Guru di SMPIT Darul Muhsin NWDI Tanjung dan di SMPN 2 Labuhan Haji, Penulis buku antalogi, Guru blogger, Guru penggerak dan Guru pegiat literasi. Bergabung di komunitas KGBN LOMBOK TIMUR, Komunitas PPMN(Perkumpulan Penulis Motivator Nasional) Komunitas Gebrakan Motivator Literasi Digital (KGLMD)
Gencar Pesta Pantai Labuhan Haji
Minggu 15 Mei 2022, Jadwal jam literasi seperti biasa di Sekolah bersama Anak-anak.
Aktivitas berjal seperti biasa setelah libur hari raya idul fitri. Kami masuk di pondok mulai tangggal 12 Mei 2022. Dan kebetulan hari ini jadwal literasi setiap Hari Minggu. Pembelajaran jam pertama dan kedua berakhir jam 09.20 akhirnya setelah semua anak-anak mendapatkan giliran untuk berliterasi saya pulang.
Sepulang Sekolah Aku bersama Suami dan putra sulung ku pergi ke Rumah Orang Tua Ku untuk bersama-sama pergi pesta Pantai. Karena satu minggu sebelumnya Kami sudah janjian sekeluarga bepergian ke Pantai Labuhan Haji Lombok Timur.
Namun sesampai ke Rumah Orang tua Ku ternyata anak-anak TPQ Nur solihin juga mau ikut. Mau tidak mau akhirnya kami mengikutkan Mereka di Kaisar yang kami pakai.
Alhasil karena Mereka banyak Suami memutuskan untuk menjemputnya bolak balik dua kali angkut.
Kami berangkat jam 10 Pagi, sesampai di pertigaan jalan menuju ke Pantai Kami sudah dihadang sama juru karcis yang akan masuk ke Pantai. Kami terhenti untuk mengeluarkan uang karcis, ketika menyodorkan kartu karcisan tiba-tiba seorang juru karcis perempuan menghampiri Kami dan mempersilahkan Kami melanjutkan perjalanan. Ternyata Dia adalah teman dari suami Ku. Akhirnya Kami lolos dari bayaran karcis lalu melanjutkan perjalanan kembali.
Sesampai di Pinggir Pantai Juru Parkir menghampiri Motor Kaisar Kami dan meminta uang parkiran sebesar 25 ribu. Suami kaget karena baru pertama kalinya parkir Motor sebanyak itu. Yang biasanya Kami membayar 2ribu saja kini melonjak naik akibat adanya pesta Pantai.
Padahal di Pantai tidak ada keindahan apapun, mulai dari permainan, taman yang indah, hiburan dan yang lainnya. Namun masyarakar selalu geger pergi ke Pantai setelah Lebaran karena mereka menganggap pergi ke pantai itu sebagai pesta Pantai untuk membersihkan hawa puasa setelah Lebaran.
Masyarakat banyak yang mandi ketika ke Pantai. Hanya itu saja yang dilakukan masyarakat pergi mandi ke Pantai setelah Lebaran usai.
Namun Hari ini masyrakat dibikin gaduh karena ulah si juru parkir. Yang biasanya parkir 2ribu rupiah saja kini menjadi 5ribu untuk sepeda motor roda dua, 25ribu untuk roda 3, dan 50ribu untuk roda empat. Kebayangkan mahalnya hanya untuk pesta Pantai yang biasa-biasa aja. Selain itu jika duduk di berugak Elen harus bayar tempat duduk 45ribu belum lagi bli makanannya. Waduuh apuun deh. Seperti pemerasan gitu katanya masyarakat. Jadi gaduh pesta pantainya.
Masyarakat bukanya dibikin senang malah dibikin marah dan kesal, terutama suamiku karena begitu kagetnya ketika disebutka 25 ribu parkir roda tiga.
Apalagi supir kendaraan yang lainnya. Udah disuruh bayar karcis malah bayar parkiran yang mahal lagi.
Bukan masalah mahalnya yang dipermasalahkan cuma kualitas pelayanan dan tempat kunjungan yang kurang indah membuat kami risih untuk membayar parkir yang mahal.
Patesan saja tahun ini kunjungan masyarakan untuk pesta Pantai kurang berjubel seperti tahun-tahun sebelumnya karena mereka lebih memilih pergi ke taman wisata atau tempat-tempat pemandian yang lebih asik ramah penghuninya pemandangan yang bagus, fasilitas menarik dan biaya parkir yang murah. Selain itu banyak fasilitas geratis yang disediakan tidak seperti di Labuhan haji sedikit-dikit bayar. Mau kencing aja bayarnya tarif 4ribu rupiah. Kebayang gak yaah? dengan masyarakat klas rendah. Yang awalnya pergi keliling-keliling Pantai dan madi ria bersama keluarga harus berbayar mahal dengan biaya karcis dan parkiran aja. Wah masyarakt jadi takut ni mau kepantai gara-gara banyak ngluarin. Kalo pakai beli makanan sih gak apa-apa bisa kenyang mah ini pake parkir doang uang langsung abis, apeees deehhh.
# wisata hari ini
# wisata Apes