Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Seni dan Sentuhan Kasih dalam Menyiapkan Bingkisan Lebaran yang Menginspirasi

2 April 2024   09:55 Diperbarui: 2 April 2024   10:17 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni dan Sentuhan Kasih dalam Menyiapkan Bingkisan Lebaran yang Menginspirasi
Ilustrasi bingkisan lebaran - sumber gambar: woke.id

Dengan menyusun barang-barang secara estetis dan harmonis, kita tidak hanya memberikan hadiah, melainkan juga menciptakan pengalaman visual yang menyenangkan bagi penerima.

Namun, di balik kecermatan dan kreativitas tersebut, kita juga harus mengingat bahwa esensi dari bingkisan Lebaran bukanlah pada kebesaran atau kemewahan barang yang terdapat di dalamnya.

Lebih dari itu, bingkisan Lebaran adalah tentang keikhlasan dan ketulusan hati kita dalam memberikan yang terbaik kepada orang lain.

Sentuhan Kasih dalam Setiap Persiapan

Tanpa kehadiran sentuhan kasih, persiapan bingkisan Lebaran akan kehilangan sebagian dari maknanya.

Sentuhan kasih bisa bermacam-macam bentuknya, mulai dari kehadiran fisik kita dalam proses persiapan hingga pesan-pesan manis yang kita sampaikan melalui bingkisan tersebut.

Setiap detil yang kita sisipkan, baik itu secarik catatan pribadi, hingga hiasan-hiasan kecil yang kita tambahkan, semuanya menyiratkan kasih sayang yang tulus.

Selain itu, sentuhan kasih juga tercermin dalam kesabaran dan ketekunan kita dalam menyusun bingkisan.

Proses ini bisa menjadi momen berharga untuk mengekspresikan cinta dan kesabaran kita kepada orang-orang terdekat.

Dengan melibatkan mereka dalam proses persiapan, kita tidak hanya menyampaikan rasa sayang, melainkan juga membangun ikatan yang lebih kuat di antara kita.

Menyulap Tradisi menjadi Kenangan Tak Terlupakan

Dalam perjalanan persiapan bingkisan Lebaran, kita sebenarnya sedang menyulap sebuah tradisi menjadi kenangan tak terlupakan.

Setiap langkah yang kita ambil, setiap keputusan yang kita buat, semuanya akan membentuk bagian dari cerita yang akan kita kenang bersama keluarga dan sahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun