Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Puasa Media Sosial: Mengubah Cara Kita Berinteraksi dengan Dunia Online

30 Maret 2024   12:27 Diperbarui: 30 Maret 2024   12:57 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Media Sosial: Mengubah Cara Kita Berinteraksi dengan Dunia Online
Ilustrasi berbagai platform media sosial - sumber gambar: trendtech.id

Oleh karena itu, untuk beberapa individu, memutuskan untuk berpuasa dari media sosial bisa menjadi pengalaman yang sangat sulit dan menyakitkan.

Selain itu, ada juga tekanan sosial yang dapat dirasakan oleh orang-orang yang memilih untuk tidak aktif secara online.

Dalam budaya yang semakin terhubung secara digital, ketidakhadiran di media sosial sering kali ditafsirkan sebagai tanda ketidakakraban atau ketidakpentingan.

Hal ini dapat membuat seseorang merasa terisolasi atau merasa terpinggirkan dari lingkaran sosial mereka.

Puasa Media Sosial dalam Konteks Spiritual

Bagi sebagian orang, puasa media sosial bukan hanya tentang mengurangi penggunaan teknologi, tetapi juga tentang menciptakan ruang untuk refleksi spiritual dan pertumbuhan pribadi.

Dalam banyak agama dan tradisi spiritual, praktik puasa telah lama dianggap sebagai cara untuk membersihkan jiwa dan mendekatkan diri pada Tuhan atau pada diri sendiri.

Dalam konteks Ramadan, puasa media sosial sering kali menjadi bagian integral dari praktik puasa secara keseluruhan.

Selain menahan diri dari makanan dan minuman selama siang hari, banyak orang Muslim juga memilih untuk mengurangi atau menghindari penggunaan media sosial agar dapat lebih fokus pada ibadah, introspeksi, dan amal kebaikan.

Peran Positif Media Sosial

Meskipun banyak yang berbicara tentang kebutuhan akan puasa media sosial, kita juga perlu mengakui bahwa media sosial memiliki peran positif dalam kehidupan kita.

Dengan memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia, media sosial membuka pintu untuk pertukaran budaya, ide, dan pengalaman.

Ini memungkinkan kita untuk memperluas lingkaran sosial kita, menemukan teman-teman baru, dan bahkan membangun jaringan profesional yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun