Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Lainnya

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Tetap Sehat Saat Berpuasa, Pentingnya Menjaga Mikrobiota di Usus

6 April 2023   12:28 Diperbarui: 6 April 2023   12:42 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tetap Sehat Saat Berpuasa, Pentingnya Menjaga Mikrobiota di Usus
Foto: pagunpost.com

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Berpuasalah niscaya kalian akan sehat." (HR: Ath Thabrani dalam Mu'jam al Awsath). Meski derajat hadits ini dinilai lemah, tetapi secara keilmuan terbukti.

Secara medis bisa dibuktikan bahwa berpuasa itu sehat dan menyehatkan. Tetapi memang tak bisa dipungkiri bahwa ada orang yang bisa saja mengalami sakit karena berpuasa.

Pertama adalah orang yang memang sedang menderita suatu penyakit yang akan bertambah parah jika berpuasa. Bagi mereka ini, penyakitnya merupakan udzur yang menjadikan puasa tidak lagi wajib bagi mereka tetapi bisa menggantinya di hari lain jika memungkinkan, jika tidak memungkinkan maka wajib mengganti dengan membayar fidyah.

Kedua, orang yang sakit karena berpuasa bisa jadi hal ini dikarenakan mereka melaksanakan puasa dengan cara yang tidak sehat. Banyak hal yang bisa membuat orang menjadi kurang fit dan sehat saat menjalankan ibadah puasa, bisa karena ketidaktahuan, salah persepsi atau karena memang acuh tak acuh.

Yang pertama yang harus dipahami adalah faktor makanan. Sebagian besar penyakit biasanya berawal dari perut (makanan), sementara itu berpuasa juga tidak terlepas dari persoalan makanan sebagaimana yang menjadi kebiasaan kita di bulan ramadan yang identik dengan berbagai macam makanan, baik makanan yang sehat untuk berpuasa maupun makanan yang kurang sehat.

Satu tip tentang makanan adalah makanlah makanan dengan lima warna yang berbeda setiap hari, seperti buah-buahan, dan sayuran. Ini berkaitan dengan bagaimana merawat usus kita, di dalam usus terdapat bakteri baik yang harus dijaga untuk tetap ada di dalam usus. Setelah itu kita juga bisa menambahkan makanan berupa biji-bijian dan kacang-kacangan.

Menjaga kesehatan usus, terutama disaat berpuasa menjadi sesuatu hal yang penting tetapi kadang kurang menjadi perhatian kita, kita lebih terfokus kepada makanan berenergi dan parahnya lagi makanan yang enak-enak walau itu kurang baik dan sehat bagi tubuh.

Salah satu faktor penting dalam kesehatan tubuh adalah adanya bakteri baik atau yang dikenal dengan istilah mikrobiota di dalam usus yang berperan penting, baik bagi individu yang sehat maupun sakit. Mikrobiota ini membantu memecah racun dari zat makanan, membuat vitamin tertentu, melindungi dari kerusakan sel epitel akibat bakteri jahat (enteropatogen) meregulasi metabolisme lemak, memengaruhi penyerapan berbagai zat nutrisi serta mengoptimalkan pencernaan, hingga melatih sistem kekebalan tubuh.

Untuk menjaga agar tetap fit dan sehat saat berpuasa, makanan yang mengandung prebiotik sangatlah baik untuk dikonsumsi demi menjaga dan menumbuhkan bakteri baik atau mikrobiota di dalam usus. Yang termasuk prebiotik adalah fruktooligosakaarida seperti inulin dan galaktooligosakarida. Bahan makanan yang mengandung prebiotik banyak tersedia di sekitar kita, yaitu: pisang, bawang merah, bawang putih, bawang prei, daun bawang, kedelai, asparagus, artichoke, kacang polong-polongan, gandum, dan buah-buahan.

Tetapi meski demikian kita harus tetap selektif memilih bahan makanan prebiotik ini, karena mungkin ada beberapa orang yang alergi ataupun sensitif terhadap salah satu jenis makanan tersebut, seperti misalnya bawang yang bisa menyebabkan perut kembung.

Selain itu, mungkin oleh sebagian orang mengkonsumsi suplemen prebiotik jauh lebih menarik ketimbang harus makan pisang apalagi bawang, tetapi mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran merupakan pilihan yang murah dan relatif mudah. Anda bisa memilih makanan anda tetapi harus diingat bahwa bakteri baik itu akan tumbuh jika Anda memberi mereka makan dengan benar.

Agar tetap fit dan sehat saat berpuasa, yang perlu diperhatikan juga adalah olahraga. Meski sedang menjalankan puasa bukan berarti kita tidak boleh berolahraga, justru tubuh tetap perlu untuk berolahraga namun dengan volume dan intensitas yang disesuaikan. Olahraga ringan seperti bersepeda, senam, yoga, dan jalan kaki cenderung sangat baik jika sedang berpuasa. Melakukan olahraga dengan intensitas yang lebih tinggi seperti lari dan angkat beban harus disesuaikan dengan kondisi, intinya kita harus mampu mencari dan mengatur keseimbangannya.

Ada bukti ilmiah yang diperoleh bahwa olahraga dapat meningkatkan bakteri baik atau mikrobiota di usus, terlepas dari apa yang kita makan. Selain itu olahraga juga meningkatkan integritas usus melalui peningkatan pertahanan antioksidan dan mengurangi peradangan yang pada gilirannya meningkatkan fungsi pertahanan kekebalan usus.

Hal penting lainnya yang perlu diperhatikan agar tetap fit dan sehat saat menjalankan puasa adalah menjaga suasana hati. Ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa usus dan otak sangat terkait erat, dan anda perlu untuk memperhitungkan keduanya saat menjalankan ibadah puasa.

Selain terhadap pikiran dan tubuh, stres sangat beracun bagi usus kita. Stres meningkatkan permeabilitas usus, membiarkan bakteri jahat masuk ke dalam darah, dan semakin stres seseorang, akan semakin buruk efeknya. Seiring waktu, usus yang tertekan menjadi lebih sensitif terhadap rasa sakit dan rentan terhadap perubahan motilitas (penggunaan energi metabolik). 

Menjaga suasana hati agar tidak stres adalah hal yang sangat penting khususnya di bulan ramadan ini saat sedang menjalankan ibadah puasa. Di samping itu, tentu penting untuk cukup istirahat di siang hari dan cukup tidur di malam hari.

#

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun