Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Media Sosial: Mengubah Cara Kita Berinteraksi dengan Dunia Online

30 Maret 2024   12:27 Diperbarui: 30 Maret 2024   12:57 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Media Sosial: Mengubah Cara Kita Berinteraksi dengan Dunia Online
Ilustrasi berbagai platform media sosial - sumber gambar: trendtech.id

Puasa media sosial adalah fenomena yang semakin populer di era digital ini.

Ketika dunia semakin terhubung melalui jaringan virtual, banyak orang mulai menyadari perlunya istirahat dari aliran tak terputus informasi dan interaksi online.

Puasa media sosial bukan hanya sekadar absen dari platform-platform digital, tetapi juga sebuah perjalanan mendalam ke dalam diri sendiri, mengeksplorasi keseimbangan antara kebutuhan akan ketenangan batin dan keinginan akan konektivitas digital.

Di tengah lautan informasi yang tak terbatas, kita sering kali merasa terombang-ambing oleh arus berita, perbandingan sosial, dan ekspektasi yang diciptakan oleh media sosial.

Ketika layar-layar gadget mengisi sebagian besar waktu kita, sulit untuk menemukan momen ketenangan yang sejati. Inilah yang mendorong banyak orang untuk memilih untuk berpuasa dari media sosial.

Puasa media sosial bukanlah konsep baru, tetapi sejak beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang yang mencoba untuk mengadopsinya sebagai bagian dari gaya hidup mereka.

Tidak hanya pada bulan Ramadan, tetapi juga di luar itu, banyak individu yang memilih untuk mengambil cuti dari dunia digital sebagai cara untuk menyegarkan pikiran dan jiwa mereka.

Definisi Puasa Media Sosial

Puasa media sosial dapat didefinisikan sebagai praktik mengurangi atau menghentikan penggunaan platform media sosial untuk jangka waktu tertentu.

Motivasi di balik tindakan ini sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya.

Beberapa orang mungkin merasa terlalu tergantung pada media sosial dan ingin mengambil kembali kendali atas hidup mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun