Tradisi Lebaran ala Desa Semilir, Halal Bihalal sampai Seminggu!
Tradisi lebaran desa semilir. Dimulai dari Persiapan Lebaran di Desa Semilir
Sejak bulan Ramadhan menjelang Lebaran, masyarakat desa Semilir mulai mempersiapkan segala sesuatu untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Mereka mulai membuat kue-kue tradisional seperti wajik week, jenang krasikan dan kue-kue kering lainnya. Selain itu, mereka juga membersihkan rumah dan mempercantik lingkungan sekitar untuk menyambut tamu.
Mereka juga berbelanja keperluan dapur seperti sayur mayur, daging ayam, daging sapi, dan lain sebagainya untuk di sajikan bagi para tamu yang datang di hari lebaran, "di Semilir juga memiliki tradisi prepegan" ujar Mbah Is warga desa Semilir (13/4/2024).
Masyarakat pergi ke pasar menjelang lebaran yang ditandai dengan suasana pasar yang ramai sesak. Hal ini dikarenakan Sebagian orang pergi berbelanja ke pasar untuk memenuhi kebutuhan di hari lebaran.
Shalat Idul Fitri dan Tradisi Berkeliling
Pagi hari pada Hari Raya Idul Fitri, seluruh masyarakat desa Semilir berkumpul di masjid untuk melaksanakan shalat Idul Fitri.
Setelah shalat selesai, masyarakat desa semilir melakukan "tradisi Ambengan yaitu para masyarakat membawa nasi ambeng nasi yang di diletakkan di atas tampah atau daun pisang beserta lauknya yang nantinya akan di makan bersama-sama di sekitaran masjid" ujar Buk Anis, salah satu warga Desa Semilir (15/4/2024).
Setelah itu masyarakat Kembali kerumah masing masing lalu melakukan tradisi berkeliling dan halal bihalal.
Masyarakat Desa Semilir mengunjungi rumah-rumah tetangga, sanak keluarga, dan kerabat untuk mengucapkan selamat Idul Fitri dan meminta maaf atas segala kesalahan yang terjadi di tahun sebelumnya.