Semangat Ramadan dan Waisak 2020
Semangat Ramadan 2020
Tahun ini merupakan tahun istimewa bagi manusia dalam menjalankan aktivitas kehidupan. Semua aktivitas dijalankan dan dikerjakan di dalam rumah menghindari wabah Covid-19. Tidak terkecuali rangkaian ibadah bulan suci Ramadhan terkena dampak dari virus tersebut.
Rangkaian ibadah bukan suci Ramadan adalah sebuah pelajaran bagi umat muslim seluruh dunia. Dua belas bulan kalender kita diambil satu bulan untuk mensucikan diri sebagai hamba Allah. Ibadah puasa di bulan suci Ramadhan berbeda dengan Ibadah lainnya. Ibadah ini memerlukan keikhlasan penuh dari manusia itu sendiri untuk mencapai gelar taqwa.
Kita sebagai umat Islam terbiasa dengan makan minimal tiga hari sekali. Dimulai dari sarapan pagi, makan siang dan makan malam. Pada bulan suci Ramadhan kebiasaan ini berubah pola makannya hanya waktu sahur dan berbuka. Rentang waktu antara berbuka sampai sahur Allah memberikan kesempatan kita untuk menambah menu makan lagi biasanya dikemas dalam takjil.
Disamping dilarang makan dan minum mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari Allah juga melarang hambanya waktu menjalankan ibadah puasa berbuat kemaksiatan dan kemungkaran.
Kemaksiatan dimaksud adalah menjaga pandangan kita, menjaga mulut , menjaga tangan dan kaki dari perbuatan-perbuatan yang tercela. Tujuannya adalah agar puasa kita di bulan suci Ramadhan tidak sia-sia.
Selain puasa rangkaian ibadah selanjutnya yaitu sholat berjamaah tarawih. Sholat tarawih ini dilaksanakan setelah selesai sholat Isak. Sholat taraweh dilaksanakan sebagai pengganti sholat tahajjud yang diakhiri dengan sholat witir. Selama satu bulan kita menjalankan ibadah sholat tarawih dengan tujuan agar nanti selepas Ramadan kita terbiasa dengan sholat malam.
Ramadhan sebagai ladang kita berlatih dan belajar untuk membekali diri pada sebelas bulan akan datang. Semangat menjalankan ibadah bulan suci Ramadhan sangat terasa sekali hal ini dibuktikan masih ada masjid dan musholla menjalankan sholat secara berjamaah. Bagi daerah belum terkena wabah virus saya kira tidak masalah tetapi untuk daerah zona merah ini amat memprihatinkan.
Ibadah sholat tarawih adalah ibadah sunah dilakukan untuk umat Islam pada bulan suci Ramadhan. Ibadah ini sebenarnya bisa dilakukan secara mandiri oleh setiap individu beragama Islam. Ibadah ini juga bersifat pelatihan selama bulan suci Ramadhan menghadapi bulan bulan selanjutnya. Jika kita terbiasa dengan sholat malam mendekati waktu shubuh maka sudah tidak perlu dilakukan lagi. Semangat boleh saja tapi juga harus mempertimbangkan situasi dan kondisi.
Semangat Waisak 2020
Pada bulan suci Ramadhan ini tepatnya tanggal 7 Mai 2020 juga umat Buddha juga merayakan Waisak. Waisak adalah kegiatan suci agama Buddha setiap tahun dirayakan untuk mengenang kelahiran dan kematian sang Buddha. Kegiatan Waisak diikuti oleh seluruh umat Buddha dipusatkan di candi Borobudur.
Ribuan umat Buddha datang bukan saja dari negara indonesia tapi juga dari tetangga negara berkumpul di candi Borobudur. Kegiatan ini juga ritual paling suci bagi umat Buddha. Pada acara puncak Waisak semua umat Buddha berkumpul menyalakan lilin dan dimasukkan kedalam lentera. Upacara ini disebut juga hari Buddha atau trisuci Waisak
Dengan adanya virus corona maka perayaan hari suci agama Buddha biasanya di candi Borobudur ditiadakan. Sekretaris Dirjen Bimas Buddha , Nyaman Suriadarma mengatakan " Sebentar lagi 7 Mei 2020 umat Buddha akan melaksanakan hari raya Waisak 2564 BE. Dirjen Bimas Buddha mengajak seluruh umat untuk merayakan masing-masing dirumah" katanya. Tepat sekali apa yang disampaikan oleh Dirjen Bimas Buddha untuk tetap dirumah dalam menjalankan hari suci agama Buddha. Semangat menjalankan hari Waisak tidak padam walaupun hanya dirumah.
Dua agama bersemangat menjalankan ibadah masing-masing sesuai dengan kepercayaan -Nya. Umat Islam menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan sedangkan umat Buddha merayakan hari trisuci Waisak. Situasi dan kondisi menjadi pertimbangan yang harus kita lakukan dalam menjalankan ibadah. Mari kita jalankan anjuran pemerintah tetap berada dirumah disetiap aktivitas.
Kesimpulan
1. Semangat Ramadhan dirumah agar terjaga dihati umat Islam dalam situasi pendemi.
2. Semangat Waisak dirumah tetap terjaga di hati umat Buddha
3. Dua agama sama sama bersemangat dan berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah untuk tetap tinggal dirumahnya masing masing dalam menjalankan ibadah.
Demikian semangat bulan suci Ramadhan dan Waisak dapat kami sampaikan. Saran kritik bersifat membangun dipersiapkan untuk memperbaiki tulisan ini.