Muhammad Julijanto
Muhammad Julijanto Dosen

Tuangkan apa yang ada di dalam pikiranmu, Karena itu adalah mutiara yang indah untuk dinikmati yang lain bila dituangkan, Tetapi bila dipendam hanya untuk diri sendiri

Selanjutnya

Tutup

TRADISI

Alumni Ramadhan Meraih Kemuliaan Perjuangan Hidup

27 April 2023   08:18 Diperbarui: 27 April 2023   08:24 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alumni Ramadhan Meraih Kemuliaan Perjuangan Hidup
Reuni Trah Kaderi Somodiwiryo 1444 H. Dokpri.

Oleh Muhammad Julijanto

 Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala nikmat yang hari ini kita rasakan, pagi yang indah, seisi alam bertasbih memuji kebesaran sang Kholiq Allah Swt. 

Angin bertiup tenang, matahari merekah penuh berkah menerangi semesta dari ufuk timur, burung berkicau dengan tasbih, pohon dan tetumbuhan yang basah dengan embun pagi bersenandung akan keagungan kebesaran dan kemahakuasaan Allah Swt. Subhanallah wal hamdulillah wala illaha illal llah wallahu akbar. 

 Salawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad Saw sang teladan atas segala ajaran,  perjuangan dalam membebaskan manusia dari kegelapan menuju kehidupan yang tercerahkan jasmani dan rohani. Semoga kita dapat meneladani akhlaknya hingga kita merasakan manis dan indahnya iman dan takwa kepada Allah Swt.

Marilah kita saling berwasiat iman dan takwa kepada Allah Swt. Takwa merupakan kunci sukses meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan takwa kita dapat membangun etos kerja yang produktif dan menghasilkan manfaat seluas-luasnya.

Apa yang kita dapat setelah menunaikan ibadah Ramadhan? Bagaimana manisnya iman dan upaya meraihnya?. Bagaimana hikmah yang dapat diambil dari ibadah puasa Ramadhan?

 Pada hari ini umat Islam sedunia merayakan kemenangan setelah satu bulan penuh menunaikan siyam Ramadhan yang berarti kita sudah ditinggal Ramadhan, karena pada Ramadhan ibadah seberat apapun jadi mudah dan nikmat. 

Kita merasakan betul nikmat iman-manisnya iman-khalawataul iman yang diharapkan puncaknya adalah alumni Ramadhan menjadi muttaqien. Pribadi yang selalu memanfaatkan segala potensi yang dimilikinya untuk kebaikan dan kesejahteraan hidup.

 Alhamdulillah sudah 2 tahun ini kita rayakan Idul Fitri pada masa pandemi. Kita selalu waspada terhadap penyebaran pandemi, sehingga kita tetap harus rasional, tidak hanya mengandalkan keyakinan semata. Karena pandemi ini harus diselesaikan dengan berbagai lintas dispilin dan sektoral, sehingga pandemi bisa reda.

Pasca ibadah Ramadhan

Seiring dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan dimana berbagai amaliyah dari puasa Ramadhan, amaliyah tilawatil quran, shalat tarwih berjamaah, iktikaf di masjid, menunaikan kewajiban membayar zakat maal dan zakat fitrah serta berbagai amaliyah Ramadhan yang baik dan mendatangkan manfaat dilakukan dengan imanan wah tisaban, dengan ikhlas semata dedikasi mengharap rahmah maghfirah dan itqun minan naar terbebas dari siksa api neraka, sebagai mana sabda Nabi Saw:

 Barang siapa yang berpuasa Ramadhan dengan iman dan ikhlas semata mengharap ridho Allah Swt, Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu (Hadis).

 Sebaliknya jika Amaliyah Ramadhan yang kita lakukan tidak produktif, bahkan merusak sendi sosial kemasyarakatan, maupun ibadah yang kita lakukan, maka sinyalemen Rasulullah Saw berikut:

 Banyak sekali orang yang berpuasa, tetapi tidak ada yang diperolehnya dari puasanya kecuali hanya lapar dan dahaga saja (yakni pahalanya lenyak sama sekali). (HR Nasa'I dan Ibnu Majah).

 Solusi masalah Bangsa

Puasa sebagai ibadah rahasia telah mengajarkan ketaatan, kepasrahan, kemuliaan, kemampuan berbagi, masalah empati dan simpati terhadap orang-orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok pangan, papan, sandang, dan sosial kemasyarakatan.

 Puasa sebagai perisai diri dari segala kemaksiatan kepada Allah Swt dengan diganti dengan ketenangan, kesejukan, kepedulian/semangat berbagi, semangat memberi, semangat berkontribusi kepada yang membutuhkan.

 Kesabaran adalah matahari, orang yang sholeh dikasih Allah Swt, sabar berarti ikhtiar tiada henti, terus menempa diri untuk meraih ikhlas atas apa yang kita lakukan, ikhlas menerima segala dinamika dengan tawakal kepada Allah Swt.

Setiap orang mempunyai masalah, baik positif maupun negatif. Hal-hal yang positif yang telah kita tahu terus dikembangkan dengan menjadi bekal hidup. Sedang masalah yang negatif dengan bertambah dan memohon kepada Allah Swt.

 Dalam diri manusia selalu terjadi proses dialektika antara diri sendiri dengan faktor sosial dan kemasyarakatan. Inspirasi fujur dan takwa terus berproses pada diri kita. Bila kita melakukan kebaikan, maka inspirasi takwa yang iringi kita dalam mengambil putusan. Sebaliknya manusia berpotensi fujurmelakukan kedhaliman, kemaksiatan yang barangkali tidak menjadi agenda untuk perbaikan.

 Ibadah yang dilakukan manusia itu untuk kepentingan diri manusia sendiri. Manusia akan memetik buah amalnya. Kebaikan dan kejahatan akan kembali pada yang bersangkutan.

Maka dengan berpikir dan bertindak positif untuk meraih kemuliaan adalah pilihan rasional sebagaimanaAllahSwtberfirman:

"Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat. Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman, "Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka, akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 156).

Kebaikan dan kekurangan ada aktivitas manusia. Manusia tempat salah dan lupa, sebaik-baik sikap adalah yang taat kepada Allah Swt. Setiap manusia punya salah dan lupa, sebaikbaik sikap adalah berdoa memohon ampunan dan memohon doa dan bertaubat nashuha, tidak akan kembali mengulangi dalam perbuatan yang sama di masa yang akan datang.

Bani H Soeprapto Haryatno. Dokpri.
Bani H Soeprapto Haryatno. Dokpri.

Kesimpulan

Seiring dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan kita masuk bulan Syawal yang berarti adalah peningkatan atau irtifa'-yang meningkat dalam semangat keberagamaannya, semangat ketaatannya meraih rahmah, maghfirah dan inayah Allah. 

Kita mohon kepada Allah Swt sebaik-baik peluang dan seindah-indah keberhasilan, semoga dosa dan kesalahan kita diampuni Allah Swt, dosa kedua orang tua kita, dosa guru kita, dan dosa para pemimpin kita serta seluruh kaum muslimin dan muslimat di mana saja, di tanah air dan berbagai belahan dunia lainnya.

 Semoga saudara kita yang sedang sakit segera diberikan kesembuhan dan kembali beraktivitas dengan baik, semoga kita terhindar dari segala bala bencana, goda rencana dan wabah pandemi Covid-19 dan penyakit lainnya.

Semoga pandemi segera mereda dan kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial kembali normal. Kita saling memaafkan atas segala kekhilafan dalam bergaul, bermuamalah, bertatap muka, bekerja sama, berbicara, berlolaborasi dan bersilaturrahmi. 

 Semoga kesalahan sesama bisa lebur pada hari ini. Sedangkan dosa dengan Allah Swt diampuni dengan berikrar taubatan nashuha yang tidak akan mengulangi lagi di masa yang akan datang. Sehingga barang siapa yang menunaikan ibadah syiam Ramadhan dan amaliyahnya dengan imanan wah tisabansemata mengharap ridho Allah Swt akan diampuni dosanya baik yang telah lalu maupun yang akan datang, kita kembali dalam keadaan fitrah. Taqabbalallahu minna waminkum taqabal ya kariim.

 Muhammad Julijanto,  S. Ag., M. Ag dosen Prodi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Syariah UIN Raden Mas Said Surakarta.  Sari khutbah Shalat Idul Fitri 1444 H di Makodim 0728 Wonogiri Jumat, 21 April 2023 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun