Merza Gamal
Merza Gamal Konsultan

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyiapkan Tabungan Dunia dan Investasi Akhirat

6 April 2024   20:50 Diperbarui: 6 April 2024   20:51 1727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyiapkan Tabungan Dunia dan Investasi Akhirat
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Langkah Bijak Umat Muslim di Bulan Suci Ramadan

Bulan Ramadan tidak hanya merupakan waktu untuk meningkatkan ketaqwaan dan amal ibadah, tetapi juga saat yang tepat untuk memperbanyak sedekah dan amal kebaikan lainnya. Salah satu amal kebaikan yang sangat dianjurkan adalah mengalokasikan sebagian harta untuk tabungan dan investasi akhirat.

Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Barangsiapa memberikan makanan berbuka puasa seseorang, maka baginya pahala yang sama dengan orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.' (HR. Tirmidzi).

Dari hadis tersebut, kita dapat memahami bahwa memberikan makanan berbuka puasa kepada orang lain merupakan salah satu bentuk amal yang mendatangkan pahala besar di sisi Allah SWT.

Namun, ada anggapan bahwa harta tidak dibawa mati. Padahal, dengan mengalokasikan sebagian harta untuk tabungan dan investasi di akhirat, kita sebenarnya membawa harta kita ke akhirat dengan cara yang berbeda. Firman Allah dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 197 mengingatkan kita untuk mengalokasikan sebagian rezeki yang telah diberikan-Nya untuk dikeluarkan di jalan-Nya.

Dalam ayat tersebut, Allah SWT memerintahkan umat manusia untuk mengalokasikan sebagian dari harta yang telah diberikan-Nya untuk dikeluarkan di jalan-Nya. Dalam konteks ini, mengalokasikan harta untuk tabungan akhirat merupakan salah satu bentuk pengeluaran di jalan Allah SWT.

Dengan mengalokasikan harta untuk tabungan dan investasi akhirat, kita sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan yang abadi di akhirat kelak. Kita dapat membawa harta tersebut sebagai bekal untuk mendapatkan kebahagiaan dan kenikmatan di surga nanti.

Sebaliknya, jika kita hanya menghabiskan harta kita untuk kepentingan dunia semata, tanpa mengalokasikan sebagian untuk tabungan akhirat, maka harta tersebut tidak akan memberikan manfaat apa-apa bagi kita di akhirat kelak.

Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengalokasikan harta untuk tabungan akhirat agar kita dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk kehidupan dengan memiliki investasi di akhirat kelak.

Dalam pandangan Islam, mengalokasikan harta untuk tabungan akhirat merupakan bentuk investasi yang paling menguntungkan bagi kita di kehidupan abadi di akhirat kelak. Dengan melakukan ini, kita juga mengambil bagian dalam membantu sesama, dan meraih keberkahan dari Allah SWT.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengalokasikan harta untuk tabungan dan investasi akhirat antara lain:

  • Menetapkan Niat yang Luhur: Mulailah dengan menetapkan niat yang tulus untuk mengalokasikan sebagian harta untuk kepentingan akhirat. Niat yang ikhlas akan memberikan keberkahan dalam setiap langkah yang diambil.
  • Menetapkan Prioritas: Identifikasi program dan projek akhirat yang ingin Anda dukung. Hal ini bisa berupa pembangunan masjid, sumbangan untuk yayasan amal, atau proyek pendidikan Islam.
  • Mengalokasikan Dana Secara Berkala: Buatlah anggaran khusus untuk tabungan dan investasi akhirat. Mulailah dengan mengalokasikan sebagian kecil dari pendapatan bulanan Anda dan tingkatkan seiring waktu ketika mampu.
  • Mencari Informasi: Cari tahu tentang berbagai program dan projek akhirat yang dapat Anda dukung. Perbanyaklah ilmu tentang cara terbaik untuk mengalokasikan harta demi mencapai manfaat yang optimal.
  • Melakukan Evaluasi dan Perbaikan: Lakukan evaluasi secara berkala terhadap tabungan dan investasi akhirat yang Anda lakukan. Tinjau apakah dana yang Anda alokasikan telah memberikan manfaat yang diharapkan, dan jika perlu, lakukan perbaikan atau penyesuaian.

Dengan mengalokasikan sebagian harta untuk tabungan dan investasi akhirat, kita tidak hanya mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat kelak, tetapi juga mendapatkan berkah dan keberkatan dalam kehidupan di dunia ini.

Mengalokasikan harta untuk tabungan dan investasi akhirat merupakan suatu tindakan yang sangat mulia dan bijaksana bagi umat Muslim. Ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya persiapan untuk kehidupan abadi di akhirat, serta komitmen untuk menggunakan harta yang Allah anugerahkan dengan cara yang bermanfaat dan berpahala.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa mengalokasikan harta untuk tabungan dan investasi akhirat penting:

  • Ketaatan kepada Allah: Menggunakan harta untuk kepentingan yang disukai oleh Allah merupakan bentuk ketaatan kepada-Nya. Allah telah menetapkan beberapa cara untuk mendapatkan pahala di akhirat, dan mengalokasikan harta untuk tabungan dan investasi akhirat merupakan salah satu dari cara tersebut.
  • Investasi jangka panjang: Investasi akhirat adalah investasi jangka panjang yang tidak akan pernah merugi. Pahala yang diperoleh dari amal baik di dunia ini akan terus mengalir di akhirat. Dengan demikian, mengalokasikan sebagian harta untuk investasi akhirat adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan.
  • Manfaat yang berkelanjutan: Amal baik yang didukung oleh harta yang diinvestasikan akan terus memberikan manfaat bahkan setelah kita tiada. Sebagai contoh, menyumbangkan untuk pembangunan masjid, yayasan amal, atau program pendidikan Islam akan memberikan manfaat kepada umat manusia selama berlangsung.
  • Pemurnian harta: Mengalokasikan harta untuk tabungan dan investasi akhirat juga merupakan cara untuk membersihkan dan menyucikan harta yang kita miliki. Ini dapat membantu menjauhkan diri dari sifat keduniaan yang berlebihan dan mengingatkan bahwa harta yang kita miliki sebenarnya hanyalah titipan dari Allah.

Dengan mengalokasikan sebagian harta untuk tabungan dan investasi akhirat, kita tidak hanya mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat kelak, tetapi juga mendapatkan berkah dan keberkatan dalam kehidupan di dunia ini.

Penutup: Membawa Berkah dan Keberkatan Melalui Pengelolaan Harta yang Bijak

Mengalokasikan harta untuk tabungan dan investasi akhirat adalah langkah bijak yang dilakukan oleh umat Muslim, terutama di bulan suci Ramadan.

Dengan kesadaran akan pentingnya persiapan untuk kehidupan abadi di akhirat, serta komitmen untuk menggunakan harta yang Allah anugerahkan dengan cara yang bermanfaat dan berpahala, umat Muslim dapat membangun kekayaan yang sejati, yaitu kekayaan yang membawa berkah dan keberkatan dalam kehidupan dunia dan di akhirat.

Ketaqwaan dan amal ibadah yang dilakukan di bulan Ramadan merupakan modal utama dalam memperkuat ikhtiar mengalokasikan harta untuk kepentingan akhirat. Dengan niat yang tulus dan langkah-langkah yang terencana, setiap individu dapat menjadi agen perubahan yang membawa manfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan umat Islam secara luas.

Marilah kita berusaha untuk terus meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengelola harta dengan bijak, baik untuk kepentingan dunia maupun akhirat. Dengan melakukan hal ini, kita tidak hanya membawa keberkahan dalam kehidupan kita sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat dan umat Islam secara keseluruhan.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil, serta menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang selalu taat dan bermanfaat bagi sesama. Aamiin.

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun