Rahmah Chemist
Rahmah Chemist Administrasi

Simple, challenge, suka nulis and fun. Temui saya di dunia maya... Blog: http://chemistrahmah.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Puasa Diserang Wasir? Berbuka dengan Serat Tinggi

28 April 2020   23:41 Diperbarui: 28 April 2020   23:53 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Diserang Wasir? Berbuka dengan Serat Tinggi
Source: Asian Parent

Puasa Diserang Wasir? Berbuka dengan Serat Tinggi - Tak nyaman beribadah ketika wasir menyerang memang pengalaman tidak menyenangkan ketika hendak khusyuk. Apalagi salah satu ibadah wajib yaitu salat. Ketika wasir menyerang, otomatis posisi duduk membuat tidak fokus. Bahkan sesekali harus memilih harus salat berdiri atau sekalian berbaring. 

Namun, yang namanya penyakit pastinya harus segera dicari jalan keluarnya untuk sembuh. Apalagi Ramadan adalah bulan yang hanya datang menyapa sekali dalam setahun. Melewatkan ibadah sungguh merugi rasanya. 

Nah, untuk itu saya kemudian mengobatinya dengan cara-cara sederhana. Hal yang penting sebelum melakukan metode penyembuhan adalah dengan berkonsultasi pada ahlinya. 

Kebetulan di sekeliling saya beberapa ada yang berprofesi tenaga kesehatan, jadi saya memanfaatkan itu untuk berkonsultasi. Soalnya, saya belum punya keberanian untuk mengunjungi dokter saat ini. Apalagi saya harus keluar bersama bayi yang masih berusia hampir 7 bulan. 

Ketika wasir menyerang, maka jalan keluarnya adalah:

#1. Makan Makanan Berserat di Saat Sahur

Untuk sahur, saya wajib mengkonsumsi sayur dan buah-buahan berserat tinggi. Yang paling mudah diperoleh adalah Pepaya

#2. Banyak Minum Air Putih

Kalau aturannya sudah jelas, 8 gelas sehari. Namun, karena wasir menyerang maka 8 gelas itu harus dibagi dengan baik agar saat mengkonsumsinya tidak berat. Karena menjadi kembung juga tidak akan memberikan kenyamanan dalam beribadah.

#3. Hindari Makanan Non Serat

Biasanya menu buka puasa itu bermacam-macam sajiannya. Pastikan untuk yang menderita wasir agar memperhatikan asupan makanan saat berbuka atau sahur. Yang tidak sesuai, lebih baik ditinggalkan. Ingat! Ibadah Ramadan hanya sekali setahun bisa dijalankan lo. 

#4. Tidur Cukup

Jangan karena berpegang tidur adalah ibadah sehingga tidur menjadi aktivitas sepanjang hari. Wasirnya hilang tetapi muncul sakit kepala yang bisa saja mengganggu aktivitas ibadah juga.

#5. Berpikir Positif

Biasanya kalau sakit seringkali kita beranggapan negatif ke diri sendiri atau orang sekitar. Sebaiknya hindari. Positive thinking dan beranggapan bahwa Allah memberi sakit karena ada hikmah, seperti harus memperhatikan kondisi diri lagi, jaga asupan makan dan lain sebagainya. 

*** 

Well... wasir memang tidak banyak membuat penderitanya harus naik ke meja operasi. Selagi masih ringan, maka jaga pola makan dan asupan nutrisi. Ditambah juga, senantiasa berdoa kepada Allah agar disembuhkan wasirnya sehingga ibadah tetap lancar dilaksanakan dengan baik bersama keluarga di rumah saja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun