Makruf Amari Lc MSi
Makruf Amari Lc MSi Guru

Alumni Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta, melanjutkan S1 di LIPIA Jakarta dan S2 di UII Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Tarawih, Dikerjakan Tiap Dua Rakaat atau Empat Rakaat?

1 Mei 2020   15:24 Diperbarui: 1 Mei 2020   15:39 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarawih, Dikerjakan Tiap Dua Rakaat atau Empat Rakaat?
https://www.gulftoday.ae

Ibnu Hazm menyebutkan tiga belas ragam shalat witir, dan tidak menyebut empat raka'at salam, enam raka'at salam dan delapan raka'at salam. Dalam pandangan Ibnu Hazm, tidak ada shalat malam dengan cara empat raka'at atau enam raka'at atau delapan raka'at atau sepuluh raka'at yang menyambung terus tanpa salam. Menurutnya setiap dua raka'at salam atau pada raka'at genap duduk tasyahhud kemudian berdiri tanpa salam, kemudian melanjutkan satu raka'at kemudian duduk tasyahhud dan salam (lihat Al-Muhalla no 290).

Mengomentari shalat Tarawih yang dilakukan dengan  empat raka'at salam, Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan: "Perbuatan ini tidak disyaria'atkan, bahkan makruh atau haram menurut kebanyakan ulama". (Majmu' Fatawa Bin Baz juz 30 hal 38)

Senada dengan itu, Syaikh Al-Utsaimin mengatakan: "Ini adalah perbuatan yang merusak shalat". Beliau juga mengatakan: "Apabila berdiri untuk raka'at ketiga dalam shalat Tarawih karena lupa maka harus kembali dan tasyahhud dan sujud sahwi setelah salam, kalau tidak maka shalatnya batal". (Majmu' Fatawa dan Rasail Al-Utsaimin juz 14 hal 203)

Alasan Shalat Tarawih Dua Raka'at Dua Raka'at

Ada sangat banyak alasan yang menguatkan pendapat pelaksanaan shalat malam dengan dua raka'at dua raka'at. Yang jelas, hadits-hadits tentang itu banyak dan sahih. An-Nawawi (dari madzhab Syafi'iyyah) mengatakan: "karena (empat raka'at dengan sekali salam. pent) menyalahi yang disyari'atkan". (Al-Majmu' juz 4 hal 32).

Sebagian ulama beralasan, mengambil semua hadits, dan menafsirkan yang mujmal dengan yang mubayyan. (Majmu' Fatawa bin Baz juz 30 hal 39). Ibnu Hazm Adz-Dzahiri mengatakan: "Shalat itu tidak boleh kalau bukan dua dua, kecuali yang Rasulullah saw sebut sebagai shalat dan tidak dua dua". (Al-Muhalla juz 3 hal 82)

Syaikh Al-Utsaimin mengatakan, shalat dua raka'at dua raka'at, setelah empat pertama untuk istirahat dan mengembalikan semangat, begitu juga empat berikutnya shalat dua dua kemudian duduk untuk istirahat dan mengembalikan semangat. Ini adalah penggabungan antara perbuatan (empat-empat) dan sabda Beliau (dua dua). Memahami empat dengan sekali salam memang ada tetapi itu marjuh (tidak kuat) karena Nabi saw bersabda shalat malam itu dua dua. (Majmu' Fatawa Al-Utsaimin juz 14 hal 203-204

Meski demikian, shalat malam atau shalat Tarawih dengan cara salam setiap dua raka'at bukan merupakan keharusan, melainkan untuk beberapa tujuan. Ibnu Daqiqil Id mengatakan: "Dhahir kalimat untuk membatasi mubtada' (kata yang di awal) pada khabar (yang menerangkan). Dan Jumhur membawa pada makna bahwa itu untuk menerangkan yang afdhal atau mungkin untuk irsyad (menujukkan) pada yang lebih ringan.

Imam An-Nawawi mengatakan bahwa ini adalah untuk libayanil jawaz (menjelaskan kebolehan), dan -- kalau tidak -- yang afdhal adalah salam pada setiap dua raka'at karena itu adalah yang masyhur dari praktek Nabi saw (Al-Majmu' juz 6 hal 20). Sedangkan Imam Asy-Syaukani mengatakan: "Bahkan ditarik pada pengertian perbedan waktu dan kondisi, tergantung semangat". (Nailul Authar juz 3 hal 43)

Pendapat Kedua

Masing-masing hadits dapat berdiri sendiri, sehingga semua bisa dikerjakan. Di antara yang berpendapat demikian adalah Hanafiyyah, dan Syaikh Muhammad At-Tuwaijiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun