.

Dan karena perkembangan teknologi dan kemajuan transportasi juga, saya pun bisa mencicipi kuliner Nusantara tanpa perlu jauh-jauh pergi ke daerah asalnya.

Adapun kuliner Nusantara yang menjadi favorit saya, antara lain:

1. Pempek Palembang

Pempek Palembang bisa dibilang merupakan kuliner Nusantara yang tidak pernah bosan untuk saya makan. Saya ingat ketika tahun 2008 lalu, ada teman yang berdomisili di Palembang mengirimkan Pempek Palembang yang memang benar-benar asli langsung dibeli dari kota asalnya. Kalau di Surabaya sendiri saya makan Pempek Palembang di beberapa rumah makan yang menyediakan kuliner khas dari Sumatera Selatan ini. Rasanya tak jauh beda dengan Pempek yang asli dibuat dari Palembang.

Pempek sendiri merupakan makanan yang berasal dari olahan tepung dan ikan. Setelah adonan Pempek digoreng kuning kecoklatan, maka cara makannya adalah dengan menuangkan kuah yang disebut cuko. 

2. Rujak Cingur

Jangan ditanya mengenai kuliner Nusantara yang satu ini karena memang khas dari Jawa Timur ya. Rujak Cingur merupakan kuliner Nusantara khas Jawa Timur yang bahkan tidak pernah dilewatkan oleh kakak ipar kalau mudik ke kota Pahlawan tersebut.

Rujak Cingur sendiri merupakan makanan yang terdiri dari irisan buah, tahu, tempe, sayuran dan cingur sapi sebagai ciri khas kuliner ini, yang disiram dengan bumbu rujak cingur. Bumbu rujak cingur dibuat campuran dari kacang dan petis yang tak lupa dikentalkan dengan air. Ohya, untuk buah dalam rujak cingur sendiri biasanya terdiri dari bengkuang, nanas, mentimun, kedondong dan belimbing. Sementara sayuran dalam rujak cingur biasanya kangkung.

Namun bagi mereka yang tidak terlalu suka buah maka ada yang namanya rujak cingur matengan, alias menggunakan lontong sebagai pengganti buah. Untuk sayuran, tahu, tempe dan cingur sapi tetap ada di dalam rujak matengan ini. Saya termasuk orang yang suka makan rujak cingur matengan dibanding menggunakan buah.

3. Nasi Kuning Banjar

Nasi Kuning Banjar merupakan kuliner Nusantara yang favorit dari zaman saya kecil. Maklum saja, saya lahir dan besar di Kalimantan sehingga bisa dibilang hampir tiap minggu makan Nasi Kuning Banjar. 

Nasi kuning Banjar merupakan beras yang dimasak dengan menggunakan kunyit, santan dan juga rempah lainnya. Nasi kuning sendiri juga dapat kita temukan di beberapa daerah di Indonesia lainnya, sebut saja di Ambon, Gorontalo dan Manado. 

Nasi kuning Banjar sendiri memiliki ciri khas dengan bumbu masak habangnya yang dicampur di lauk telur, ayam dan juga ikan haruan. Bumbu masak habang merupakan bumbu khas dari Kalimantan Selatan yang berasal dari cabe merah yang dikeringkan.

4. Lontong Balap

Ketika sedang tidak ada ide hendak makan siang apa di kantor maka pilihan Lontong Balap menjadi solusi karena selalu ada bapak tua yang menjajakan Lontong Balap dengan gerobaknya setiap pukul 11.00 WIB.

Lontong Balap sendiri merupakan kuliner Nusantara khas Jawa Timur sehingga tentu saja mudah saya temukan hampir di setiap sudut kota, baik siang ataupun malam.

Lontong Balap merupakan kuliner Nusantara yang berisi campuran lontong, tahu, lento dan taoge yang disiram dengan kuah. Tentu saja kuah lontong balap bukan sekadar kuah semata namun ada bumbu khas di dalam kuah tersebut. Lento merupakan gorengan pelengkap dari Lontong Balap yang terbuat dari kacang tolo, kelapa parut, bumbu halus dan tepung sagu. 

5. Nasi Gandul

Nasi Gandul merupakan kuliner Nusantara khas Pati, Jawa Tengah. Saya pun baru berkenalan dengan Nasi Gandul ketika tahun 2005 dimana sempat bekerja di Semarang selama beberapa bulan. Lho kok saya makannya di Semarang, bukan di Pati? Dikarenakan masih sama-sama berada di Jawa Tengah, maka Nasi Gandul sendiri bisa kita temukan juga di Semarang lho.

Di Surabaya sendiri ada penjual Nasi Gandul namun saya akui rasanya kurang pas dan tidak seenak dengan Nasi Gandul yang dijual di Semarang. Namun tak apalah jika sekadar mengobati rasa kangen dengan kuliner dari Jawa Tengah ini.  

Nasi Gandul merupakan kuliner Nusantara yang mirip dengan soto. Adapun isi dari Nasi Gandul sendiri antara lain kuah dan potongan daging sapi. Penjual Nasi Gandul sendiri biasanya menyediakan tambahan lauk bagi pembeli yang ingin melengkapi lauk mereka, sebut saja perkedel, tahu dan tempe bacem, telur ayam dan juga jerohan sapi.

6. Gudeg Yogya

Siapa yang tidak kenal dengan Gudeg Yogya. Kuliner Nusantara yang manis ini menjadi favorit juga bagi saya sejak pertama kali datang ke kota Yogyakarta tahun 1999. Wah cukup lama juga ya saya berkunjung ke Yogyakarta untuk pertama kalinya. 

Gudeg sendiri adalah makanan yang dibuat dengan menggunakan campuran gula aren dan dimasak berjam-jam agar bumbu meresap ke dalam nangka muda dan juga lauk lainnya seperti telur, ayam, tahu, tempe dan sambal goreng krecek. Gudeg menggunakan bahan campuran santan, bawang merah, bawang putih serta bumbu lainnya dan yang paling utama adalah menggunakan daun jati untuk memberikan warna kecoklatan dalam masakan gudeg itu sendiri.

Demikian 6 kuliner Nusantara yang menjadi favorit saya.

Referensi:

https://sibakuljogja.jogjaprov.go.id/pasarkotagedeyia/blog/2022/08/09/gudeg-jogja/#:~:text=Gudeg%20terbuat%20dari%20nangka%20muda,warna%20coklat%20kemerahan%20ke%20masakan.

https://dinasarpus.patikab.go.id/halaman/detail/nasi-gandul

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun