Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Puasa Lansia: Strategi Cerdas untuk Menjaga Kesehatan dan Kedamaian Batin

9 Maret 2024   11:30 Diperbarui: 11 Maret 2024   18:02 1244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Lansia: Strategi Cerdas untuk Menjaga Kesehatan dan Kedamaian Batin
Ilustrasi cara sehat puasa untuk lansia. Sumber: Shutterstock via KOMPAS.id

Puasa tidak hanya merupakan praktik keagamaan, tetapi juga menjadi bagian penting dari budaya dan tradisi yang dijalankan oleh berbagai kelompok masyarakat di seluruh dunia. Di Indonesia, puasa merupakan bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya dan agama. Bulan suci Ramadan menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh umat Muslim untuk memperkuat ikatan spiritual dengan Allah, meningkatkan kesadaran sosial terhadap kaum yang kurang beruntung, dan memperkuat komunitas.

Namun, dalam berbagai kesempatan, fokus pada praktik puasa terutama tertuju pada orang dewasa muda, yang mungkin lebih mampu secara fisik dan memiliki kebutuhan kesehatan yang berbeda dengan lansia. Inilah yang membuat penting untuk mengulas secara khusus bagaimana puasa memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan lansia, serta memberikan panduan yang bermanfaat bagi mereka dalam menjalankan ibadah puasa dengan aman dan nyaman.

Bagi lansia, menjalankan ibadah puasa bisa menjadi tantangan tersendiri. Tubuh yang sudah tidak lagi sekuat dulu, ditambah dengan kondisi kesehatan yang mungkin sudah tidak sebaik masa muda, membuat mereka harus berhati-hati dalam menjalankan puasa. Namun, di balik tantangan itu, terdapat pula manfaat yang dapat mereka peroleh dari puasa.

Salah satu manfaatnya adalah membersihkan tubuh dari racun. Selama puasa, tubuh lansia memiliki kesempatan untuk beristirahat dari beban pencernaan yang biasanya berat. Hal ini memungkinkan tubuh untuk melakukan proses detoksifikasi alami, membersihkan racun-racun yang terakumulasi dalam tubuh seiring dengan proses metabolisme sehari-hari.

Selain itu, puasa juga dapat membantu menjaga keseimbangan gula darah. Dengan mengatur pola makan selama bulan puasa, lansia dapat mengontrol kadar gula darah mereka dengan lebih baik, terutama bagi mereka yang memiliki diabetes atau masalah kesehatan lainnya yang terkait dengan gula darah.

Tidak hanya itu, puasa juga dapat memiliki manfaat spiritual dan psikologis bagi lansia. Dalam suasana puasa, banyak lansia yang merasa lebih dekat dengan Tuhan dan merasakan kedamaian batin yang mendalam. Hal ini dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Memahami Puasa Lansia: Tantangan dan Manfaat

Bagi lansia, menjalankan puasa memang menghadirkan tantangan yang berbeda dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Salah satu tantangannya adalah dalam hal menjaga keseimbangan nutrisi dan cairan tubuh. Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi mungkin berkurang, sehingga lansia perlu memperhatikan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan.

Selain itu, risiko dehidrasi juga lebih tinggi pada lansia karena kemampuan tubuh untuk mempertahankan kadar air mungkin berkurang. Oleh karena itu, penting bagi lansia untuk memastikan bahwa mereka mengonsumsi cukup cairan selama bulan puasa, terutama saat berbuka dan sahur, serta memilih makanan yang mengandung banyak air, seperti buah-buahan dan sayuran.

Selain itu, lansia juga mungkin menghadapi tantangan dalam hal kestabilan kondisi kesehatan mereka. Beberapa lansia mungkin memiliki kondisi kesehatan tertentu yang membutuhkan pengaturan khusus selama bulan puasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun